29

1K 49 1
                                    

Saat Aluna sedang asik makan mie ayamnya, ada adik kelas yang menghampirinya.

"Kak, di panggil Pak Bambang ke ruangan"

"Ngapain?"

"Gak tau"

"Yaudah" adik kelas itupun melenggang pergi.

"Kenapa?" tanya Nindi

"Gak tau, kenapa sih tuh orang ngusik gue mulu. Gak tau jam istirahat apa?"

"Yaudah sana"

"Idihhh terus mie ayam gue anggurin gitu? no way"

"Dari pada nanti di marah"

"Bodo amat"

"Untuk Aluna kelas 3 IPA 4 segera ke ruang BK, kalau tidak segera datang, saya hukum" suara tersebut dari toa sekolah.

"Wkwkwk cepet sana"

"Bambang sialan! huhuuu bye mie ayam kesayanganku" Aluna pun beranjak dari duduknya dan menuju ruang BK.

"Hei" sapa Aluna kepada Zero.

"Ke ruang BK?"

"Iya, bawa apa?" Aluna melihat tangan Zero seperti membawa beberapa berkas.

"Bukan apa-apa"

"Oh yaudah, aku masuk dulu"

Zero menghela nafas, apa iya dia jujur kepada Aluna bahwa dia akan kuliah di luar negri.

Pasti Aluna tak mau berhubungan jarak jauh. Itu sudah pasti bukan? semua orang juga berfikir seperti itu. Bahwa hubungan jarak jauh banyak berakhir dengan tragis.

Zero meneruskan langkahnya untuk menuju ruang guru, dan melupakan fikirannya.

"Kamu dari mana saja Aluna, lama sekali" protes Pak Bambang.

"Pak pliss ya, ini waktu istirahat. Perut saya laper pak, ya jelasnya saya makan dulu lah. Mie ayam saya masih utuh, kan mubadzir"

"Haduh alasan kamu itu selalu ada aja"

"Emang gitu pak"

"Oh iya, kita sudah melihat cctv sekolah. Memang benar, Cintia dan tiga temannya membully Sheila"

"Cintia siapa pak?"

"Kamu ini gimana sih? yang kamu siram pake air comberan kemarin itu namanya Cintia"

"Oohh iya haha maaf pak ya ampun, kan saya gak tau namanya. Iya terus"

"Iya ternyata dia sering melukai Sheila, terlihat dari cctv. Sheila di dorong sampai jatuh, di benturkan ke tembok, di jambak rambutnya"

"Ya semoga anak bapak tidak seperti itu"

"Heh!!"

"Saya ini berdoa loh pak, kok malah di marah"

"Haduh Aluna kamu bisa tidak sehari jangan bikin saya naik darah"

"Iya iya pak lanjutkan"

"Ya kamu cerita gimana awalnya tau kalau Sheila di bully"

"Jadi pas itu saya kan ke kamar mandi, terus liat Sheila di bawa 4 cewek ke belakang sekolah. Terus saya ikutin deh, di situ dia di bentak-bentak. Kaca matanya di injek"

"Iya terus"

"Saya awalnya udah mau lapor ke BK saat itu juga. Tapi Sheila melarang, dia takut kalo saya laporkan dia akan di bully makin menjadi. Akhirnya saya diam. Tapi-"

"Tapi kenapa?"

"Tapi saya haus pak, tadi belum sempet minum. Nih tenggorokan saya seret banget pak"

A & ZWhere stories live. Discover now