[12] Senin; Cokelat Terakhir?

35 3 0
                                    

Senin pagi, setelah upacara bendera selesai, Manda mulai duduk kembali di bangku miliknya, samping Alya. Entah apa yang sudah dikatakan Adam dan apa rencana mereka hingga Manda yang agak keras kepala karena sudah terlanjur dikecewakan menjadi luluh dan mulai menerima atau bahkan melupakan yang sudah terjadi antara mereka berdua.

Manda.. -ucap Alya gembira melihat Manda kembali bersama nya lagi.

"sorry ya Al, gue emosian"

"gue yang salah. lupain aja ya Man, kita mulai semua dari awal" balasnya dengan senyum.

aaaaaa... -jerit Sarah yang tak kalah menarik perhatian ketika mulai menampakkan diri dari balik pintu kelas XII IPA 2.

"jadi.. udah akur nih?.." ucap nya setelah berlari kearah Manda dan Alya dengan mimik wajah yang semringah.

"gapapa deh hari ini gue terlambat sampe mungutin sampah dilapangan, yang penting bff gue balik lagi" lanjut nya dengan gerget sambil memeluk kedua sahabat nya itu.

Manda tersenyum, Alya juga.

Rupanya tidak berhenti kehebohan yang dibuat Sarah, ia mulai mengeratak meja, tas, hingga telapak tangan Manda seperti nampak ada yang dicari.

"cari apa sih?"  Manda penasaran.

"lo ga bawa kacang kulit?"

Manda menggelengkan kepala.

"alhamdulillahhhh" jeritnya lagi antusias.

"kenapa Sar?" tanya Alya.

"Bu Eka bakal ngadain razia makanan sebelum pelajaran nya dimulai, biasa tanggal tua. belum sarapan kali doi" jelas Sarah.

"lo tau dari mana? ngibul"

"emang lo percaya??" tanya balik Sarah.

"enggaaaaa..." ucap Alya dan Manda bersamaan.

Dan mereka tertawa.

Tiba-tiba Manda terdiam, dan ia merogoh laci meja milik nya.

"ga ada apa-apa" katanya.

"emang lo cari apa?" tanya Alya.

"fans lo lagi boke kali Man, kan tanggal tua jadi dia ga bisa beliin lo cokelat lagi" ceplos Sarah.

>>>>

"ohh jadi Madam itu anak kelas sebelas. sekarang, lo mainnya sama ade kelas ya Man" ucap Sarah ditengah-tengah meja dengan tiga mangkuk bakso dan tiga gelas jus dengan rasa yang berbeda-beda.

"Adam" tegas Manda.

"emm. Man, ko lo bisa deket sama dia gitu" tanya Alya.

Manda tersenyum. "hubungan lo sama Riko gimana? baik?" ucap Manda mengalihkan pembicaraan.

"baik ko Man," jawabnya sambil mengangguk dan memasang senyum ragu.

Manda mengalihkan pandangan ke Sarah.

"gue sama Dion juga baik-baik aja ko Man" ucapnya pede.

Manda menahan tawa, "gue ga nanya lo, Sarah Haruan"

Sarah cuek mendapati respon Manda, ia kembali fokus menyantap bakso miliknya yang sudah ia racik sendiri dengan belasan sendok sambal.

"emm.. Nanti, balik sekolah, kerumah Alya yuk" ajak Manda.

"setuju, eh tapi dirumah lo ada makanan kan Al, sorry nih gue ga mau cape-cape jalan kerumah lo tau-tau nya zonk" celoteh Sarah.

"boleh, boleh ko. main ajaa"

"makanan?"

"adaa,, Sarah Haruan.. tenang aja, gue siapin khusus buat lo" saut Alya yang kemudian tersenyum.

Bel tanda berakhir nya jam istirahat pun berbunyi, mereka kembali kekelas untuk menyambung pelajaran yang sempat terpotong.

Namun, ketika ingin masuk kelas, mereka menjumpai seorang laki-laki diarea tempat duduk mereka.

"Man, dia kan.." ucap Alya yang terhenti seketika.

"jadi dia yang.." tambah Sarah heran.

"lo ga bakal bisa naklukin hati gue" ujar Manda setelah mempergoki Adam menaruh coklat diatas meja belajarnya.

"ambil coklat lo dan pergi dari kelas gue, sekarang" Manda mempertegas setiap kata perintah yang ia lontarkan.

Adam masih pada posisi nya yang tercengak kaget kepergok wanita yang lebih tua satu tahun dari nya. Dengan gugup dan ragu ia mengambil kembali cokelat yang sebelumnya ia letakkan di laci meja Manda, kemudian melangkah dengan laju cemas melewati Manda, Sarah dan Alya yang sedari tadi memasang tatapan tajam didepan pintu ruang kelas XII IPA 2.

"gue ngelakuin ini bukan buat naklukin hati lo Man." satu kalimat yang dilontarkan Adam sebelum ia benar - benar melangkahkan pijakan kakinya menjauh dari ruang kelas itu.

"gue janji gue bakal buka hati lo lagi" ujar Adam dalam hati nya setelah berada di kejauhan dari kelas Manda.

Sedang Manda, Alya dan Sarah duduk ditempat nya masing-masing.

"Man.. lo gapapa?" tanya Alya sedikit ragu.

"gapapa Al" ucap Manda tenang sambil tersenyum.

"gue, gue ketoilet bentar ya" pamitnya.

"gue temenin" Alya memberi tawaran.

Manda menggeleng. "sendiri aja, gapapa ko" ucap nya yang lagi-lagi dibumbui dengan senyum sambil memegang pundak Alya, dan kemudian dia berdiri.

"nanti izinin ya kalo guru nya masuk" ucap nya yang kemudian pergi keluar ruang kelas.

>>>>

"brengsek" keluh Manda yang sedang berjalan dikoridor sekolah mengarah toilet putri.

Sambil berjalan, Manda menutupi wajah dengan kedua telapak tangan nya dan kemudian memukul dahi nya beberapa kali.


Thanks for read.

Lagi seru nih, dan tumben lagi rajin nulisnya hehe
Semoga puas ya.
Jangan lupa apa? Kritik, saran dan votement nyaa yaa hehe
Enjoyy..

365 days <TELAH TERBIT>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang