16

1.1K 61 0
                                    

"Makasi ya" Zero hanya membalas dengan senyuman.

"Gak mampir dulu?"

"Engga, lain kali aja"

"Wweee" panggil seseorang di belakang Aluna

"Wa we wa we, emang gue wewe gombel?"

"Lah kan mirip?"

"Dasar"

"Udah jadian nih?" tanya Rangga

"Iya, kenapa? iri kan? soalnya kakak masih  jomblo"

"Eh asalkan lo tau aja, cewek di kampus banyak yang ngejar tapi gue tolak semua"

"Idihh muka kaya saringan tahu belagu"

"Lah gue gantengnya kaya oppa oppa korea gini gimana gak banyak yang ngejar?"

"Oppa yang bungkuk itu? udah tua dong"

"Oppa korea bego, bukan oppa nya indonesia"

Zero yang melihat pertengkaran hanya mendengus, dia menstater sepedanya lalu pergi.

"Loh Zero? tuh kan? gara-gara kakak sih Zero pergi"

"Lah kan emang dia mau pulang bukan mampir"

"Tau ah"

"Lah kok dia yang marah"


***********************


Aluna sedang bermain di rumah Gilang bersama Bimo dan Randy

"Jadi lo udah jadian lun?" tanya Bimo

"Uwwdaah" ucapnya sambil memakan roti yang di sugukan oleh Gilang

"Telen dulu kenapa sih?" ucap Randy 

"Hehehe mon maap" dia menelan roti yang ada di mulutnya.

"Tau gak sih kalian?"

"GAK" ucap mereka bertiga berbarengan

"Gue belum selesaiiiiiiii"

"Kelamaan elunya"

"Ternyata dia suka sama gue dari SMP!!!!"

Byuurrr....

Gilang yang sedang minum terkejut dengan perkataan Aluna lalu menyemburkan air yang ada di mulutnya ke Bimo yang kebetulan ada di depanya.

"Gilanggggggggg!!!!! gue najiissssssssssssss"

"AHAHAHAHHAHAHAHA" Randy dan Aluna tertawa dengan kejadian tersebut

"Reflek bim, sumpah gue gak sengaja bim"

"Gue wudhu dulu ah, menghilangkan hadas besar"

"Ya Allah alay banget sih lo, cuma kena semburan gue aja wudhu"

"Ya harusnya gue mandi besar bukan wudhu!" ucap Bimo lalu berlalu menuju kamar mandi.

"Terus gimana lun?" tanya Gilang

"Ya gitu"

"Apanya gitu?" tanya Rendy

"Ya gitu, gue nyadarnya barusan sih kalo dia sering perhatian sama gue itu karena ada perasaan sama gue. Gue kira dia peduli sebatas temen doang"

"Ya lo sih, jadi manusia yang peka dikit kek"

"Ya kan gue gak mau baper dulu"

"Tapi lo kelewatan"

"Gue takut tau kaya orang-orang yang merasa putus padahal belum jadian"

"Cowo yang bener itu ya lun gak bisa ungkapin perasaanya tapi banyak bertindaknya" jelas Rendy

"Masa?"

"Iya lah, contohnya gue" tunjuk Gilang pada diri sendiri

"Halaaaahhh lo kerjaanya modusin orang doang"

"Loh kenapa? gue ganteng jadi bebas"

"Ya gak ada hubunganya mau ganteng mau jelek, kalo niatnya nyakitin anak orang ya dosa lang"

"Iya pak Rendy siyaaappppppp"


******************


Setelah Zero belajar dia mengambil ponsel di nakasnya. Ternyata banyak notifikasi masuk ke dalam ponselnya.

Aluna
Zeeerroooooo
Haloooooo
Assalamualaikum

Misi pak mau jualan cangcimen

Astaga Zerrrrroooo

Wah dia hilang di telan Alien

Udah tidur ya?

Ya udah

Zero
Abis belajar

Aluna
Eh di bales?
Oala abis belaja
r

Zero

Kamu gak belajar

Aluna
Engga hehe

Zero

Terus ngapain?

Aluna
Tadi main ke rumah gilang sama anak-anak

Zero
Jangan main terus, belajar abis ini ujian

Ada perasaan mengganjal di hatinya ketika Aluna mengatakan dia bermain dengan teman cowoknya. Seharusnya dia sudah terbiasa kan dengan hal ini? memang kenyataanya Aluna banyak berteman dengan cowok.

Aluna
Iyaaaaaaaaaa

Zero
Yaudah tidur sana

Aluna
Iya, byeeee Zeroooooooo

Zero

Bye

Zero meletakkan ponselnya di nakas, lalu tidur. Sedangkan Aluna menatap ponselnya. Mengharapkan ucapan 'Good Night' dari Zero ternyata hanya harapanya saja.

"Kok gue ngerasa dia ada yang berubah ya? Hassshhh gue gak bisa nebak jalan fikiranya yang sering berubah-ubah" dia gemas sendiri dan berguling-guling di kasurnya.


***************

Sekian laammmaaaaa hehe maaf ya barusan up :( semoga kalian masih menanti cerita ini, jangan lupa votmen juga :)

A & ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang