2.1

4K 370 21
                                    

"Ja-jadi, selama ini appa sendirilah yang membunuh eo-eomma."

<><>



"A-apa maksud dari semua ini."
Ya, anak ketiga itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kai.

Semua di ruangan itu hanya diam, tak berkata satu katapun.

"JAWAB AKU APA MAKSUD PERKATAAN APPA TADI!!!"

Dan sekarang, Kai mulai marah.
Perasaannya sudah tidak karuan sekarang. Pasalnya, setelah mendengar perkataan appanya tadi, Kai merasa dunianya hancur seketika.

"KENAPA KALIAN TIDAK MENJAWABKU, BAJINGAN!!"
Heran bukan, Kai bisa bicara begitu di depan hyung dan appanya sendiri. Kalau kalian ingin tahu, sebenarnya itulah sifat asli Kai. Seorang yang kejam dan jahat, bukan pada Sehun saja tetapi kepada semua orang yang mengganggu ketenangannya.

"JAWAB AKU KEPARAT SIALAN!!!"
Tetapi sekarang, tangisan menyelimutinya.

"Ka-kai, dengarkan hyung. Semua tidak seperti yang kau dengar, tadi kami hanya membi-" Suho mulai menengkan adiknya yang sekarang terduduk lemas.

"Sudahlah Suho, untuk apa menyembunyikan semuanya dari Kai.-" Pria paruh baya itu menghampiri anaknya yang terduduk lemas dan menatapnya dengan tatapan kejam seolah ingin membunuhnya.

"-dengarkan aku baik-baik, memang benar aku yang sudah membunuh eomma kalian. Semua itu aku lakukan karena aku membenci dia yang selalu mencoba mengatakan dia baik-baik saja, padahal dia sangat menderita. Ja-jadi, aku mencoba mengurangi kesakitannya, HAHAHAHA!!"

Bugh!!

Dan sekarang dia memukuli Kai yang ada di depannya hingga kepalanya terbentur dinding kamarnya.

Jika kalian berada pada posisi Kai dan Suho sekarang, pasti kalian merasa sangat ketakutan. Pasalnya, appa mereka benar-benar sudah seperti orang gila sekarang.

Tertawa seakan akan dia bahagia telah membunuh istrinya sendiri.

"Sepertinya, kau sudah benar-benar gila sekarang. Sudah cukup selama ini yang kau sakiti Sehun yang kau sakiti. Jangan pernah kau menyakiti adikku lagi." Suho menghampiri Kai yang sudah terbaring lemas di lantai dan langsung memeluk Kai dengan erat.

"Jangan coba-coba memerintah ku sial. Sudah berani kau!!" Appanya mengambil tongkat bisbol di samping nakasnya dan hendak memukul mereka berdua sampai ada tangan yang menahannya.

"Sial, siapa kau berani mena-"
Sontak tuan Oh kaget saat melihat dua orang datang.

"Apa yang ingin kau lakukan lagi hyungnim,"Ucap pria berbadan tegap sambil melempar tongkat bisbol yang di pegang tuan Oh tadi.
"Da-daniel, ba-bagaimana bisa kau ada disini?"

"Ya, hyungnim. Aku ada disini, selama ini aku selalu memperhatikan gerak-gerik mu. Tapi sekarang sudah cukup. CUKUP KAU MEMBUNUH NOONA KU SAJA, JANGAN KAU MAU MENYAKITI KEPONAKANKU JUGA. Karena, aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi."

Ya, itu adalah paman mereka, Choi Daniel. Dia melayangkan satu pukulan tepat di bibir tuan Oh yang sekarang sudah berdarah karena sobek.

Daniel menarik tubuh, tuan Oh keluar. Entah kemana.

Kalian penasaran bukan, siapa yang ada di belakang Daniel tadi.
Dia adalah Sehun.

Flashback on.

Aku membaringkan diriku dan menghadap ke langit malam yang di hiasi oleh bintang-bintang.

"Eomma, apakah eomma bisa melihat Sehun dari sana. Sehun yakin Sehun terlihat sangat kecil dari sana bukan,..."

HYUNG 《OSH》✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora