Feel your touch

2.9K 320 94
                                    


warning : mature content

Banyak aspek yang diwariskan oleh Kim Namjoon kepada putera semata wayangnya, Kim Taehyung. Beberapa hal yang menurut Jimin cukup terkutuk, seperti misal, tubuh tinggi semampai, wajah rupawan, otak cemerlang, dan satu lagiーyang ini sangatlah Jimin benci namun sungguh membuat libidonya terombang-ambing

ーsuara seksinya ketika bangun tidur. Begitu berat dan mendayu. Seolah semua yang terlontar dari bibirnya sanggup menundukkan lawan bicara dan membuatnya terpesona.

Berbicara dengan Taehyung dalam kondisi normal saja sanggup membuat terbuai, apalagi ditambah serak-serak becek.

Seperti pagi ini.

Park Jimin merasakan sesuatu yang menarik helaian rambutnya lembut dan terbangun hanya untuk mendapati sepasang manik mata indah sewarna arang. Matahari bahkan belum menampakkan cahayanya ke dalam ruangan dan tangan lentik dihadapannya membelai benang-benang rambutnya dengan lembut. Pemuda Busan itu mengerjapkan matanya bingung.

"Taehyung-ie?"

"Pagi Chimmy," Taehyung dan suara seksinya di pagi hari mengisi ruang tidur Jimin. "Betah amat sih tidurnya, bagaimana, masih sakit tangannya?"

Dengan terkantuk-kantuk, Jimin memposisikan dirinya untuk duduk di ranjang, dengan Taehyung yang sudah anteng di pangkuannyaーsaling berhadapan.

Jimin menguap lebar.

"Masih ngantuk?"

"Hm. Kau sedang apa di sini malam-malam begini?" tanya Jimin heran.

Yang ditanya langsung mengerutkan kening. "Kok malam sih? Ini pagi, Jim. Semalam kau tidur tanpa memberitahuku, padahal janjimu akan mengabariku setelah sampai di apartemen. Kau ini sengaja membuatku khawatir atau apa?"

Jimin menoleh ke arah jendela. Demi dewa, bahkan tidak ada matahari disana. Jam berapa sih ini?

"Jim?"

"Hm?"

Taehyung merengut, kehadirannya serasa tidak disambut dengan baik. Baru saja pemuda manis itu mengangkat kaki hendak turun dari pangkuan Jimin, lengan kokoh Jimin meraih pinggangnya lembut dan mendekatkan tubuh mereka.

"Jangan pergi," ujarnya dengan suara serak. "Tanggung jawab Tae, kau sudah membangunkanku pagi-pagi begini."

Mendengar rajukan Jimin, Taehyung terkikik geli. Ia menepuk-nepuk kepala Jimin lembut dan berbisik,"ーkau mau aku bertanggung jawab seperti apa, Jimin-ah?"

Ampun ya Tuhan, Jimin bersumpah, ia bisa merasakan bulu halus di sekujur tubuhnya meremang.

Suara Taehyung, pagi hari dan udara dingin, kombinasi yang mengerikan untuk seorang Park Jimin. Pemuda yang lebih tua tersebut hanya bisa meneguk ludah pelan.

"Tae?"

"Ya Jim?"

Jimin tampak berpikir sejenak. Ditatapnya sepasang bola mata indah yang selalu menawan hatinya sejak dulu. Ia kemudian memutuskan untuk berkata,"Mau coba lagi ciuman yang seperti minggu lalu?"

Ia melihat Taehyung mematung. Tubuh dalam dekapannya sempat gemetar sejenak saat Taehyung mengalihkan pandangan, namun beberapa detik kemudian mereka sudah saling bertatapan lagi.

"Apakah kalau aku menjawab iya, berarti hutangku untuk bertanggung jawab akan lunas?" tanyanya ragu.

Jimin terkekeh. Ia menggerakkan lututnya dengan sengaja, menyebabkan tubuh Taehyung terlonjak dan pemuda itu menjerit protes.

Watched Over You ✔Where stories live. Discover now