16

7.7K 1.1K 639
                                    

.
.
.
.
Sixteen
.
.
.
.

Masih syok aku pas adegan levi senyum😍

"(Y/n), bangun..."

Gadis itu meleguh. Menutup kedua telinganya saat didengar suara yang berusaha mengangkatnya dari dunia mimpi.

"Hah~ aku juga mengantuk..." terdengar suara lain yang menyahut. Ditambah kasur disebelah (y/n) yang terasa berat.

Gadis itu membuka matanya. Mengabsen satu persatu orang orang yang mengganggu tidur nyenyaknya. Diperlakukan seperti itu membuatnya ingin sekali menjadi seorang kanibal.

"Mikasa, sasha?"

Setelah sepenuhnya sadar. (Y/n) mendudukkan dirinya. Mengucek matanya yang terasa lebih tebal dari biasanya. Gadis itu meringis memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Cuci wajahmu dulu. Kau terlihat sangat mengerikan,"

Gadis itu lupa dengan apa yang terjadi sebelumnya. Ia bahkan heran mengapa ia bangun dengan baju seragam yang masih terpasang rapi ditubuhnya.

Ia meninggalkan kedua rekannya untuk sekedar mencuci wajahnya atau melakukan hal lain yang bisa membantunya meredakan kantung mata miliknya yang membengkak.

Setelah membilas wajahnya dengan air. Gadis itu segera menemui kedua rekannya yang berada di ruangan sama.

"Kata kopral kau sedang tidak enak badan. Makanya kami langsung kesini setelah selesai pelatihan" (y/n) tersedak ludahnya sendiri. Gadis itu memebelalakkan matanya saat ingatannya berputar pada kejadian tadi.

"Jam berapa sekarang?"

"6 sore," jawab mikasa. Sasha menatap (y/n) penuh intimidasi. Membuka seringai dibibirnya membuat (y/n) berkeringat dingin seakan ia baru saja ketahuan mencuri daging.

(Y/n) kembali ke atas ranjangnya. Mendudukkan dirinya disamping sasha yang tengah berbaring diatas tempat tidur. Mengikuti kedua rekannya, mikasa duduk didepan (y/n) menambah beban yang makin memberatkan ranjang milik gadis itu.

"Nee! Apa kau pakai parfum seperti kopral?" Tanya sasha. (Y/n) menggelang atas jawabannya. Kenapa tiba tiba gadis kentang mananyakan hal itu padanya?

Sasha membalikkan badannya mencium sprei yang membungkus ranjang (y/n).

"Tapi kenapa kasurmu punya aroma seperti kopral?"

Gadis yang ditanya mencoba sebisa mungkin untuk terlihat santai. Ia mengelak dengan mengatakan bahwa hidung sasha mungkin sedang tidak sehat.

Gadis itu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dengan bertanya bagaimana pelatihan mereka tadi. Tetapi sepertinya hal itu tidak berguna, karena sasha masih saja menjebaknya dengan banyak pertanyaan mengenai hubungannya dan kopral.

"Sebenarnya, ada apa antara kau dan kopral?"

Sasha mempertahankan posisi berbaringnya tanpa peduli dengan tatapan mematikan yang mikasa berikan.

"M-memangnya kami kenapa?"

"Oh ayolah. Gerak gerik kalian benar benar seperti ada apa-apanya! Mulai dari kau melirik kopral atau pun sebaliknya!"

"Sebaliknya?"

Sasha menangguk. Kemudian memilih untuk duduk dan menatap (y/n) penuh selidik.

"Kurasa kau menyukainya... atau dia yang menyukaimu yah? Soalnya tatapannya itu benar benar seperti seseorang yang sedang jatuh cinta,"

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Where stories live. Discover now