HIJRAH HATI

🍂🍂 ketetapan allah 🍂🍂

Selasa, 17 april 2018

Sang senja mulai menampakan ke indahan nya, temaram di langit jingga sore ini membuat mata ku terpana,

Aku yang duduk di pelataran kamar ku, di balik pintu kaca dengan hanni seolah terpanah akan indah nya senja hari ini, se indah harapan masa depan kami berdua.

Hari ini pukul 16.55 wib aku dan hanni tengah menanti pengumuman SNMPTN (seleksi nilai masuk perguruan tinggi negri), pengumuman hasil bisa kami lihat di website nya sekitar pukul 17.00, artinya 5 menit lagi aku dan hanni akan mengetahui hasil nya.

Sembari berbincang bincang dengannya, membicarakan masa depan kemi, pasal nya aku hanni mengambil universitas yang sama,
Yaitu UNJ (universitas negeri jakarta) hanya saja kami beda fakultas,
Aku fakultas ilmu pendidikan bahasa arab sedangkan dia fakultas kimia murni,

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17.01 artinya kami sudah bisa melihat hasil nya, laptop sudah sedari tadi terbuka, yang pertama kali mengechek adalah hanni, dia memasukan beberapa digit angka dan mulai membaca bismillah dan menekan pilihan "lihat hasil" dan ternyata hanni lolos seleksi tersebut, hanni langsung memeluk dan menangis bahagia

"Alhamdulillah fatim, aku seneng banget, makasih banyak ya allah"

Dan dia melepaskan pelukan nya dari ku, kini giliran ku, aku mulai mengetik beberapa digit angka, jantung ku berdetak lebih kencang, tubuh ku mengeluarkan keringat yang mengucur, dan badan ku seketika panas dingin aku takut sekali, sangat cemas untuk hasil nya.

Setelah mengisi beberapa digit angka lalu akupn mulai menekan pilihan "lihat hasil"

Dan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

2

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3

Dan hasil nya pun keluar,

aku shock melihat hasil tersebut, gagal??!, aku gagal??!! , seketika aku mematung di depan layar laptop ku, hanni langsung merebut laptop itu dari hadapan ku dan melihat hasilnya,

"Aku gagal hanni, kita gak bisa satu universitas "

Hanni memeluk ku, memberikan kekuatan untuk ku, air mata tak hentinya mengalir melewati pipi ku, hanni mengusap punggung ku,

"Kamu yang sabar ya, berarti itu belum rezeki nya kamu"

Dia melepaskan pelukannya dan menatap ku, menghapus butiran kristal yang terus menerus keluar dari bola mata ku,