20 -end-

11.1K 1.1K 198
                                    

.
.
.
Twenty
.
.
.

"Sayang..."

"I-ibu!?"

(Y/n) berlari dan memeluk tubuh ibunya. Wanita yang ia panggil dengan sebutan ibu itu nampak begitu amat muda. Mungkin ini adalah bagian dari ingatannya karena ibunya meninggal pada usia yang baru menginjak kepala 3.

"Ibu aku ingin ikut denganmu... jangan meninggalkanku sendiri ibu... hiks.. hiks..."

"Sayang... disini bukan tempatmu. Masih ada orang orang diluar sana yang merindukanmu."

"Maksud ibu?"

Wanita itu mengelus lembut pucuk kepala anaknya. Kemudian mundur beberapa langkah.

"Ibu?"

"Kembalilah keduniamu... ibu akan terus memantaumu dari sini"

Tiba tiba tubuh (y/n) menghilang menjadi kepingan cahaya.

"Selamat tinggal sayang,"

-oOo-

"Baiklah, saya permisi dulu"

Pintu ruangan itu terbuka, ruangan putih itu kini hanya tersisa 2 orang saja. Seorang pria paruh baya, mendekat pada salah satu ranjang yang ada diruangan tersebut. Tangan keriputnya menggenggam tangan kanan anaknya yang terbebas dari tusukan jarum infus, menggengamnya kemudian mencium tangan pucat yang sudah lama tidak bergerak.

"Sayang... ayah sangat rindu padamu" ucapnya. Air matanya kembali menetes.

Kini tepat 5 bulan lamanya, sang ayah tak pernah lagi melihat mata (e/c) itu terbuka.

Bahkan gadis itu hanya memiliki setipis harapan untuk hidup. Tapi kazaki, pria paruh baya yang menyandang gelar ayah itu tak pernah menyerah untuk mengembalikan kondisi anaknya.

"Maafkan aku, haru... tak bisa menjaga anak kita dengan baik. Aku adalah ayah terburuk didunia"

Titt...

"Bahkan aku lebih memilih wanita jalang itu dibanding merawat anak kita..."

Titt...

"Setelah dia bangun. Aku bersumpah pada diriku untuk--"

Titt... titt... titt...

Kazaki tersadar. Suara monitor disebelah ranjang anaknya yang kian membesar. Ditambah lagi dengan gelombang yang tergambar pada monitor tersebut yang ikut membesar.

Matanya terbelalak, dengan segera ia mendobrak pintu ruangan itu untuk memanggil dokter.

-oOo-

Gadis itu membuka matanya dengan perlahan. Menyesuaikan kadar cahaya yang masuk kedalam retinanya.

"(Y/n)... selamat datang kembali,"

Dokter wanita itu tersenyum padanya. Sedangkan (y/n) masih menatap sekelilingnya tanpa bisa melakukan sebuah pergerakan. Tertidur selama 5 bulan membuatnya lupa bagaimana caranya untuk menggerakkan bagian tubuhnya.

Gadis itu tak dapat mengucapkan sepatah kata. Matanya hanya memberikan sebuah pergerakan dengan menatap lama wajah dokter cantik itu.

"Perkenalkan. Aku Claire Mitzuki"

"Bersyukurlah saat insiden terjatuhmu dari gedung sekolah, kau menabrak beberapa pohon dan jatuh kedalam semak semak. Setidaknya itu menggambat kecepatanmu untuk sampai ditanah"

Dokter claire tersenyum kemudian mulai melepas satu persatu alat yang terpasang pada tubuh kecil gadis itu.

"Jadi..." suara serak terucap oleh gadis itu.

"Hm? Ada apa sayang?" Calire nampat tersenyum mendengar suaranya.

"Apa yang aku alami selama ini, tidak nyata?"

"Tentu saja... kau baru saja melewati mimpi panjang. Yang kau alami itu hanyalah bagian dari alam bawah sadarmu,"

(Y/n) tak bisa mengatakan apapu. Semua yang ia alami terasa begitu nyata, bahkan ia masih tidak percaya jika semua itu hanyalah mimpi.

"Oh, aku dengar dari ayahmu kau suka dengan Shingeki No Kyojin? Berarti kita sama. Bagaimana jika kita menonton season terbarunya bersama?"












-the end-

Readers ku tercintaaaaaaaaaaaa!!!!! Ini adalah chap terakhir dari second life.

Makasih banget udah nemenin author dari pertama kali Second Life dipublish 😭😭😭😭

Maaf banget kalo emng ff ini terlalu kecepetan. Maklumin yah, soalnya udah ada ulangan semester yang menunggu didepan mata 😣. Dan lagi, author punya proyek ff bts. (Kalo mau silahkan dicek :'v)

Soal ff levi? Author gatau bakalan bikin lagi ato engga. Yang pasti setelah (bangtan love story, blind-kangdaniel & 1001 origami ) selesai. Author bakalan bikin ff levixoc (ingat oc yang bukan readers) lagi.

Hm, author cm mau bilang makasih banyak sebanyak banyaknya atas vote kalian. Udah itu ajah😭😭😭😭😭😭

Sampai bertemu lagi di ff author lainnya :'( terimakasih.

Salam author kawaeh :'*

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Where stories live. Discover now