Winter Love

1.6K 102 1
                                    

WINTER LOVE

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please.

NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANKYOU ^^



.



.




When we meet again, let's stick together side by side



.



.



Kurang dari sebulan lagi Donghae akan pergi untuk mejalankan kewajibannya sebagai laki-laki Korea. Dalam kurun waktu dua tahun, Donghae akan meninggalkan hingar-bingar dunia hiburan yang selama ini membesarkan namanya. Waktu terasa bergulir dengan cepat, bagaikan air yang mengalir ke hulu. Donghae bahkan tidak percaya, sebentar lagi musim gugur akan tiba, lalu tak lama kemudian musim dingin datang menyusul.

Sekitar tiga tahun yang lalu, Donghae berdiri di sini bersama pujaan hatinya. Berdiri di tempat yang sama, menghadap ke arah Sungai Han yang menghampar luas. Tidak ada kejadian istimewa, mereka hanya menghabiskan waktu berdua di sini sambil menunggu pergantian tahun tiba. Donghae ingat, waktu itu mereka pernah membicarakan soal perpisahan di sini, tapi akhirnya pembicaraan itu tidak selesai karena Donghae tidak sanggup menahan airmatanya. Begitu pula dengan Hyukjae, dia tidak bisa mengendalikan emosi dan akhirnya ikut menangis bersama Donghae. Konyol, mereka berdua malah menangis berdua di tempat umum

"Kenapa kau mengajakku kemari?"

Pertanyaan Hyukjae membuyarkan lamunan Donghae, pandangannya yang sedari fokus pada Sungai Han, kini beralih pada wajah manis kekasihnya. Wajahnya hari ini begitu sendu, mungkin karena kemarin mabuk dan menangis tidak jelas. Entah apa yang membuat Hyukjae menangis saat mabuk, hingga hampir tidak sadarkan diri. Yang Donghae tahu hanyalah perpisahan sementara ini akan berat bagi mereka berdua yang terbiasa bersama. Mungkin Hyukjae merasakan hal yang sama, hanya saja dia tidak banyak menyuarakan isi hatinya. Itu sebabnya dia memilih mabuk untuk meringankan beban di hatinya.

"Kau tahu kita tidak punya banyak waktu tersisa," kata Donghae memulai pembicaraan serius. "Hanya memikirkan kita akan berpisah saja sudah membuatku sulit bernapas dengan benar. Aku tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi bila aku tidur tanpa kau di sisiku."

Hyukjae tidak mengatakan apa pun, ia hanya diam sambil mengeratkan genggaman tangannya pada jemari Donghae yang membungkus hangat jemarinya. Matanya masih menatap lurus ke arah Sungai, enggan menatap mata sang kekasih. Menatap matanya yang sendu, hanya menambah rasa sakit di hatinya. Rasa tidak rela berpisah makin besar Hyukjae rasakan ketika pandangan mereka bertemu.

"Aku tahu ini hanya sementara, tapi entah kenapa aku takut sekali." Donghae masih melanjutkan kata-katanya.

"Aku tidak ingin menangis lagi, cukup sudah aku menangis seperti orang gila kemarin." Hyukjae menyela sebelum Donghae memulai kalimat sensitifnya. "Jangan membicarakan itu lagi, makin dibicarakan makin berat untuk berpisah. Sebaiknya, kita jalani saja waktu yang tersisa seperti biasanya."

Setelah sekian lama diam, akhirnya Hyukjae menyuarakan isi hatinya. Diam bukan berarti tidak merasa sedih. Hyukjae juga merasakan hal yang sama dengan Donghae, hanya saja ia lebih banyak diam karena tidak ingin menambah beban bagi mereka berdua. Hyukjae takut, mereka akan semakin sulit saling melepaskan jika terus terbawa emosi sesaat.

"Aku benar-benar takut," kata Donghae lagi.

"Kenapa?" tanya Hyukjae.

"Aku takut kau melupakan aku."

"Jangan bodoh!" Hyukjae melepaskan genggaman tangan mereka, lalu memaksa Donghae untuk menatap lurus ke matanya. "Lihat aku. Apa pun yang terjadi di masa depan, fakta bahwa aku mencintaimu tidak akan pernah berubah. Aku akan tetap jadi milikmu, hari ini, besok, selamanya. Begitu juga sebaliknya. Kita hanya perlu saling mempercayai satu sama lain."

"Musim dingin tiga tahun yang lalu, kau juga mengatakan hal yang sama," kata Donghae sambil memaksakan senyumnya. "Kau bilang, tidak ada banyak permintaan untuk tahun depan. Kau bilang, kau hanya ingin terus bersamaku. Menyanyi bersama, menggelar konser bersama, selamanya bersama."

"Lihat, bukankah aku sangat manis dan romantis?" tanya Hyukjae sambil tertawa pelan. Mencoba tidak bersedih saat menatap mata sendu Donghae yang begitu bening.

Melihat Hyukjae tersenyum, akhirnya Donghae ikut tersenyum dan suasana kembali mencair. Kedua tangan mereka kembali bertaut dan pandangan mereka berdua hanya tertuju pada satu sama lain. Perlahan tapi pasti, wajah mereka mendekat, Donghae mengecup ringan kening Hyukjae sebelum akhirnya memagut lembut bibir tebal yang selalu menjadi candunya itu. "Aku mencintaimu. Tetaplah menjadi milikku meskipun dunia berubah. Tetaplah berada di sisiku meskipun seluruh dunia menentang."

Hyukjae memeluk Donghae dengan erat setelah tautan bibir mereka lepas. "Kalau begitu, cintai aku sepenuh hatimu seperti sekarang. Selamanya cintai aku dengan sepenuh hatimu. Selama kau masih menginginkan aku, selama kau masih mencintai aku dengan sepenuh hati, maka aku akan selalu menjadi milikmu."

I'm crying because my heart hurts...

I just can't let you go like this...

Our conversation for the two of us, we'll cover it and leave it there for just a little while...





END

BEHIND THE SCENESWhere stories live. Discover now