08

7.7K 1.2K 300
                                    

.
.
.
.
.
Eight
.
.
.
.
.

Dengan langkah lunglai setengah memelas plus tidak bersemangat. Gadis itu melangkahkan kaki telanjangnya kearah kamar mandi, apalagi selain melakukan ritual paginya.

Melepaskan seluruh helai kain yang melekat pada tubuh putih porselennya. Membiarkan air sedingin es menyentuh seluruh permukaan kulit dan membangunkan semua sarafnya yang masih tertidur.

Mulai hari ini, bahkan seterusnya. Ia akan menjadi bagian dari dunia yang baru ini.

"Ha~ segarnya..."

Matanya kini mengarah pada kaca didepannya. Menampilkan wajah ayu yang kini dibasahi oleh air.

"Wajahku sangat mirip dengan wajah didunia nyata. Hanya saja ini dalam bentuk 2D" ucap gadis itu dalam hati.

Entah berapa menit yang ia habiskan untuk membersihkan tubuhnya. Kini tangan nya tengah melilitkan handuk berwarna hijau tosca pada tubuh mungilnya. Ia sedikit bersenandung kecil sambil menekan handle pintu hingga membuatnya terbuka.

Ia nyaris melepas penuh helayan toska yang memilit tubuhnya. Sebelum akhirnya ia menyadari adanya sepasang mata hitam legam yang menatap tubuhnya, tepat saat matanya melihat kearah kaca yang memantulkan siapa pemilik mata itu.

"Kyaa!!"

(Y/n) nama gadis itu. Baru saja melemparkan buku tebal ke
arah orang yang nyaris saja melihat dirinya yang sepenuhnya 'polos'.

"Akh!"

Namun dia justru terkejut pada orang yang mendapat lemparan bukunya. Tangannya menutup bagian atasnya. Wajahnya kini sepenuhnya memerah. Lain dengan tatapan tajam yang diberikan pria tadi.

"K-kapten! Sedang apa kau disini!?"

Tubuh tegap itu masih berdiri diposisi yang sama. Menyenderkan punggungnya didepan jendela.

"Aku sudah mengetuk pintumu"

"Dan kapten dengan gampannya masuk kedalam kamar seorang gadis? Bagaimana jika tadi aku keluar dengan keadaan telanjang!?"

Pria tadi hanya mengedikkan bahu kanannya.

"Itu salahmu sendiri, lagi pula aku tidak tertarik dengan bocah berdada rata,"

Ucapannya kali ini sukses membuat perempatan menonjol di dahinya.

"KELUAR SEKARANG!"

Dengan langkah santai. Pria itu melangkah keluar kamar dengan gumanan yang terdengar tajam.

"Akan kuhukum kau, brat"

.
.
.

"Levi?"

Hanji yang baru saja akan kekamar (y/n) tanpa sengaja bertemu dengan pemuda yang tingginya hanya 160 cm itu.

"Hoi shorty! Sedang apa kau dikamar (y/n)?"

"Kacamata bodoh, berhenti mencuci otak bawahanku dengan cerita titan mu itu,"

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Where stories live. Discover now