Chapter 10 : Peka!

19 5 0
                                    

"Eh cebol, lu kemana aja. Dari tadi malam gak ada kabar". Ucap Rendra saat aku sudah berada di ruang kelas. Sejak kapan dia ada di sini?

"Kepo deh".

"Aku tau kamu marah, gara-gara gak jadi jemput kamu dan buat kamu nunggu lama di Cafe. Aku minta maaf". Ucap Rendra memegang tanganku dan ku tatap matanya tersirat rasa bersalah yang mendalam.

Rendra memang begitu jika ingin meminta maaf. Selalu menggunakan aku dan kamu, bukan hanya untuk minta maaf gombal juga.

"Bukan karena itu Ren, gue gak marah cuma hati gue cape berharap sama lo. Kenapa dalam persahabatan selalu ada perasaan yang terlibat". Batinku.

"Ehemm". Dehem sahabat-sahabatku mencairkan suasana.

Sumpah! Rasanya aku ingin sekali menjitak kepala empat curut ini. Orang lagi tegang juga, sempat aja ganggu untung aku sabar.

"Gue gak marah. Ngapain lo di sini? Coba lo balik ke sekolah. Gimana doi lo mau peka kalo lo bolos mulu". Ucapku seraya melipat kedua tanganku di
Depan dada.

"Enak aja ngatain gue bolos! Gue ke sini khawatir sama lo tau gak?". Jawabnya dengan kesal dan aku membalasnya dengan ber-oh ria.

Aku lihat Rendra mulai kesal. Makanya, jangan bikin mood gue yang awalnya baik karena cogan jadi buruk. Eh! Kok malah kepikiran cogan. Eleh ini otak cogan mulu!

"Lo berempat bilang ke teman terpolos kalian ini, untuk lebih peka. Gue cabut". Ucap Rendra lalu pergi.

Ngambek truss!!! Gimana doi mau peka coba, kalau dia nya aja ngambek mulu. Untung ganteng kalau enggak udah aku penyet jadi ayam geprek eh!!! Maksudnya ayam penyet.

"Rendra marah tuh". Goda Wanda dan aku hanya mengangkat bahuku acuh.

"Lu mah ci, gak pekaan orangnya!". Ucap Yuni menepuk bahuku pelan.

"Kalau kembaran kylie jenner ini jadi kamu ya ci, udah peka lah pastinya. Apalagi, udah kenal dari kecil". Timpal Yusi.

"Emang peka apaan???". Tanyaku yang memang tidak mengerti.

"KODE KERAS CI!!!!". Teriak Desvita yang membuatku semakin tidak mengerti.

"Kode? Kalian mau pada nyontek? Ambil aja dari tas gue". Ucapku yang makin tidak mengerti.

"Ci, lo kan peringkat 1 mulu. Kok otak lo kalau masalah beginian lemot banget ya?". Ucap Wanda yang membuatku semakin bingung.

"Lo itu dikhawatirin Rendra uci". Ucap Yuni.

Ini mereka kenapa gak nyambung banget dah! Kenapa gak langsung to the point aja sih? Aku sumpah gak ngerti!!!

"Pengen aku timpuk ini bocah!". Ucap Yusi yang mengangkat gulungan kertasnya.

"RENDRA SUKA SAMA LO UCIII!!!!". Teriak Desvita.

"Oh".

Eh tunggu! Apa Rendra suka sama aku. Woyy andaikan kalian tau, Rendra aja suka sama orang lain. Rendra mungkin sayang sama gue tapi, cuma sebatas sahabat ingat gak lebih!

"Astaga tuhan, jawaban lo cuma 'oh' ". Ucap Desvita yang terlihat kesal.

"Terus? Gue harus ngumumin di micropon sekolah, teriak-teriak. Percuma kalo akhirnya gue jatuh dan sakit".

GILANG & RENDRAWhere stories live. Discover now