Midnight Bickering

2.1K 105 3
                                    


Midnight Bickering

Main Cast : Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre : Romance

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION!

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANK YOU ^^

.

.

Pukul satu dini hari, Hyukjae masih belum mengantuk. Matanya masih segar menatap layar ponsel, sementara kakinya berselonjor dengan nyaman di atas tempat tidur. Suara televisi yang dinyalakan Donghae menjadi satu-satunya suara di kamar Hyukjae yang sedikit remang-remang.

Donghae sendiri sedang menonton televisi sambil berbaring di paha Hyukjae. Tangan kirinya memegang remot, memindah-mindahkan chanel. Sementara tangan kanannya iseng mengelus-elus tungkai kaki Hyukjae yang tertutup celana berbahan sutra.

"Aku sudah cuci piring tadi," kata Donghae melapor.

"Anak pintar," sahut Hyukjae sambil mengelus kepala Donghae yang ada di pahanya. Matanya masih tertuju pada ponsel, membaca beberapa komentar penggemar yang ditinggalkan di sosial media miliknya.

"Aku juga tadi mencuci baju tanpa menumpahkan deterjen," lapor Donghae lagi. Dan Hyukjae kembali mengangguk. "Aku juga tidak membuat membuat rumah berantakan dan bekerja sama dengan cleaning bot untuk membersihkan rumah."

Mendengar celotehan panjang lebar Donghae, membuat Hyukjae tersenyum. Tentu saja Hyukjae tahu maksud dari laporan Donghae yang begitu mendetail itu. Hyukjae yakin, Donghae tidak akan berhenti mengoceh sampai mendapatkan apa yang diinginkannya; pujian dan kecupan darinya.

"Aku juga tidak menaruh barang di sembarang tempat ..."

"Baiklah, aku tahu," sela Hyukjae sambil menyimpan ponselnya di nakas yang ada di samping tempat tidur. Kemudian Hyukjae memberi kecupan ringan di pelipis Donghae dan mengusap-usap kepalanya. "Aku pikir yang kau katakan saat kita siaran di SuperTV hanya omong kosong, ternyata kau melakukan semuanya."

Donghae melirik Hyukjae dengan ekor matanya dan mendengus. "Aku ini laki-laki yang selalu memegang ucapannya, tahu!" katanya dengan bibir mengerucut. "Selama kau sakit, aku akan melakukan semua pekerjaan untukmu."

"Iya aku tahu," sahut Hyukjae sambil mengecup pelipis Donghae sekali lagi. "Sekarang minggirlah, aku mau tidur."

"Tidak mau! Aku masih belum mengantuk."

Melihat Donghae yang justru makin menyamankan posisinya, membuat Hyukjae berdecak. Tanpa belas kasihan sedikit pun, Hyukjae mendorong kepala Donghae dan menarik kakinya yang terasa sedikit pegal.

"Hei!" seru Donghae sambil menepuk paha Hyukjae, kemudian ia beringsut duduk dan memelotot.

"Masih berani melotot?!" seru Hyukjae tidak mau kalah. "Kau memukul kakiku yang sedang sakit, idiot!"

"Aku 'kan memukul pahamu, bukan pergelangan kakimu! Sakit apanya? Dasar berlebihan."

"Kenapa kau yang marah? Yang sakit 'kan aku! Aku yang merasakannya sakit atau tidaknya! Dasar idiot!" Hyukjae melemparkan bantal ke arah Donghae dan langsung berbaring menyamping, memunggungi kekasih idiotnya.

BEHIND THE SCENESHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin