"Sama kejutannya doang suka? Orangnya?". Tanya Rendra yang membuat pipiku memanas seketika.
"Biasa aja. Wlee". Jawabku sebisa mungkin menyembunyikan gugupku.
"Oh ya aku buru-buru nih. Aku tinggal ke kampus ya?". Ucap Rendra.
Aku dan Rendra berbeda tempat belajar . Bahkan umur Rendra lebih tua 2 tahun dariku, serta tinggi ku yang hanya sampai pada dadanya membuatku seperti anak kecil.
"Ya udah sana. Lagian aku juga takut kalau udah upacara. Apalagi harinya udah agak cerah". Ucapku karna aku baru ingat kalau hari itu hari senin. Semua ini karena Rendra!!!
"Bye cebol". Ucapnya langsung berlari ke motornya dan melaju.
*****
"SELURUH BARISAN,BUBAR JALAN".
Mendengar pemimpin upacara berteriak seperti itu aku dan sahabat-sahabatku pun dengan penuh sukacita menuju kelas.
"Gilaa itu gurunya gak cape. Amanat sampe 1 jam. Aku kan jadi lapar". Ucap Wanda dengan wajahnya yang di buat-buat seperti anak yang kelaparan.
"Aduh kembara kylie jenner cape". Ucap Yusi seraya mengkriwil-kriwil rambutnya.
"Udah yus kamu gak panas. Rambut cuma di ikat setengah. Aku aja yang ikat kuncir kuda gini masih panas". Ucapku heran melihat Yusi.
"Alay banget lu yus". Ucap Yuni melihat Yusi dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Bener kata Uci. Kamu gak panas apa ?". Tanya Desvita.
"Hehe gak kok ". Ucap Yusi nyengir gak jelas.
"Eh ada pr ?". Ucap seorang remaja wanita yang wajahnya di penuhi make up, yaitu Sonia.
"Ada". Ucapku datar.
Aku dan sahabat-sahabatku sangat tidak suka dengan sifat remaja yang satu ini. Dia sombong, selalu saja merasa kaya, suka menindas, dan selalu merasa dirinya yang paling kaya.
"Kerjain ya. Nanti aku bayar". Ucapnya dengan sombong.
"Punya uang, tapi otak gak di pakai kasihan". Ucapku datar seraya memainkan ponselku.
"Siapa?". Ucapnya padaku.
"Orang yang ngomong sama gue. Otaknya lagi ngilang".
"Gue dong. Dasar kalian miskin aja belagu!". Ucapnya dengan nada sombong.
"Kami gak akan bicara kaya gitu. Kalo lo sama baity gak ngejudge kami duluan. Lo kira uang lo itu bisa beli harga diri kami? Gak akan pernah lo camkan itu". Ucap Desvita yang membuat Sonia dan Baity pergi begitu saja.
"Udah des, ci. Kita ganti baju yuk. Kan kita mau pelajaran olah raga". Ajak Wanda.
****
Saat sudah berganti baju aku menunggu sahabatku yang lain berganti baju. Seraya menunggu aku memainkan ponselku dan saat aku membuka salah satu aplikasi chat muncul notif pesan dari Nurul.
Nurul adalah tetangga ku ya atau temanku selain menghabiskan waktu dengan sengklek.sq aku juga terkadang menghabiskan waktu ku dengannya. Apalagi, umurku dengannya tidak jauh beda hanya berbeda beberapa bulan saja.Nurul
Nurul : Uci. Nilai PR MTK aku bagus, gara-gara
Kamu bantuin aku ngerjain kemarin.
Kalau ada waktu nanti sore bisa makan
Bareng gak? Aku traktir😄
![](https://img.wattpad.com/cover/145250370-288-k759989.jpg)
YOU ARE READING
GILANG & RENDRA
Teen FictionDua pria berhati Malaikat, yang selalu membuatku tersenyum. Gilang adalah Pria tampan yang dingin, cerdas, sopan, pendiam, dan soleh. Rendra adalah pria manis, sopan, ramah, dan baik. Malaikat-malaikatku aku tidak tau siapa yang harus ku pilih. Aku...