2.2

4.3K 366 31
                                    


"Sehun, cepat jawab aku."

Mendengar kata Kai tadi, Sehun langsung menaikkan kepalanya dan menatap tidak percaya. Sontak wajah Kai berubah menjadi merah padam, bukan karena marah, tapi karena malu.

"I-iya, Sehun. Cepat beritahu aku, aku ingin mengetahuinya langsung darimu, Sehunnie."










<><>





"Ti-tidak, aku tidak tahu kalau selama ini appa yang telah membunuh eomma, hyung." Sehun memberanikan diri menatap Kai, walau sering kali mendapat tatapan kejam dari Kai.

"Ja-jadi, kau belum tahu juga Sehun?" Suho melihat adiknya itu dengan tatapan kasihan. Lalu dia mencoba untuk memeluk Sehun, tapi di dahului oleh orang yang tidak disangka-sangka.

"Maafkan hyung Sehun, selama ini hyung terus menuduhmu atas apa yang tidak kau perbuat."

Ya, yang memeluk Sehun adalah Kai. Suho kaget melihat hal yang baru saja dilihatnya.

Tapi, berbeda dengan Sehun. Tatapannya sendu dan tidak membalas pelukan Kai. Perlahan, Sehun melepaskan pelukannya.

"Cukup. Jangan meminta maaf lagi. Aku tidak mau rasa sayang yang kalian berikan kepadaku hanya sebatas rasa bersalah dan kasian. Cukup, hiks…aku ingin semua kembali seperti semula lagi. Lebih baik kalian benci saja aku dari pada rasa sayang yang kalian berikan itu hanya sebatas kasian dan penyesalan. BENCI SAJA AKU!!"

Kai kaget melihat perubahan tingkah laku Sehun. Kai mengira adiknya itu akan senang jika dia memberikan kasih sayangnya.

Suho yang melihat itu langsung berusaha menenangkan adiknya. Takut jika penyakitnya tiba-tiba kambuh dan adiknya drop lagi.

"Sehun, sudahlah. Ingat jantungmu, bagaimana jika sesuatu terjadi denganmu, eoh?"

Alih-alih menenangkan. Sehun semakin tidak terkendali.

"JANTUNG JANTUNG DAN JANTUNG. SUDAH CUKUP!! Aku tidak apa-apa, kalaupun jantungku ini berhenti aku tidak perduli. Sudah cukup, aku tidak mau merepotkan kalian lagi..."

Tiba-tiba saja Sehun berlari ke kamar mandi karena merasakan mual pada perutnya. Suho dan Kai yang melihat itu langsung mengikuti Sehun.

"Hoekk... Hoekk... Akh, appo. Perutku sakit sekali."

Sehun melihat pantulan dirinya di kaca. Sungguh memprihatinkan. Darah yang mengalir dari hidung dan mulutnya, keringat yang membasahi tubuhnya, di tambah lagi rasa sakit pada jantung dan perutnya.

Sehun memberanikan diri keluar dengan jalannya yang tertatih, sekali-kali memegang tembok kamar mandi yang dingin.

Berbeda dengan hyungdeulnya saat ini, Suho dan Kai mengetuk pintu kamar mandi ah tidak, lebih tepatnya menggedor pintu kamar mandi karena cemas sedari tadi Sehun tidak kunjung keluar. Mereka hanya bisa mendengar rintihan dari Sehun.

"Sudah, hyung. Aku akan mendobraknya saja. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi."

Saat Kai ingin mendobrak pintu, Sehun keluar dengan darah di mana-mana.

"Se-sehun, kau... "

"Hyu-hyung... " Sehun terkulai lemas di dada bidang milik Kai.

HYUNG 《OSH》✅Where stories live. Discover now