22

5.3K 601 1
                                    

"Kau kan bisa gunakan tangan kirimu untuk makan," decakku kesal.

"Tidak sopan makan dengan tangan kiri!" Balas Taehyung dan aku kembali berdecak, kini lebih keras.

Aku menarik nafasku pelan. Berusaha untuk bersabar dalam menghadapi Taehyung. Mengingat bahwa aku adalah penyebab semua ini.

Aku menyodorkan sendok yang sudah dipenuhi dengan nasi hangat di depan mulut Taehyung.

"Ini masih panas. Kau mau membuat mulutku melepuh?" Tanya Taehyung.

"Kau ini cerewet!" Kesalku sembari meniup nasi yang katanya masih hangat dan kemudian menyodorkannya kearah Taehyung.

Pria itu tersenyum dan kemudian memakan nasi yang sudah kusodorkan.

Seperti anak kecil, itulah Taehyung.

"Masih mencintai Baekhyun?" Tanya Taehyung. Pria itu mengingat aku yang menangis dihadapan Baekhyun.

"Berhenti membicarakan Baekhyun," balasku dan kemudian memasukkan nasi ke dalam mulut Taehyung.

"Bilang saja masih mencintainya. Tak mengaku saja sudah ketahuan," ucap Taehyung dengan mulut yang penuh dengan nasi.

"Jika masih mencintainya memang kenapa? Lagipula tak ada hubungannya denganmu," kesalku. Kenapa Taehyung selalu ikut campur dengan urusannya?

"Tak bisakah kau melupakan Baekhyun dan lihat aku?"

"Aku sudah melihatmu setiap hari dan itu membosankan!"

PUK!

Taehyung memukul pelan kepalaku.
"Kau ini memang bodoh atau pura-pura bodoh?"

Sialan.

"Dua-duanya," jawabku.

Aku bodoh jika berurusan dengan Baekhyun dan pura-pura bodoh jika berurusan dengan Taehyung.

"Jadi, mulai sekarang, lihat aku saja, oke?" Tawar Taehyung.

Aneh. Kenapa aku harus melihatnya?

Highschool RomanceWhere stories live. Discover now