1.3

4.3K 413 19
                                    

'Akh, aku di mana. Dadaku sakit sekali.'

Sehun melihat ke sekitar dan tidak menemukan siapa-siapa di sana. Sehun berusaha untuk mengingat, dan alhasil dia berhasil mengingat semua yang terjadi.

'Bagaimana ini, Chanyeol sudah mengetahui semuanya. Aku tidak mau merepotkannya, aku akan pergi dari sini dan pulang ke rumah.'

Ya, Sehun langsung beranjak dari ranjangnya. Walaupun dadanya masih sedikit sakit, Sehun memaksakan untuk pulang. Saat dia ingin pulang, untungnya dokter Choi datang dan mencegahnya.

"Apa yang kau lakukan Sehun, kau masih belum sembuh. Apa yang akan ku katakan pada pamanmu nanti jika sesuatu terjadi padamu!" Dokter Choi langsung menutup mulutnya karena reflek mengucapkan apa yang seharusnya tidak dia katakan.

Sehun terdiam sejenak, dia langsung mengingat mimpinya. Ibunya bilang, semua rahasia terletak pada pamannya yang bahkan tidak pernah Sehun ketahui.

"Pa-paman? Siapa pamanku, di mana dia. Aku perlu bertemu dengannya sekarang!"

Dokter Choi kehabisan kata-kata. Apa yang harus dia katakan pada Sehun sekarang. Pamannya sudah memberi tahu dokter Choi untuk tidak memberitahu Sehun sekarang.

"Cepat katakan padaku, siapa dan di mana pamanku berada. Cepat beritahu aku di mana pamanku sekarang dokter Choi."

"Pa-pamanmu masih hidup Sehun. Dia tinggal di apartemen yang tidak jauh dari rumahmu." Akhirnya dokter Choi memberi tahu semuannya.

"A-apa? Dia tinggal sedekat itu tapi tidak pernah mengunjungiku?" Sehun tidak percaya selama ini orang yang mengetahui semua penyebab dia di salahkan atas apa yang tidak dia perbuat.

Sehun pergi dengan mata yang memerah dengan amarah. Bagaimana bisa seorang paman tega membiarkan keponakannya di salahkan atas apa yang tidak dia buat selama ini.




<><><>




Ah, iya. Sehun baru ingat, tadi dia pergi tanpa bertanya siapa nama pamannya itu.

'Nama marga ibuku adalah Choi, mungkin saja dia bermarga Choi. Tapi pasti  ada banyak nama ornang yang bermarga Choi.'

Pikiran itu sedari tadi berkecamuk di kepala Sehun. Dia memberanikan diri untuk bertanya ke resepsionis.

"Pe-permisi, aku ingin tahu apakah di sini ada tuan yang bermarga Choi?"

Sehun sangat gugup. Bagaimana jika hari ini dia tidak bertemu dengan pamannya. Dia ingin meminta penjelasan dari pamannya itu.

"Maaf tuan, sepertinya tidak ada orang bermarga Choi di sini...,"

Sehun sudah mulai ke hilangan harapan.

"Eh, tapi tunggu. Sepertinya di sini ada orang yang bermarga Choi. Namanya adalah Choi Daniel. Dia ada di kamar nomor 314. Maafkan saya tuan, di sini soalnya hanya ada satu orang yang bermarga Choi." Ucap resepsionis tersebut sambil membungkukan badannya.

Melihat itu Sehun balik membungkukan badanya.

"Ah, tidak apa-apa. Sekali lagi terima kasih."

Setidaknya Sehun merasa lega karena mengetahui nama orang yang mungkin pamannya itu.
.

.

.

Sehun sampai di depan pintu kamar 314. Di saat Sehun ingin mengetuk pintu, ternyata saat itu pula orang di kamar tersebut membuka pintu.

HYUNG 《OSH》✅Where stories live. Discover now