Bagian 12

1.5K 201 427
                                    

***

Krist makan malam bersama Todd, ia tak merasakan apa – apa hanya hampa. Todd mengoceh apapun apa yang dilihatnya, Krist hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Tadinya, Todd menawarinya tumpangan, tapi siapa sangka jika pria berambut ikal itu mengajaknya mampir ke sebuah restoran.

Krist hanya mengaduk – aduk makanannya tanpa minat; pdahal ia harus makan. Pikirannya melayang pada Kongpob, kedekatan pria itu dengan May yang sempat membuat cemburu, kelakuan lucu Kongpob yang selalu mampu mengundang gelak, juga Kongpob yang seperti Singto. pria lebih muda itu tau apa saja yang menjadi kesukaannya.

Kongpob.

Satu nama yang akhir – akhir ini membuatnya tidur tak nyenyak, makan tak enak, menghilangkan sedikit fokusnya. Krist mendesah lelah saat memikirkan sedang apa Kongpob sekarang?

Anak tetangga yang mengganggunya namun membuatnya terbiasa akan hal itu. Padahal Krist orang yang sulit menerima orang baru setelah kepergian Singto. Krist yang dulunya ceria seperti terenggut rasa itu saat Singto pergi untuk selama – lamanya.

Singto.

Nama yang selalu ia rindukan, walaupun Kongpob menghiburnya namun satu nama itu masih terpatri di dasar hati. Benar – benar tak ingin tergantikan. Pernah suatu hari ia berjanji pada diri sendiri untuk tak menggantikan Singto dengan siapapun.

Singto memang tak tergantikan, tapi itu bukan berarti ia tak menerima hati yang lain. Seperti Kongpob saat ini dengan kurang ajarnya menerobos pintu hatinya tanpa mengetuk. Bukan mengambil alih, justru pria itu seperti bersemayam bersama Singto didalam sana. Kongpob mengingatkannya pada Singto.

Entahlah, hatinya seperti tak bisa berbohong ketika setitik debaran ia rasakan saat berdekatan dengan Kongpob. Rasanya hampir sama saat ia jatuh cinta dengan Singto. Tak mempercayai jika ia jatuh cinta dengan anak kuliahan itu. Tapi memang benar dan yakin jika perasaannya pada Kongpob itu sungguh menyenangkan yang membuat sesak ketika ia, melihat Kongpob tersenyum bahagia bersama orang lain.

"Krist... kenapa tidak dimakan?" tegur Todd.

"Ahh, iya... ini aku makan, kok!" Krist segera menyendokkan makanannya ke dalam mulut. Todd hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan.

.

Selesai makan, Todd mengantar Krist pulang. Mobil Todd berhenti di depan pekarangan rumah Krist. Todd melirik Krist yang sibuk melepas seatbelt.

"Todd, terima kasih atas tumpangannya," ucap Krist setelahnya.

"Krist...," panggil Todd saat Krist hendak membuka pintu mobilnya. Krist menoleh dan...

Cup...

Todd menciumnya tepat dibibir. Krist terkejut tentu saja, ia bahkan membulatkan matanya. Sedang Todd memanfaatkan rasa terkejut Krist dengan menahan tengkuk Krist dan mulai melumat bibir itu. Merasakan pergerakan bibir Todd yang menyesap bibir bawahnya, Krist memberontak dengan terlambat. Ia mendorong dada Todd dengan kedua tangannya namun percuma saja jika tenaga Todd lebih kuat darinya.

Ia merapatkan bibirnya sebagai tanda menolak ciuman itu, namun Todd justru menggigit bibir bawahnya hingga ia terpekik dan membuka bibirnya. Menjadi kesempatan, Todd segera melesakkan lidahnya menjelajahi goa hangat itu.

"Mmmpphhh...," Krist meronta yang tak di pedulikan oleh Todd.

Kongpob yang berjalan menuju rumah Krist pun harus menghentikan langkahnya ketika tepat di depannya, ia melihat Krist yang dicium oleh Todd—melihat tepat dari kaca depan mobil. Kongpob mengepalkan tangannya dengan nafas yang memburu. Terpaku sesaat dengan perasaan sesak, lalu melangkah menuju mobil Todd.

I Like You The Best [Sequel To "Fiction And Fact"][Singto X Kris - Completed]Where stories live. Discover now