7

1.4K 80 0
                                    

"Lo bawa HP gak?" tanya Aluna

"HP gue mati"

"Terus gimana dong? HP gue di tas lagi. Masa iya nginep di sini?" Zero menggidikkan bahunya.

"Kasih solusi kek, lo diem mulu"

"Solusi cuma 1"

"Apa?"

"Lompat dari sini"

"YA KALIII!"

"Terus gimana iniiiiiii?" rengek Aluna. Zero tak memperdulikkan Aluna yang masih mengoceh, dia mengadah ke atas dan melihat langit yang sedang cerah tanpa ada awan, bintang-bintang terlihat bersinar dengan terang. Aluna yang tadinya mengoceh saat lihat Zero mengadahkan kepalanya dia diam dan ikut melihat apa yang di lihat Zero.

"Eh ada bintang jatuh"

"Hmm"

"Katanya kalo ada bintang jatuh, kalo mengucapkan 1 permintaan pasti di kabulkan"

"Lo percaya?"

"Percaya aja sih" lalu Aluna merem dan berkata "Semoga abis ini kita bisa keluar dari sini" Zero masih melihat Aluna yang memejamkan mata lalu dalam hatinya berkata 'Kalo emang beneran terkabulkan, semoga kita di satukan'

Aluna membuka matanya dan melihat langit "Malam ini langitnya cerah ya?"

"Hmm"

"Gue suka, gak nyesel sih gue terkunci di sini"

'Bego, terkunci kok seneng. Untung gue sayang' Zero membatin.

"Ze?"

"Hmm"

"Gak bisa gitu ya jawabnya 'iya' atau 'apa' gitu? Lo jawabnya hmm hmm mulu dari tadi" Zero menoleh ke arah Aluna dengan alis yang dinaikkan.

"Jelas aja lo masih jomblo, orang lo anaknya kaku kaya kayu" Zero hanya memutar bola matanya.

"Ngaca"

"Kalo gue jomblo itu karena prinsip"

"Prinsip apa nasib?"

"PRINSIP!"

'Lo emang harus jomblo, kalo pacaran pun harusnya sama gue bukan orang lain' batin Zero.

"AAALLLUUUUNNNAAAAAA!!!!!" sontak Aluna menolehkan arah suara tersebut.

"MMAAAMMAAAAAA" Aluna berlari memeluk mamanya yang bersama pak satpam, Rangga dan papanya.

"Mama kok tau aku di sini?"

"Iya tadi mama telfon sekolah tanya kamu, tapi katanya semua murid sudah pulang. Terus mama gak percaya dan akhirnya ke sini dan lihat tasmu masih di kelas" sambil nunjuk tas Aluna yang di bawa oleh mamanya.

"Untung saja sekolahmu ini banyak CCTV jadi mama tau kamu di sini saat lihat CCTV tadi. Untung saja kamu gak kenapa-napa" mamanya mengelus rambut Aluna dengan sayang.

"Tapi, aku di sini gak sendirian ma. Aku terkunci sama Zero"

"Zero?"

"Iya tuh anaknya, ZERO SINI!" Zero yang tadinya diam melihat adegan temu kangen bersama keluarga akhirnya dia menghampiri mereka.

"Ohh kamu yang pas kapan hari jemput sekolah Aluna kan?" tanya mamanya.

"Temen kamu dek?" tanya Beni papa Aluna.

"Pacar pa" bukan Aluna yang menjawab tapi Rangga, dengan jawaban Rangga tersebut membuat Aluna melototkan matanya.

"Kalian kan udah tau kalo temen cowok Aluna banyak" jawab Aluna sambil mengerucutkan bibirnya.

A & ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang