Mamoru mengusap pelan kedua matanya, pandangannya terlihat samar dan kabur. 'Apakah aku tertidur bagitu lama?', adalah pertanyaan pertama yang terpintas di dalam pikiran Mamoru. 'Aku harus bangun! Ini pasti sudah sangat malam. Sial! Kenapa aku bisa tertidur!?'
Mamoru mencoba bangkit dari posisi tidurnya, tapi ada sedikit keanehan yang dirasakannya. Kasur yang ditidurinya entah kenapa terasa lebih keras dan dingin dari sebelumnya. Kepalanya terasa sangat pusing, seolah dunia berputar-putar di sekitarnya. Akan tetapi, rasa pusing itu segera hilang dengan sendirinya.
'Heh??' Saat tubuh Mamoru sudah dalam posisi duduk, dia merasakan sesuatu yang salah pada dirinya. Seorang pria bertubuh gempal tidak akan bisa langsung bangkit dari posisi tidurnya begitu saja. Namun, apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang janggal. 'Sejak kapan tubuhku menjadi seringan ini??'
Mamoru kembali mengusap matanya yang masih kabur. Sekarang, dia bisa melihat bayangan dari empat siluet asing berdiri tepat di hadapannya.
"Selamat datang kembali, Yang Mulia!"
Salah satu dari siluet itu mengucapkan kata sambutan yang begitu hangat kepada dirinya. Mamoru buru-buru mencari kacamatanya, tapi dia tidak menemukannya sama sekali.
Di saat pandangannya telah kembali sepenuhnya, tiba-tiba saja salah satu dari empat orang yang berdiri di depannya langsung menerjang dirinya begitu saja.
"Ellius-sama ...."
Wanita itu mengisak tangisnya dalam-dalam sambil masih terus mendekapnya dengan erat. Di momen seperti ini, Mamoru yang tidak memiliki pengalaman terhadap wanita hanya bisa pasrah begitu saja.
Mamoru mulai mengendus bau sedap dari tubuh wanita itu, bau khas dari seorang wanita yang selama ini hanya ada di dalam imajinasinya saja. Kapan lagi dia bisa dipeluk oleh seorang wanita cantik, belum lagi dengan sebuah kekenyalan tingkat tinggi yang sekarang sedang menempel di lengan kanannya. Hal itu membuat Mamoru seakan melupakan fakta bahwa dirinya membutuhkan kacamata untuk dapat melihat dengan jelas. Akan tetapi, bukan! Itu hanyalah dua buah bantalan busa yang sengaja digunakan agar terlihat lebih berisi. Jelas saja dia bisa langsung mengetahuinya, meski belum pernah merasakan sensasi dari yang asli secara langsung.
Mamoru mulai mencoba melepaskan diri dari cengkraman wanita itu. Tenaganya yang belum sepenuhnya pulih, seolah tidak bisa mengimbangi kekuatan dari wanita tersebut.
Hati Mamoru sekarang sedikit menolak untuk menyebutnya sebagai seorang wanita. Jika dilihat lebih teliti, maka usia dari wanita ... atau gadis itu, kira-kira adalah 14 tahun. Bukankah dia sama saja seperti seorang pedofil jika terus membiarkannya seperti ini?? Lagi pula, dirinya bukanlah seorang lolicon seperti saat SMA. Mamoru tidak ragu lagi kalau dirinya yang sekarang jauh lebih tertarik kepada wanita yang lebih dewasa. Oleh karena itu ....
"Bisakah kau melepaskanku sekarang?!"
Mamoru meminta dengan wajah yang memerah, tapi gadis itu tetap menolaknya. Dia masih saja memeluk Mamoru dengan sangat erat. Suara tangisannya masih saja keras seperti sebelumnya.
Agak lama wanita itu menangis, sebelum akhirnya seorang pria berpakaian mewah mulai perlahan memisahkan mereka.
"Selamat datang kembali Yang Mulia. Maaf atas ketidaksopanan Vera!"
'Heh??' Mamoru tertegun, pandangannya yang sempat terhalang oleh tubuh gadis itu, sekarang sudah bisa melihat dengan jelas empat sosok yang ada di hadapannya.
Mereka bukanlah Manusia, dan ini membuatnya gemetar ketakutan. Akan tetapi, ketika dia mencoba melihat dengan lebih seksama, hal menakutkan itu justru menghilang dan berganti dengan sebuah rasa keterkejutan yang luar biasa.
YOU ARE READING
VAILEA 'The Devils King Return'
AdventureIwasaki Mamoru, seorang penulis light novel hikkikomori yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah terlempar ke dalam dunia ciptaannya sendiri. Terjebak di dalam tubuh karakter seorang Raja Iblis, kini Mamoru harus mengikuti kegilaan dari pa...
