Bagian 1

2.6K 249 47
                                    

Phee; temanku, kemana saja mengikutiku. Tapi aku bukan indigo. Dia hanya menemuiku.
.
.
Seorang pemuda bangun dari tidurnya, ia melakukan peregangan badan. Ia menatap kearah jendela, cahaya matahari pagi mengintip malu – malu dari celah tirai jendela kamarnya. Seulas senyum terpancar dari wajahnya.

"Dia pasti sedang lari pagi.." Gumamnya saatia menatap jam dinding.

Segera saja ia ke kamar mandi mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Berganti baju memakai sebuah kaos dan celana training tak lupa juga ia memakai sepatu runningnya.

Dirasa siap, ia keluar dari kamarnya. Sebuah aroma masakan masuk ke dalam hidungnya ketika ia menuruni tangga.

"Kong, mau kemana?" Tanya sang ibu ketika melihat anaknya hendak pergi.

"Olahraga Mae.."

Sang ibu menaikkan sebelah alisnya. Heran saja, ini seperti bukan Kongpob. Kongpob tidak pernah olahraga.

"Kau yakin olahraga? Nanti kau lelah.." Dari nadanya terdengar sekali jika sang ibu sangat mengkhawatirkan keadaannya.

"Mae, tenang saja aku sudah sembuh kok. Lagipula ini bisa untuk latihan juga kan?" Kongpob mencoba meyakinkan ibunya.

Akhirnya sang ibu mengangguk. Kongpob pun berlalu.

"Fey, mau kemana dia?" Tanya sang ayah pada istrinya, barusan ia melihat Kongpob berpenampilan sporty.

"Dia olahraga.." Jawab Fey.

"Hah? Bagaimana jika nanti—" Fey memegang lengan suaminya.

"Tenang saja, dia tau kondisi tubuhnya. Kong tidak akan olahraga jika ia merasa tidak enak badan.." Ujar Fey meyakinkan suaminya.

===

Kongpob melakukan lari kecil mengelilingi kompleks sekitar rumahnya. Beberapa orang yang berpapasan dengannya disapanya dengan hangat. Pandangan matanya mengedar luas, ia mencari seseorang.

Beberapa menit melakukan jogging, Kongpob tak kunjung juga menemukan sosok itu. Merasa lelah, Kongpob beristirahat di sebuah jembatan kecil tak jauh dari rumahnya. Ia mengelap keringat yang menetes di pelipisnya.

Namun tiba – tiba ia merasakan sesuatu...

Dug...

Dug...

Dug...

Ia meraba bagian dadanya dan tersenyum hangat. Pandangan matanya mengedar. Senyumnya semakin berkembang ketika ia melihat sosok yang dicarinya tengah melakukan lari kecil menuju ke arahnya.

Krist...

"P'Krist khrab..." Sapa Kongpob.

Krist menghentikan lari kecilnya. Menatap pemuda tersebut dengan senyum manisnya.

Dug..dug...dug...

Jantung Kongpob semakin berdetak tak karuan. Apalagi ketika Krist mendekat ke arahnya. Kongpob tak bisa untuk tidak tersenyum lebar. Entahlah, pipinya seperti ditarik otomatis begitu saja.

"Nngg...Kau.." Tunjuk Krist mencoba mengingat nama tetangga barunya ini.

"Kongpob.."

"Ah, iya Kongpob..." Ujar Krist yang diangguki oleh Kongpob.

"Dimana P'Mook, bukankah biasanya kau lari dengannya?"

"Hah?" Krist mengerutkan dahinya heran mendengar pertanyaan Kongpob.

"Eeeuu...aku kemarin melihatmu lari pagi dengannya" Jelas Kongpob.

Mulut Krist membentuk huruf O. Sedangkan Kongpob tampak menggaruk kepalanya yang tak gatal salah tingkah.

I Like You The Best [Sequel To "Fiction And Fact"][Singto X Kris - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang