2

2.3K 116 2
                                    

Kkrrriiinngggh kkkrriiinngggg
Bel istirahat berbunyi, Aluna yang sudah menahan lapernya menarik tangan Nindi untuk cepat-cepat menuju kantin.

"Bisa santai gak sih?"

"Gak bisa, perut gue udah gak kuat"
Saat Aluna berpapasan dengan Zero dia menatapnya kesal.

"Apa lo? Dasar kutil onta" Zero hanya melihatnya sekilas lalu melanjutkan langkahnya.

Setelah mereka sampai di kantin, langsung memesan makanan dan minuman yang mereka beli.

"Lo kenapa sih?" tanya Nindi yang masih menunjukkan wajah kesalnya.

"Kalo liat Zero bawaanya pengen makan orang. Udah muka datar, jarang ngomong, nyeselin lagi. Untung masih temen gue"

"Tapi ganteng tau Zero"

"Percuma ganteng kalo dia cuek bebek gitu"

"Buktinya banyak yang naksir dia"

"Buktinya gak ada yang di respon sama sekali sama dia. Dari dulu nih gue sesekolah sama dia. Banyak yang naksir tapi dia masih kekeh dengan kejombloanya" cerocos Aluna.

"Ini neng" kata bang sapri sambil menaruh mangkok isi bakso ke meja Aluna dan Nindi.

"Makasiii bang Saprriiii" jawab Aluna dengan girangnya.

"Sama-sama"

"Kaya belum makan setahun aja lo"

"Bukan setahun, tapi seabad"

Nindi hanya memutar bola maatanya dengan jengah.

★★★

Istirahat tiba yang di tuju Zero sekarang adalah rooftop sekolah. Sambil tiduran, dengan earphone yang menempel di telinganya.

Dia berfikir, sampai kapan dia seperti ini? Pengecut dan cupu dalam mengungkapkan perasaanya. Yang dia lakukan dari dulu adalah melihatnya dari jauh.

Yang muncul di kepalanya sekarang adalah Aluna. Cewek ceria dan absurd kalo bicara tapi Zero suka. Dia sudah memendam perasaanya dari SMP. Zero tidak tau kelas berapa dia mulai suka Aluna.

Tapi semenjak menginjak kakinya di sekolah SMP nya dulu, dia suka melihat Aluna. Dia hanya berani memandang tanpa berani mengajak bicara.

Tiba-tiba notif di HP nya berbunyi. Ada line dari Arga.

Arga
Woi lo dimana? Main kabur aja

Zero
Rooftop

Arga
Ahelah gak ngajak gue, main kabur aja. Gue otw kesana

Zero hanya membaca pesanya tanpa ingin membalasnya.

Tak lama kemudian datanglah Arga. "Heh main kabur aja gak ngajak gue lo" cerocos Arga setibanya dia datang.

"Kenapa lo? Galau lagi? Cupu lo, gitu aja di galau in"

Arga sudah tau bahwa Zero menyukai Aluna. Arga dan Zero memang sudah berteman dari SMP. Tapi, yang dia lihat Arga dari dulu tidak ada kemajuan sama sekali dari Zero. Dia hanya diam, dan memandang Aluna dari jauh.

"Lo mah diem ditempat mana ada kemajuan. Lo harus lari ketika lo punya tujuan" Zero masih tak bergeming.

"Kalo lo diem mulu yang ada tuh si Aluna di sambet orang. Gue denger sih dia lagi dekat sama anak"

Sontak Zero yang tadinya tiduran langsung duduk menatap Arga penasaran.

"Kalo lo diem, gak lama Aluna bakal jadian sama tuh anak" sontak bikin leher Zero mencekat.

A & ZWhere stories live. Discover now