Part 2

177 36 7
                                        


Bulan Serigala (Bulan ke-2), Hari ke-20, Tahun 1252

Mamoru terus saja berdecak lidah tanpa henti, sambil terus menatapi Vivic dengan sangat intens, membuat wanita itu agak ragu mengangkat wajahnya sekarang.

"Neh, Vivic, apa tidak ada pakaian yang lain??"

Meskipun yang dikenakannya ini adalah setelan jas, tapi kemeja dalamannya agak longgar dan memiliki renda-renda aneh, yang membuat Mamoru merasa geli memakainya.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Pakaian ini sedang menjadi tren di Kekaisaran. Menurut saya, tidak! Menurut kami semua, akan lebih baik jika Yang Mulia berpenampilan sama seperti mereka."

"Begitukah?? Haah ...."

Mau bagaimana lagi, Mamoru hanya bisa menghela napasnya sekarang. Entah bagaimana dia bisa bertahan dalam setelan jas ini untuk waktu yang lama. Menurut perhitungannya, kemungkinan pesta dansa ini akan berjalan kurang lebih tiga atau empat jam lamanya.

'Membosankan ....' Memikirkannya berkali-kali, tetap saja dia berpikir seperti itu.

Rambutnya pelan-pelan ditata oleh Vivic, dan kini Mamoru telah siap sepenuhnya.

Dengan kaca yang berada di hadapannya sekarang, yang ada hanyalah bayangan dirinya ketika SMA dulu. Yah, Mamoru yang itu, yang mampu membuat wanita-wanita takluk pada masa keemasannya.

"Coba aku rajin berolahraga, mungkin dengan sedikit keluar aku bisa mendapatkan seorang gadis, dan bukan hanya bermalas-malasan di rumah sambil meneguk sebotol bir."

"Bir??"

"Eh ...."

Mamoru keceplosan dengan gumaman yang seharusnya hanya ada di dalam hatinya. Mamoru tidak pernah memasukan bir di dalam cerita, jelas saja itu akan menjadi hal yang aneh.

"Bir? Minuman jenis apa itu Yang Mulia??"

Vivic menatapi matanya dengan penuh pertanyaan yang seakan ingin dia curahkan pada tuannya itu. Namun, ketika keduanya telah bertukar tatapan, Mamoru mulai berbicara dengan gagap sambil menggaruk kepalanya yang telah terlihat mengkilap.

"L-lupakan ... a-aku hanya bergurau saja kok, hahaha ...."

"Yang Mulia, Anda seharusnya tidak mengacaukannya."

Mamoru kembali tertawa malu saat melihat rambutnya yang telah ditata rapi oleh Vivic, kini menjadi berantakan.

Setelah melalui proses yang agak lama seperti tadi, kini Mamoru bagaikan seorang bangsawan kelas atas, dan pastinya gaya yang terlihat sangat modis untuk ukuran style zaman abad pertengahan.

Mamoru keluar dari ruangan itu dengan desahan napas yang terdengar dipaksakan. Yang sedang menunggunya adalah seorang gadis remaja berusia 18 tahun, dengan gaun berwarna gelap, dan sebuah bros putih besar di tengah bagian dadanya.

"Glup" suara itu adalah refleks yang dikeluarkan Mamoru ketika melihat gadis itu. Akan tetapi, ketika sadar bahwa penampilan gadis itu hanyalah efek dari magic, dia sadar bahwa gadis itu adalah Vera yang tengah menyamar. Sungguh, kesan goth lolic akan terasa sangat kental jika Vera menggunakan wujud aslinya sekarang.

"Berthold-oniisama ...."

Seperti gadis remaja pada umumnya, dia mengibaskan gaun dan rambutnya dengan anggun, yang seolah ingin menunjukan seluruh pesona miliknya.

"Bagaimana penampilan saya hari ini??"

Dengan tatapan yang mampu membuatnya luluh, dan juga pastinya kilauan yang mampu membuat matanya buta dalam sekejap, Mamoru yang berusaha menahan itu semua kemudian menjawab:

VAILEA 'The Devils King Return'Where stories live. Discover now