Part 18 : Hurting

439 31 8
                                    

Rachel pov.
"permisi agassi, aku tau kau sangat menyukaiku tapi kita sudah sampai"

"mwo?" segeraku buka mataku dan kulepas tanganku yang melingkar kuat di pinggang nya. Jangan salah paham bukan karna ingin atau apa tapi jika aku tak berpegangan mungkin aku akan terbang dari motor ini. si mesum ini mengendarai motornya seperti mantan pembalap saja, mengesalkan!

ini adalah pemberhentian ketiga kami, setelah menonton film dan tempat bermain. kulihat restoran didepan kami,terlihat tak asing

"oh? bukannya aku pernah kesini,kapan ya?" gumamku kecil sambil melihat restoran didepanku

"oi agassi apa aku perlu menggendongmu turun dari motor?" ujar jungkook didepanku yang sudah melepas helmnya dan melirikku dari kaca spion.

"apa-apaan kau mesum!" akupun memukul kepalanya dan turun dari motornya sambil masih mengingat ingat restoran ini

Akupun hendak berjalan masuk kerestoran setelah melihatnya turun dari motor. Belum sempat 2langkah aku beranjak, langkahku terhenti oleh sebuah tangan besar di keningku yang menariknya kebelakang

"yak! kenapa sih?" ujarku agak keras kepada si mesum ini yang seenaknya saja meletakkan tangannya itu, yang diteriaki malah tertawa geli menampakkan gigi kelincinya

"helmmu jeon rachel" katanya sambil membukakan helm yang kukenakan dan menaruhnya dimotor

"ahhhh mian" bisikku kecil sambil tersenyum kaku

" kaja" katanya sambil menggandeng tanganku cepat

"chogio ajusshi" ujarku padanya sambil melangkah maju. yang di panggilpun menoleh bingung

"sepertinya tanganmu salah tempat" ujarku padanya, ia pun segera melepaskan tangannya dan menggaruk-garuk tengkuknya gugup , apa-apaan dia -_-

aku dan jungkook pun duduk ditempat yang dipilih olehnya, agak ramai disini jadi kami mendapat tempat disudut ruangan

"oh iyaa,aku ingatt! aku baru kesini kemarin" kataku yang baru duduk, sambil menjentikkan jariku
"tapi bukan bersamaku, cepat pesan"katanya tak acuh mendengar pernyataan ku

akupun menggembungkan pipiku dan segera memesan makanan yang sama seperti yang kupesan bersama taehyung

"menyenangkan kan?"ujarnya yang dihariahi kerutan dikeningku bingung
"jalan bersamaku" lanjutnya, pesanan kamipun datang
"tidak buruk" jawabku setelah menggumamkan terimakasih kepada pelayan restoran

"yang pasti lebih menyenangkan dari pada si tae tae itu kan"
"tae? taehyung?" tanyaku kembali, jadi karna itu ia mengajakku jalan?, tanpa kusadari akupun terkekeh sambil menatapnya

"tapi.." ujarku sambil menopang daguku, ingin sedikit mengerjainya
"apa?" tanya jungkook yang masih mengunyah makanannya menatap kearahku
"aku dan taehyung pergi kekebun binatang kemarin, kurasa pergi dengannya lebih menyenangkan" ujarku sedikit memasang ekspresi berfikir, lihatlah wajahnya sekarang sangat lucu hahahaha-ha. ha. ha. hadaapa dengannya?

jungkook menghentikan kegiatan makannya dan memandangiku lama
'kenapa aku jadi takut' batinku ketika mendapat tatapan tajamnya

"ehem,, makanannya enak ya?" tanyaku mengganti topik sambil melanjutkan makanku. ia sama sekali tak bersuara dan tetap memandangku , tak lama ia menaruh sendoknya dan menelan makanannya

'astaga! menyeramkam!' akupun menunduk sambil terus memakan makananku
"ayo" suara itu mengintrupsiku unuk mendoak, segera melihat si pemilik suara yang telah berdiri tegak memandang kearahku

"nde?" tanyaku pelan hampir seperi berbisik, iapun meletakkan beberapa ribu won di meja tersebut, dan menarikku untuk pergi dari sana.

setelah keluar dari restoran ia berhenti dan melepaskan tangannya dari tanganku. ia berbalik dan menatapku aku hanya menatapnya dengan kening berkerut
"apa...apa kau mau kekebun binatang?" ujarnya kecil menunduk menatap sepatunya
aku yang melihat itu hanya dapat terkekeh geli, apaapaan kupikir marah

"aniiyo ajusshi" ujarku, iapun mendoakkan sedikit kepalanya menatapku, lihat wajah merahnya

"aigoooo,apa kau cemburu?" ujarku tersenyum sambil mencubit pipinya, menggemaskan sekali eh tunggu apa??, kulepaskan tanganku dari pipinya dan memegang tengkukku gugup

"mian" kataku kecil, kulirik  wajahnya sedikit, ia yang awalnya terlihat shock langsung  tersenyum lebar bodoh. Aku pun meninggalkannya dengan langkah cepat, segera menuju motornya yang terparkir agak jauh dari restoran.Jungkook yang melihat itu segera menyusulku dengan tetap memasang senyum menyebalkannya itu.  aghhh MEMALUKAN!

taehyung pov.

"hachimm" yaampun kenapa aku jadi bersin terus begini ujarku sambil berjalan ditrotoar

kringg kringg
"oh eomma" gumamku
"halo? ia aku mau ke sana, eomma mau aku bawakan ke rumah? oh paman juga dirumah? sekalian saja yang lain pesan apa biar kubelikan?" aku terkekeh karna paman mengambil alih telfonnya, lelucon yang paman lontarkan membuat aku tertawa diperjalanan

"oh aku sudah mau sampai jadi paman mau pesan ap-?" kalimatku terputus saat melihat pemandangan didepan tempat yang kutuju. lama aku memandanginya, saat aku sadar akupun berbalik arah secara perlahan

"wah paman ada kabar buruk restorannya tutup" ujarku sambil tersenyum getir
"aku akan cari restoran lain dan menelfon nanti" lanjutku sambil menutup telfonya

aku berhenti berjalan, memegang dadaku, dan menatap kosong aspal didepanku.

"ternyata sesakit ini ya" ujarku kecil dan kembali berjalan lambat tanpa tujuan. Ya aku melihat wanita yang kucintai sedang memegang pipi seorang namja yangkuyakini jungkook didepan restoran itu.

"ah kenapa banyak debu disini" bersamaan dengan kalimat itu akupun menyeka airmata yang tak kusadari telah mengalir.


______________________________________

uyuuyuuu~ update lagii yeyyy
semoga masih betah baca💕💕 keep reading and vote(・ิω・ิ)(・ิω・ิ)

LOVE IN SCHOOLحيث تعيش القصص. اكتشف الآن