Part 9

91 15 0
                                        


Layaknya seorang karakter pada manga-manga shounen, Mamoru seperti menjadi seorang hero yang mencoba menyelamatkan dunia. Akan tetapi, ketika sadar kalau dirinya sekarang merupakan seorang Raja Iblis, semangat yang tadi membara kembali padam.

"Tidak, tidak, tidak, aku tidak boleh kehilangan fokus!"

Dia kembali membulatkan tekadnya lalu mencoba mencari kelemahan monster itu. [Magic Eyes] mantra spesial yang mampu melihat status milik seseorang. Mantra ini tidak akan bekerja jika lawan memiliki kekuatan itu jauh lebih kuat dari orang yang merapalkannya. Namun, ada juga kondisi di mana keduanya memiliki kekuatan dengan perbedaan yang tipis, sehingga mantra ini tetap bisa bekerja.

Lalu untuk kasus makhluk yang tidak memiliki akal, maka otomatis mantra itu akan bekerja dengan baik.

Mamoru mulai mengamatinya dengan seksama.

Lalu– 

"A-a-APAAAAAAA???" tanpa sadar Mamoru berteriak karena terkejut dengan apa yang dibacanya.

Monster itu tidak memiliki nama itu sudah pasti dan bukan sesuatu yang mengherankan. Lalu, monster itu memiliki ras separuh Iblis dan manusia, yang berasal dari Mamoru - atau lebih tepatnya Ellius Darkness - wanita bernama Alice dan juga dari Vendis Milea. Namun, ada dua hal yang membuatnya tercengang setengah mati. 

Yaitu suatu fakta kalau monster itu tidak memiliki kelemahan dan juga dia  mempunyai class dari seorang monk. Monster yang tidak berakal mustahil memiliki class tertentu.

"Sepertinya ... mustahil jika aku menahannya." Mamoru mulai menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.

Sangat disayangkan, usahanya untuk menahan diri pada pertarungan di hutan tadi sekarang menjadi sia-sia sebab monster yang akan menjadi lawannya sekarang berada pada tingkatan ke-15 dari magic, tingkat yang sama dengan dirinya. Lalu untuk menghadapi sesuatu yang tidak memiliki kelemahan, satu-satunya cara untuk menang adalah dengan bertarung dengan serius.

Sudah pasti pertarungan ini akan menimbulkan kehebohan. Bukan hanya oleh makhluk-makhluk yang ada di daratan saja, bahkan pihak Surga pun akan meyelediki hal ini. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang dipikirkan oleh Mamoru adalah langsung menghubungi jenderal yang paling dekat dengan lokasinya untuk menangani hal itu.

"(Yah Yang Mulia, apa yang Anda butuhkan?)" Itu adalah suara Vera yang terdengar di dalam telinga Mamoru.

"Bisakah kau memerintahkan para wakil komandan dan kapten untuk menyebar ke dalam hutan sekarang?"

"(Tentu saja Yang Mulia. Maaf jika hamba lancang, tapi untuk apa kita melakukan itu?)"

Mamoru mulai menjelaskan sesingkat mungkin keadaan dan kemungkinan yang akan terjadi ke depannya, dan hal itu pasti sudah dirasakan Vera ketika monster ini pertama kali muncul.

"(Seperti yang diharapkan dari Anda, penguasa kami yang paling agung. Baik Yang Mulia, saya akan segera melaksanakannya.)"

Meskipun pujian itu sedikit menusuk ke hatinya, tapi sekarang Mamoru sudah bisa bernapas lega.

"Baiklah, sekarang saatnya untuk beraksi." Mamoru menarik senyumnya karena apa yang dikhawatirkannya sudah teratasi.

Menghadapi monster ini dia tidak boleh lengah, maka dari itu Mamoru mengeluarkan pedang yang sudah lama ingin dia lihat.

Golden Excalibur.

Senjata andalan milik Raja Iblis Ellius yang memiliki gagang berkepala singa dengan balutan emas di seluruh bagiannya. Lalu, di bagian ujung dari pedang itu tertempel beberapa pecahan batu magic kelas atas.

VAILEA 'The Devils King Return'Where stories live. Discover now