10

7.8K 1.1K 535
                                    

.
.
.
.
.
Ten

.
.
.
.
.

Pagi yang berbeda dari hari lain. Kurasa tubuhku sedikit baikan. Bukan sembuh, hanya terasa sedikit lebih baik.

Aku sudah siap dengan seragamku. Seperti yang Eren beritahu tadi pagi. Malam ini akan ada acara makan malam bersama yang diadakan oleh komandan Erwin guna mempererat hubungan antar prajurit.


Aku mengepang rambutku dan memakai boots milikku. Namun suara pintu kembali menarik perhatianku.

"Yo~ (y/n)"

Hanji-san mengulur kepalanya dibalik pintu. Entah kenapa mood ku jadi ikut memburuk, apalagi soal kapten Levi. Aku bahkan tak menyangkan kapten sekejam itu. Kalian tau maksudku.

Aku hanya bergumam menjawab sapaannya. Tetap berusaha memfokuskan tanganku untuk memakai sepatuku.

"Ne~ kau marah padaku?"

"Atas dasar apa?"

Tanyaku singkat. Dia berjalan kearahku dan duduk di atas tempat tidur, tepatnya disampingku.

"Soal rahasiamu dan.."

"Dan?"

"Oh ayolah! Aku hanya berusaha untuk membuat Levi mengetahui perasaanmu lalu--"

"Lalu mempermalukanku?"

Jawabku telak. Membuatnya terdiam. Aku berdiri dan menatapnya. Aku tidak tega sebenarnya, lagi pula dia tidak sepenuhnya salah.

"Lupakan saja, ayo hanji-san aku mau mengunci pintu kamarku,"

Dengan tempo cepat Hanji melompat dan memeluk erat leherku. Bahkan hampir membuatku kehilangan nyawa.

"S-sesak!"

Hanji-san langsung melepasku dari pelukannya. Ia langsung membentuk senyuman kuda dengan gigi-gigi putihnya.

Aku lalu memutar haluan untuk mengunci pintu kamarku. Diikuti Hanji tentunya.

Setelah siap, aku berjalan mendahuluinya. Dia tampak lengah untuk menyesuaikan langkah kakiku. "(Y/n) menurutmu, titan itu apa?"

Kami tetap berjalan dengan tempo dan irama yang serupa.

"Pemakan manusia, walau mereka bisa hidup tanpa makanan,"

Ucapanku sukses membuat Hanji membelalakkan matanya. Dia lalu memegang bahuku dan menggoncangkannya dengan kencang.

"Darimana kau tahu itu!"

Ah! Bodoh aku kelepasan!

"Umm, Eren yang beritahu"

Ucapku pura pura. Melanjutkan perjalanan kami aku berusaha menggonta ganti topik agar tidak terjebak dengan cerita Titannya. Bahkan orang aneh disampingku ini benar benar gila tentang Titan.

Namun tubuhku terasa panas saat kami bertemu dengan orang yang ingin aku hindari untuk saat ini. Kapten Levi.

"Yo! Shorty! Kau mau ke ruang makan kan?"

"Tch"

Ya. Kami berjalan bersama menuju ruang makan. Suasananya begitu canggung. Namun bukan Hanji bila tidak bisa mencairkan suasana. Dia terus mengganggu kapten Levi hingga membuatnya harus mendapat makian berkali kali.

Aku yang malas dengan keadaan ini berjalan cepat dan menggandeng lengan Sasha dan Mikasa bersamaan. Semenjak aku berada dibawah pengawasan kapten Levi, aku jadi jarang bertemu dengan mereka.

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Where stories live. Discover now