Bagian 15

1.6K 212 96
                                    

🎵Rita Effendi – Selamat Jalan Kekasih
(ini bakal di play hingga next chapter dan terimakasih buat kak Melyana90 yang udah rekomendasiin lagu ini)

P.S: harap di play biar dapet feelnya (Eehh ternyata yang baca tetep ga dapet feelnya wakaka, maafkan kalo terjadi seperti itu)

Warning mature content 
🔞🔞🔞

***


"Kau... siapa?" tanya Krist lirih.

Kongpob terdiam beberapa menit, Krist masih berdiri menatapnya dengan mata berkaca. Dadanya bergemuruh berharap jika didepannya saat ini bukanlah Kongpob. Anggaplah Krist saat ini tengah terbawa perasaan.

"Kenapa kau tau semua letak barang – barangku? Kenapa kau tau semua apa yang menjadi kesukaanku? Kenapa kau selalu ada saat aku butuh? Siapa kau sebenarnya?" desak Krist.

"Aku Kongpob."

Krist menggeleng tak percaya begitu saja. "Bohong... kau bukan Kongpob."

Kongpob yang saat itu sedang dikuasai Singto pun menunduk, ia bingung. Rasa takut menyeruak, jika ia jujur maka itu artinya semakin cepat ia menghilang tapi ia juga merasa tak tega berbohong lebih lagi pada Krist.

"Aku Kongpob, Phi...."

"Kongpob?"

Kongpob menganggukkan kepalanya, berusaha meyakinkan Krist. Namun tanpa Kongpob sadari, Krist masih tak percaya begitu saja. Dari lubuknya, ia yakin bahwa di depannya ini Singto.

"Oh ya, apa saja yang akan kau bawa. Aku bantu memasukkannya dalam tas."

Kongpob berbalik tak tahan melihat Krist yang tampak kecewa. Krist tau, pria yang kini memunggunginya sedang mengalihkan topik. Kongpob mulai memasukkan beberapa potong baju yang akan di pakai Krist dan juga peralatan lainnya yang akan di butuhkan Krist selama outing. Sedangkan Krist mengamatinya dalam diam. Ia tak salah lagi jika dihadapannya ini bukanlah Kongpob.

Grepp...

Krist tiba – tiba memeluk Kongpob dari belakang. Air matanya kembali mengalir. Sedang Kongpob menahan agar air matanya tak ikut mengalir.

"P'Singto... kau P'Singto, kan?" Krist mengeratkan pelukannya. Kongpob menggeleng sambil memejamkan matanya saat mendengar suara pilu Krist.

"Bukan... aku Kongpob."

"Hentikan, Phi! Aku tau ini kau!" Krist melepas pelukannya dan menarik tubuh Kongpob untuk menghadap padanya. Air mata Krist sudah bercucuran, bahkan untuk memandang wajah dihadapannya saja terlalu buram tertutup air matanya.

"Kenapa kau menangis, hmm?" tanya Kongpob sembari mengusap air mata yang meleleh di pipi Krist.

"Karena aku kecewa. Kau berbohong padaku. Kau tau, aku tak suka dibohongi olehmu. Kenapa kau selalu berbohong? Kau tak pernah mengatakan padaku kalau kau memberikan jantungmu pada Kongpob. Kau juga tak bilang jika selama ini kau selalu datang padaku. Apa kau tau? Aku selalu menunggumu Phi. Apa kau tau? Aku masih mengharapkanmu kembali. Aku—"

"Krist...," Singto memotong ucapannya dan merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya. Krist menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Kongpob. Rasa basah ia rasakan di ceruk lehernya karena Krist yang menangis disana. Tangan Kongpob tergerak untuk mengelus rambut Krist dan punggungnya. Menenangkan pria yang sedang meluapkan emosi akan kerinduannya.

"P'Singto...hiks...."

"Ya, ini aku Krist. Menangislah sepuasmu, peluk aku sepuasmu, aku milikmu sayang."

I Like You The Best [Sequel To "Fiction And Fact"][Singto X Kris - Completed]Where stories live. Discover now