Parent's talk

3.3K 416 75
                                    

Pukul lima sore,

Kim Taehyung baru saja menginjakkan kaki di ruang tamu, saat ia menyadari lampu di dalam rumahnya sudah lebih dulu menyala terang.

Appa sudah pulang?

"Appa?" panggilnya ragu. Ia berjalan menuju dapur, mengikuti suara kasak-kusuk yang berasal dari ruangan tersebut.

Tapi kan Appa hampir tidak pernah menyentuh perkakas dapur sebelumnya? Taehyung harap-harap cemas.

Maksudnya, cemas kalau ternyata Namjoon memang sedang bereksperimen di sana. Itu artinya ia harus menyiapkan obat untuk perutnya nanti.

Tapi sepertinya ia tidak perlu khawatir. Karena semakin dekat langkah Taehyung dengan dapur, harum bumbu japchae semakin kentaraーsetidaknya bukan bau gosong.

Ah, kini Taehyung tahu siapa yang tengah berada di sana.

"Taehyung-ie! Kau sudah pulang rupanya," Seokjin menyapa, tetap tampan walaupun kemeja putihnya kusut, dan celemek merah muda kesukaannya tersampir lusuh pada pundak.

Senyum Taehyung langsung merekah.

"Seokjin-hyung!" Ia menghambur dalam pelukan pria itu, lalu melirik tudung saji. "Sepertinya waktunya pas yah," Taehyung mengendus-endus aroma makanan favoritnya.

Seokjin tertawa. "Pas sekali, sana ganti bajumu. Kau pasti belum makan siang kan?"

"Sudah tadi hyung, sekalian menemani Jimin makan. Habis kalau tidak ditemani, dia pasti susah sekali disuruh makan saat sakit begini," Taehyung mencomot sepotong kimbab, yang langsung dipelototi oleh Seokjin.

"Cuci tanganmu dulu, baru makan, Taehyung-ie," omelnya.

Taehyung hanya nyengir kuda.

"Ah, omong-omong kudengar dari Namjoon-ie, kau semalaman bersama Jimin?" Seokjin menarik kursi, lalu duduk. "Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Sudah jauh lebih baik, hyung," Taehyung ikut-ikutan duduk. "Tadi pagi aku dan Hoseok-hyung mengantarnya ke rumah sakit, lalu siangnya kami makan di luar sekalian, dan langsung kembali ke apartemen. Belum lama ini Jimin baru bisa tertidur, jadi aku pikir untuk pulang saja, biar dia beristirahat."

"Hm, syukurlah kalau begitu," Seokjin mengangguk-angguk. Dipandangnya pipi Taehyung yang mengembung akibat kimbab, dan ia terkekeh. "Pelan-pelan saja makannya, masih banyak kok."

"Habis kimbab buatan hyung enak sekali," sahut Taehyung ditengah kunyahan.

"Terus bagaimana dengan Jeon Jeongguk?" Seokjin bertanya.

Taehyung nyaris tersedak karenanya. "Jeongguk?"

"Iya, Jeon Jeonggukー," ini suara Namjoon, yang tiba-tiba muncul dibelakang Taehyung. "ーbocah tampan yang kau tinggal ditengah-tengah kencan kalian."

Gelagapan, Taehyung buru-buru mengambil air dalam gelas dan menenggaknya.

"Appa!" protesnya kemudian. "Bisa tidak sih kalau tidak mengagetkan seperti itu?"

Namjoon mencubit pipi anak semata wayangnya dengan gemas, lalu berkata,"Anak nakal. Kau berhutang satu penjelasan pada Appa, Taehyung-ie."

"Penjelasan?" Dahi Taehyung berkerut. "Maksudnya penjelasan apa?"

"Penjelasan tentang kau meninggalkan Jeongguk semalam," Namjoon menyeret kursi, ikut duduk bersama. "Kau tahu? Saat aku bertemu dengannya tadi pagi, auranya begitu suram."

Watched Over You ✔Where stories live. Discover now