Part 17 : go with another 'him' too

448 35 15
                                    

at school
-kringgg-
Rachel pov.
"sekian pelajaran hari ini anak-anak, sampai jumpa dipertemuan selanjutnya, siang" ujar guru sejarah dengan jenggot panjang itu ke seisi kelas
"siangggg" kataku nyaring
saat asik memasukkan seluruh buku sejarah terkutuk ini kedalam laci mejaku seseorang memanggilku tepat dihapaan ku
"kakimu sudag tak apa?" yjarnya dengan hangatnya, itu Viiii (・ิω・ิ)
aku mengangguk semangat
"aku bahkan sudah bisa lari maraton" ujarku dengan terkekeh dan dihadiahi senyum hangat olehnya
" yak taehyung!" seseorang di depan kelas memanggil taehyung dengan nyaringnya
"ya?" balas taehyung sedikit malas dan membalikan badannya kearah papan tulis
"disitu rupanya, kau dicari ketua kelas, katanya ada urusan penting" ujar laki-laki yang tak kuketahui namanya itu berdiri didepan kelas, taehyung pun membalikkan badannya kembali kearahku
" Rachel-ah aku keluar dulu nde" katanya tersenyum sambil bangkit dari duduknya
" nee~ annyeong" ujarku sambil mengangkat tanganku dan melambaikannya kecil, ia pun tersenyum lebar dan beranjak keluar.

setelah memperhatikan taehyung yang keluar dari kelas, aku melirik kearah namja disampingku yang melayangkan tatapan tajam kearahku
"kenapa?" tanyaku heran
" kau semalam benar-benar pergi dengannya?" tanyanya masih dengan tatapan andalannya itu
Aku mengangguk santai sambil menatapnya, ia memalingkan wajahnya dan seperti mengeraskan rahangnya lalu kembali menatap kearahku dalam
"kemana" ujarnya sedikit menggebu, ada apa dengannya-_-
" em? ke kebun binatang(walau hanya sampai parkiran) restoran, lotte land dann namsan tower" jawabku dengan sedikit tersenyum mengingat keseruanku bersama taehyung kemarin
"ayo kita main" ujarnya menggebu lagi
"ay.. apa?" ujarku terbangun dari lamunnanku, hampir saja aku menjawabnya tanpa berfikir
"tidak bukan main, lebiu tepatnya taruhan. diistirahat kedua nanti nilai test kita akan terpapang di papan pengumuman. nilai yang lebih jelek dari lawannya harus mematuhi satu permintaan dari nilai yang lebih baik, jadi untuk nilai yang lebih baik dapat meminta 1 permintaan kepada nilai yang lebih jelek"
"ne?" ujarku mengerutkan kening, apa yang dibicarakan si aneh ini?
" ck.. diantara kita, yang memiliki nilai lebih baik, alias peringkat lebih baik akan memberikan 1 permintaan yang harus dipatuhi si nilai dibawahnya, mengerti?" jelasnya lagi yang dijawab gelengan olehku
" ck otak udang, jika namaku diatas namakmu kau harus memenuhi 1 permintaanku, mengerti jeon rachelku?" ujarnya lambat penuh tekanan, aku yang mengerti akan penjelasannya tersebut pun mengangguk, eh?
'plakkk' kupukul kepalanya dengan buku ditangan ku
"seenaknya mengganti marga orang,AKU INI PARK, bodoh!"teriakku padanya lalu berlalu kearah meja jieun, tidak terlalu peduli dengan taruhan si jeon gila itu

jungkook pov.
-kringgggkringggg- istirahat 2
"baiklah aku menang" ujarku menatap kearah gadis bertubuh kecil disampingku yang menatap papan pengumuman tak percaya
" Apa! bagaimana bisa kau yang menang? lihat nilaiku dan nilaimu itu sama" ujarnya sambil menunjuk namaku di papan pengumuman tersebut
" yang penting namaku diatas namamu kan?" ujarku sambil menaikkan kedua bahuku, dan meninggalkannya yang masih memanggil-manggil namaku

rachel pov.
"JUNGKOOK! JEON JUNGKOOK!!!" teriakku pada namja yang sedang berlalu pergi meninggalkan ku tersangkut(?) dikerumunan siswa yang ingin melihat nilai-nilainya itu

dengan susah payah akhirnya aku bisa memisahkan diri dari kerumunan keparat itu. huh kesal sekali kenapa bisa begitu gila! lalu aku kalah taruhan begitu gila!
"hey" aku berbalik perlahan
"peringkat berapa?" ahh taehyung dengan senyumannya, dengan lemasnya ku angkat dua jariku dan menempatkannya di depan wajah taehyung, taehyung melihat ekspresiku pun melihat kearah peringkat dan kembali menatapku
"Ini pertama kalinya kau ada diposisi 2 ya? tidak apa" ujaenya sambil memegang kedua pipiku, dan segera melepaskannya

" bukan itu masalahnya, masalahnya itu nilai kami sama, ahh kesal sekali, tunggu disini taehyung aku akan kekantor guru dan protes kepadanya, kalau perlu ke kantor kepala sekolah saja, ini sebuah ketidak adilann!!!" kataku nyaring sambil menghentakkan kakiku dan hendak berlalu ke kantor guru

LOVE IN SCHOOLWhere stories live. Discover now