15

7.5K 1.3K 264
                                    

.
.
.
.

Fiveteen

.
.
.
.

⭐⭐⭐⭐

Ayo ayo gaada salahnya kan, sebelum baca pencet ikon bintangnya dulu :)

⭐⭐⭐⭐

Yang mau baca scene levi aja. Silahkan skip di adegan kedua :'v

"Kenapa lama sekali" suara sasha menyahut dari dalam kamarku setelah aku membuka pintunya. Aku pikir mereka sudah pulang setelah meninggalkan mereka selama hampir 1 jam. Tapi aku salah, mereka menetapi janji untuk menungguku sampai aku kembali.

Dan yah, aku kembali setelah menenangkan diriku untuk beberapa... jam mungkin?

Karna kejadian tadi benar-benar membuatku syok. Mengingat ada sebuah tanda merah yang levi berikan tadim aku lalu menutupi leherku dengan rambut. Menyembunyikannya dari orang lain.

"Maaf aku..." sialan aku bingung, apa yang harus aku jawab kali ini. Mereka semua menatapku penuh intimidasi, bahkan aku tak sadar kalau ada jean dan krista yang ikut bergabung dengan kami.

"Eh... ada anggota tambahan rupanya. Sebentar aku akan membuat teh untuk kalian semua,"

Berjalan beberapa langkah saja aku berhenti didepan nakasku. Mengambil 8 gelas untuk kuseduh dengan teh yang akan aku buat.

Kurasa mereka sudah melupakan pertanyaan tadi. Aku kembali dengan teh yang aku bawa dan membagikannya pada mereka.

"Gah! Kenapa ekspedisinya cepat sekali!?" Jean melipat tangannya dibelakang lehernya berteriak keras hingga kami refleks menutup telinga.

"Apa-apaan itu, 1 minggu dia katakan cepat?" Eren berkata menyindir Jean. Dan sukses membuat jean terpancing.

"Diamlah! Terserah padaku jika aku mengatakan 1 minggu itu cepat!"

"Sudah-sudah" aku memotong perkelahian mereka. Jean menggaruk tengkuknya tidak gatal dan tersenyum padaku.

"Seminggu lagi?" Gumam armin yang masih dapat kami dengar

"Huft... aku takut jika kita tidak akan bertemu seperti ini lagi setelah ekspedisi nanti." Krista bergumam. Kami terdiam cukup lama, kemudian melanjutkan kembali.

"Aku masih trauma dengan perebutan dinding kemarin. Bahkan thomas dan mina mati dihadapan kita dan kita tidak mampu melakukan apapun," ucap sasha menimpali.

Semua saling menatap satu sama lain. Wajah mereka yang suram seakan membuatku ingin mengatakkan bahwa mereka akan baik-baik saja, bahkan setelah ekspedisi selesai.

"(Y/n) apa kau mau ceritakan 'hal itu' pada mereka?" Seperti dugaanku. Eren menanyakan kesediaanku untuk menceritakan segalanya pada mereka.

Jean, connie, sasha, dan krista menatapku keheranan.

"(Y/n) tau segalanya," mikasa berkata membuat mereka tambah heran. Armin dan eren yang sudah tau akan hal yang dimaksud mikasa, hanya diam dan menungguku bicara.

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Where stories live. Discover now