1.0

7.8K 521 22
                                    


Kriiing...

Sehun masih tertidur di ranjangnya yang tergolong empuk itu.
Entah karena kelelahan, Sehun belum bangun juga.

"Hey sialan! Cepat matikan alarm mu itu bodoh, kau mengganggu tidur ku saja!" Teriak Kai, kakak ketiga Sehun.

"Ada apa Kai? Kau terganggu oleh sialan itu? Lihat saja aku akan memberinya pelajaran." Ujar Xiumin si kakak tertua.

Xiumin pergi mengambil air dingin dari kamar mandi dan melemparnya ke arah Sehun yang masih tertidur.

Sehun kaget dan langsung terlonjak dari tempat tidurnya.

"Akh! H-hyung, maafkan aku-aku tidak bermaksud untuk bangun telat. Semalam aku mengerjakan tugas hingga tengah malam dan- Akh...hyung, sakit."
Belum sempat Sehun menyelesaikan kata-kata nya Hyung nya itu langsung menarik tangan Sehun dengan kuat. Tak hanya itu saja, hyung nya itu juga mendorongnya ke kamar mandi. Dan alhasil, Kepala sehun terbentur dinding kamar mandi, dan Sehun tersungkur di lantai.

"Tidak usah banyak bicara sialan, cepat mandi dan siapkan sarapan!"
Perintah Xiumin dengan tatapan dingin.
"Akh, h-hyung-kan ada pelayan Choi. Kenapa tidak suruh dia saja?
Aku juga harus sekolah, bagaimana nanti kalau aku telat? Jawab Sehun memelas, padahal Sehun tahu bahwa hyung nya tidak akan memperdulikan itu.

"Jangan banyak bicara! Apa peduli ku kalau kau telat? Paling juga, kau akan di suruh hormat di depan tiang bendera." Jawab Xiumin tidak peduli dan langsung meninggalkan Sehun.

"Kau juga bodoh Sehun, kenapa kau harus bertanya pada Xiumin hyung? Padahal kau tahu, dia tidak peduli sama sekali."

<><>

Selesai mandi, Sehun langsung ke dapur dan menyiapkan sarapan. Tidak lupa juga, dia menyiapkan bekal untuk para hyungdeul nya.
Setelah semua siap, Sehun langsung pergi ke meja makan dan di sambut tatapan sinis dari para hyungdeul nya.

"Eh, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kai meremehkan.

"Aku ingin sarapan hyung, memang apa salah nya aku duduk di sini." Jawab Sehun agak sewot. Jujur saja, Sehun tidak terlalu takut dengan Kai, karena usia Sehun dan Kai memang tidak terlalu jauh. Kadang Sehun melawan sesekali, tapi tidak ada gunanya karena pada akhirnya Sehun juga akan mengalah karena dia tidak mau menyakiti hyungnya. Sebenarnya bila Sehun ingin melawan, Kai pasti akan kalah karena badan Sehun sedikit lebih besar dari pada Kai.

"Memangnya kau siapa-berani duduk di sini bersama kami, eoh? Kau itu hanya kami anggap sebagai pembawa sial di sini, dan pembawa sial itu hanya dianggap sebagai 'PEMBANTU' di rumah ini. Dan camkan baik-baik, kami tidak akan pernah menganggap kau sebagai adik kami-karena kami hanya tiga bersaudara bukan empat." Ucap Kai panjang lebar dengan sedikit penekanan pada kata 'PEMBANTU'.

"Sudah-sudah, nafsu makan ku sudah tidak ada lagi. Kai biasakan kalau makan jangan bicara. Dan kau sialan, jangan pernah melawan perkataan kami kalau kau masih mau hidup dengan tenang." Ujar Suho dengan wajah dingin nya.

Setelah mendengar perkataan Suho, Xiumin juga ikut meninggalkan meja makan.

"Kai, kau ingin pergi dengan siapa? Suho atau aku?
"Aku ingin pergi dengan Xiumin hyunh saja, mobil Suho hyung jelek." Jawab Kai sambil menjulurkan lidahnya ke Suho, melihat hal itu Suho tidak terima dan memukul kepala adik nakalnya itu. Xiumin hanya bisa tertawa melihat itu. Dan mereka akhirnya pergi tanpa mengajak atau sekedar bertanya Sehun pergi dengan siapa?

'Kapan aku bisa melihat Xiumin hyung tertawa seperti itu? Ah, Sehun-bahkan mereka memanggil namamu saja tidak.'

Tiiiin....

Sehun langsung membuyarkan lamunannya setelah mendengar klakson mobil di depan rumahnya. Ada yang menjemput Sehun. Tentu saja bukan para hyungdeul nya. Melainkan teman dekat Sehun yaitu Chanyeol.

"Oyy, Sehun! Cepatlah keluar, jangan buat aku menunggu terlalu lama~" teriak Chanyeol dengan nada yang di lebih-lebihkan.

"Iya sabar! Aku sedang bersiap-siap. Pelayan Choi, tolong bersihkan ini ya!" Sehun langsung berlari ke arah mobil Chanyeol. Chanyeol bukan berasal dari keluarga kaya seperti Sehun, tapi dia lumayan berada. Ayahnya bekerja di kantor ayah Sehun. Jadi mereka sudah mengenal dari kecil, rumah mereka juga masih ada di satu komplek yang sama. Chanyeol adalah tempat curhat terbaik Sehun-Sehun juga sering kali menjadi tempat curhat Chanyeol, walaupun kadang Chanyeol curhat tentang perempuan dan membuat jengah Sehun. Tapi sehun tetap mendengarkannya.

"Ihh, Sehun lama deh! Chanyeol kan sudah menunggu lama, ngambek ah sama Sehun." Gerutu Chanyeol sambil mengerucutkan bibirnya.
Inilah yang membuat Sehun sayang sama Chanyeol, karena Chanyeol itu lucu dan gemesin.

"Jijik! Ewh, jauh-jauh dariku,nanti bisa-bisa aku ketularan lagi." Jawab Sehun sambil menatap Chanyeol dengan tatapan jijik.

"Eh, itu-dahi mu kenapa hun?" Chanyeol yang baru menyadari bahwa dahi temannya terluka, dan Chanyeol mencoba menyentuh nya tapi langsung di cegah oleh Sehun.

"T-tidak kok tidak apa-apa, aku baik-baik saja-kau tidak perlu khawatir." Raut wajah Sehun langsung berubah dingin, dan Chanyeol sudah tahu sekarang. Kalau wajah Sehun sudah berubah, tandanya berhenti bercanda. Karena kalau Sehun marah, Chanyeol harus menerima resiko babak belur di hajar Sehun.
Chanyeol melesat dengan mobilnya dan sampai di sekolah. Tanpa bicara satu katapun Sehun langsung pergi ke kelas dengan wajah menyeramkannya.
Chanyeol hanya terus memikirkan, pasti luka itu di akibatkan oleh para hyung Sehun.

<><>

Tidak tahu kenapa, Sehun hanya tidak suka bila ada yang mencampuri urusannya, walaupun itu Chanyeol sekalipun. Sehun hanya berjalan tanpa melihat apa yang ada di depannya.

Bugh!!

"Aw! Tidak bisakah kau memakai mata mu eoh?"
Bentak orang yang tidak sengaja di tabrak Sehun tadi.

"Eh, maaf-maaf aku tidak..."
Alangkah kaget nya Sehun, ternyata yang di tabraknya itu adalah Tao, teman dekat
"Hey, ada apa ini-kenapa ada kerumunan disini? Minggir aku ingin lewat!

Dan yah, gawatnya itu adalah Kai.
Sehun semakin panik tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Loh? Tao, kau baik-baik saja? Apakah ada yang sakit? Dan kau, astaga! Eh-anak sialan, matamu kemana, beraninya kau menabrak temanku."
Seperti biasa, Sehun tidak bisa mengelak karena memang dia yang bersalah.

"Maaf, hyung aku tidak sengaja menabrakmu. Tolong maafkan aku." Sehun membungkuk di depan banyak orang.
Chanyeol melihat kerumunan orang, dan menemukan Sehun di situ dan sedang membungkuk.
Tentu saja Chanyeol tidak terima dan datang ke kerumunan itu, tapi sangat di sayangkan, Sehun sudah tidak ada di sana.


<><>


'Kemana dia pergi?'

Chanyeol terus mencari Sehun. Chanyeol juga tidak peduli lagi akan pelajaran, karena bel sekolah sudah berbunyi dari tadi, tapi dia terus mencari Sehun. Chanyeol terus mencari Sehun, sampai dia melihat gudang terbuka dan,

"SEHUN!!!"



GIMANA? MENARIK GK? AKU LAGI NIAT NULIS, HEHE :V

JANGAN LUPA VOMMENTNYA YAA~
-Squirtle94

HYUNG 《OSH》✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang