Epilog

2.9K 246 206
                                    

🎵Mae-e (Forward) by Kentaro Sato
(Tengkyu buat ade HoneyHanDream yang udah rekomendasiin lagu ini sebagai backsound)

P.S: coba deh play, lagunya adem banget wakaka

.

.

.

Jika bertemu cinta hanya ada dalam mimpi. Aku memilih untuk tidak terbangun lagi. Karena aku takut ketika membuka mata, maka aku akan kehilanganmu.

"Kongpob - Krist"
.

.

.

Kongpob's POV

Aku benar – benar membuka mata. Menatap keramaian kota Bangkok namun ada sepi, ada hampa yang tersisa. Kaki melangkah menjejaki setiap garis di jalan raya bernamakan zebra cross. Orang – orang berlalu lalang disekitarku. Terdengar sayup bincang di telinga. Gelak tawa yang menguar dari mereka seolah mengolokku.

Berbeda. Semua yang kurasakan kini semuanya telah berbeda. Semua kenangan indah menjadi rindu.

Ya, rindu. Bolehkah ku katakan jika rindu itu kejam?

Rindu tak menghiraukanku, jeritanku sekalipun. Meski dada sudah berdenyut ingin menyapa dengan mata terbuka. Satu helaan nafasku keluar. Ini sudah kesekian kali.

Memandang kosong membiarkan kehidupan yang sia – sia. Setiap harinya, aku tau, nyawa ini berkurang umurnya. Dan aku, dengan tangan ringan namun langkah yang berat, membiarkan itu semua.

Jantung yang berdegup ini tak lagi menampakkan denyutannya yang menyenangkan. Hanya ada denyutan sakit kala melihat siapa yang sedang terpejam.

Apa kau sedang damai?

Berikan aku senyumanmu maka akan baik – baik saja. Oh, tidak... cukup tatap aku dan katakan bahwa kau mencintaiku. Itu sudah lebih dari cukup.

"Kopi hangat, satu...," ucapku pada pemilik kedai kopi pinggir jalan.

Entahlah, aku hanya berharap kafein dapat menenangkanku. Tak menunggu lama, kepulan asap menyatu dengan udara dan aroma menguar kuat membelai penciumanku. Satu cup kopi di tanganku.

Menyesap sedikit menyakiti lidah. Aku berjengit. Tentu saja.

Mencari tempat duduk yang sekiranya dapat membawaku rileks sejenak menikmati kopiku. Menelusuri trotoar dan ku temui tempat duduk yang kuinginkan. Kulirik seorang pria dengan banyak kerutan diwajahnya sedang membaca koran. Matanya bergerak serius mengikuti tinta hitam yang tertuang disana.

Aku mengalihkan pandanganku pada langit senja yang cukup muram hari ini. Seperti perasaanku sejak delapan bulan yang lalu. Muram durja.

Dimana saat itu toga tampak gagah ku kenakan namun harus kehilangan kegagahannya ketika aku menangis. Menangisimu. Harusnya dia melihatku kala itu yang tampak tampan memakai toga. Harusnya dia yang menangis bangga melihatku dengan predikat cumlaude. Harusnya kabar bahagia yang kudapat saat itu.

Hah...

Lagi dan lagi, kuhela nafasku. Aku kira bahagia dan pesakitan berakhir. Nyatanya, bias cahaya yang terpancar hampir meredup. Rasa hangat yang biasa menjalar kini hanya ada terdiam dengan dingin menyerang. Perlahan rangkaian tawa menguap. Aku sendiri, bersama cinta tulus yang sampai sekarang menguasai tubuh. Ditemani rindu kepada kekasih yang tak kunjung datang menghapusnya.

I Like You The Best [Sequel To "Fiction And Fact"][Singto X Kris - Completed]рдЬрд╣рд╛рдБ рдХрд╣рд╛рдирд┐рдпрд╛рдБ рд░рд╣рддреА рд╣реИрдВред рдЕрднреА рдЦреЛрдЬреЗрдВ