Bagian 7

1.5K 203 83
                                    

🎵BTS – Good Day

Kongpob berjalan kesana kemari dengan tergesa, ia sudah mengelilingi seluruh ruangan di kantor. Bahkan ia tak segan untuk mengintip ruang kerja divisi purchasing. Krist tidak ada dimanapun. Justru ia melihat Todd yang sudah duduk di mejanya kembali membuatnya geram lagi mengingat apa yang di lakukan laki – laki itu di pantry.

"P'Guy, cute guy kalau menyendiri di kantor biasanya dimana?" tanya Kongpob dengan air muka penuh kekhawatiran.

Guy yang saat itu berada di dalam ruangan kerjanya bersama Cherry pun saling memandang lalu keduanya memusatkan perhatiannya pada Kongpob yang tampak terburu – buru. May yang juga berada di dalam ruangan itu pun menatap Kongpob dengan mengerutkan dahinya merasa aneh pada Kongpob.

Guy menghendikkan bahunya lalu menunjuk Cherry dengan dagunya. Kini pandangan Kongpob menatap penuh pada Cherry. Kongpob menanyakan hal yang sama pada Cherry. Pria putih bertubuh padat itu pun menggaruk pipinya seperti berfikir sejenak.

"Ahay!" pekik Cherry mengacungkan jari manisnya dengan wajah cerah ceria, "aku ingat, beberapa kali aku melihatnya menuju rooftop, coba kau cek kesana," lanjut Cherry dengan nada centilnya.

Kongpob mengangguk lalu melirik May yang mengerjapkan mata menatap Kongpob dengan pandangan bingungnya. Namun bukan itu yang menjadi perhatian Kongpob tapi barang yang ada di atas meja depan May.

Satu pack kertas origami warna – warni ukuran tanggung. Kongpob segera saja membawa kertas origami tersebut dan berjalan keluar dengan tergesa membuat Guy dan Cherry geleng – geleng kepala melihat kelakuan anak magang itu.

===

Sementara itu di rooftop, Krist berdiri dipinggiran pagar, angin yang menerpanya membuatnya merasakan segar. Dari tempatnya terlihat keseluruhan aktivitas kota Bangkok yang padat. Suara kendaraan dan klakson terdengar sangat samar. Dia benar – benar jauh dari keramaian kota Bangkok.

Berdiri di tempat yang tinggi tak membuatbya takut, tangannya meremat pagar pembatas. Suara isakan yang keluar dari mulutnya terbawa angin. Krist menangis sendirian, ia ingin sendiri dan meluapkan kekecewaannya pada apa yang baru saja Todd lakukan padanya. Ia tak menyangka Todd –yang dianggap sahabat— melakukan hal ini padanya.

Ia masih ingat sekali, Todd orang yang kalem dan mudah tersenyum. Bahkan satu tahun lalu ketika Todd untuk pertama kalinya menyatakan perasaannya –bahkan Krist terkejut saat itu— dan ia menolak Todd, mengatakan jika ia tidak bisa karena Todd sudah punya Earth dan ia masih mencintai almarhum suaminya. Todd saat itu menerima dengan lapang dada, apalagi saat Krist menawarkan hubungan pertemanan saja, Todd mengangguk menyanggupi dan tersenyum.

"Baiklah Krist, tidak apa – apa, kok! Aku hanya mengatakan perasaanku yang sudah lama kupendam ini. Aku mengerti kau pasti sangat mencintai P'Singto...," ujar Todd pada saat itu.

Krist merasa tak khawatir lagi akan perasaan Todd karena pria itu sudah menerima keputusannya dan mereka juga sepakat untuk berteman saja. Namun ia salah dan tak menyangka jika ucapan Todd kala itu hanyalah di mulut saja. Nyatanya, Todd masih memendam perasaannya dan semakin menjadi.

Kembali terkejut saat beberapa bulan lalu Todd kembali dengan pernyataan cintanya lagi. Krist tak mengerti dengan laki – laki ini. Todd seakan memaksa untuk membuka hatinya.

"Krist...aku tak bisa melupakanmu. Maafkan aku yang masih mencintaimu, kuharap kau bisa memikirkan lagi perasaanku, aku masih menunggumu untuk menerimaku."

Krist sejak saat itu sedikit menghindari Todd, ia fikir dengan begini Todd akan bisa melupakan perasaannya. Krist akan memasang topeng saat di depan teman – temannya dengan tetap mengajak Todd berbicara dan becanda seperti biasanya, agar tak curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Todd.

I Like You The Best [Sequel To "Fiction And Fact"][Singto X Kris - Completed]Where stories live. Discover now