Dua

6.4K 289 2
                                    

Keyra Aisyah Larasati, nama pemberian Bunda Laras-Bundaku. Awalnya aku dipanggil Aisyah, tapi semenjak masuk SMA teman-teman disekolah memanggilku dengan nama depan. Lagian, aku tidak memusingkan nama panggilan, selagi itu namaku aku senang-senang saja. Mengingat nama panggilan, aku jadi teringat seseorang yang aku rindukan, dia memanggilku dengan sebutan-Aisy.

         Aku mengeraskan volume dihandphone, tadi seetelah selesai sholat isya aku langsung berbaring sambil mendengarkan kajian di Youtube, menarik selimut sampai kedada, malam ini dingin karena diluar hujan deras.

      Kajian kali ini tentang 'move On'. Berawal dari kisah Nabi Muhammad dua kali cintanya ditolak, pertama ditolak oleh calon mertua dan kedua ditolak oleh siperempuan itu sendiri. Calon mertua yang menolak cinta Rasul adalah pamannya sendiri-Abu Thalib, ketika Nabi Muhammad dimasa mudanya sebelum menikah dengan Khadijah, Rasulullah ada perasaan disalah satu putrinya Abu Thalib, lalu Rasulullah menyampaikan hajatnya kepada Abu Thalib tentang niat dia untuk menikahi putri Abu Thalib-sepupu Nabi Muhammad.

      Ditolak Rasulullah bilang, "Tidak apa-apa wahai Paman. Mudah-mudahan dia hidupnya bahagia." Rasulullah mendoakan yang baik-baik untuk putri Abu Thalib, itu baru cowok banget. Kurang dari tiga puluh menit aku mendengar kajian, akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Ketika aku ingin mematikan data, satu notification dari instagram muncul dihandphone. Jariku langsung mengeklik aplikasi instagram.

M_alfi04 mulai mengikuti Anda.

      Tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat, tanganku bergetar, nafasku rasanya tercekat. mungkinkah? Mungkinkah itu dia? Pria yang selama ini aku rindukan?

       Entah kenapa jariku malah memencet akun itu, penasaran membuat jantungku seperti meloncat-loncat dari tempatnya ketika aku tidak sabar karena masih loading. Mulai beberapa foto nampak terlihat, aku menscroll kebawah, tidak ada satu pun foto pria itu, semua foto pemandangan alam, aku baru ingat jika Alfi itu suka mengabadikan keindahan alam.

     Saat aku melihat-lihat foto, ada satu foto yang membuatku menarik. Aku mengekliknya.

❤2771 suka M_alfi04 kalian tahu bahwa cinta tak perlu banyak publikasi

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

❤2771 suka
M_alfi04 kalian tahu bahwa cinta tak perlu banyak publikasi. Kasih sayang dalam doa disepertiga malam jauh lebih romantis daripada caption dan selfie berdua disosial media.
     Lihat semua 16 komentar....

   Aku yakin ini benar akun Alfi. Aku menghela nafas, sepertinya malam ini aku tidak bisa tidur.

                   ***

"Assalamu'alaikum..." Teriak seseorang sambil mengetuk pintu.

Aku beranjak dari duduk, "Waalaikum salam." Ucapku sambil membuka pintu. Syukurlah aku mengenakan kerudung setelah tadi disuruh Bunda mengantarkan kue pesanan.

Aku melihat seorang perempuan bermata sipit, dia mengenakan khimar berwarna merah maroon dengan gamis yang senada. "Eh.., masuk dulu, May." Maya mengangguk.

Rumah sedang sepi, Bunda sedang main kerumah Kakek. Jangan tanyakan Ayah, dia pasti sedang asyik bekerja. "Sepi banget Key, pada kemana?" tanya Maya sambil duduk disofa.

"Bunda lagi kerumah Kakek, kalo Ayah ya kerja," ucapku. "Bentar May aku ganti baju dulu," lanjutku. Maya mengacungkan jempolnya.

Aku berjalan menuju kamar, mengganti baju karena bajuku kotor karena sewaktu aku mengantar kue, jalannya becek. Setelah beberapa menit, aku keluar dari kamar. Aku mengenakan gamis berwarna hijau tosca dengan khimar yang senada. "Yuk May."

Setelah mengunci pintu, aku segera memasuki Mobil Maya. "Aku baru tau, May kalo kamu punya Kakak," tanyaku sambil memasangkan seatbelt.

Dia menjalankan mobil, "Iya, soalnya dari kecil Bang Dhani tinggal diMesir ikut Paman, sekalian kuliah disana. Bulan lalu Abang wisuda," jelasnya.

Aku mengangguk-anggukan kepalaku, "Loh tapi kenapa kita jemput Kakak kamu diterminal bukan dibandara?"

"Abang pulang kerumah Nenek dulu dibandung."

Aku ber-oh ria. Tiga puluh menit kemudian kami sampai diterminal, keluar dari mobil, kami berjalan kelobby parkir.

"Itu Bang Dhani, ayo, Key," ujar Maya menarik pergelangan tanganku.

"Assalamu'alaikum, Bang?" ucap Maya sambil menyalami Kakaknya.

"Eh.., udah nyampe? Waalaikumsalam warahmatullah."

"Bang, kenalin ini temen Maya, Keyra." Maya memperkenalkanku pada Kakaknya, aku hanya tersenyum kikuk, dia membalas senyumku. Setelah itu, kami menuju mobil. Aku jadi iku memanggilnya dengan sebutan Abang, karena kata Maya dia berumur 25 tahun.

Bang Dhani yang menyetir, Maya duduk disebelahnya, aku duduk dibelakang. "Abang udah punya calon?" tanya Maya.

"Calon? Calon apa?" tanya Bang Dhani. Menurutku, Bang Dhani tipe pria yang mudah sekali bergaul, tadi saja dia tidak canggung mengajakku mengobrol. Lelaki berkulit putih, dia lumayan tinggi, sebagai wanita normal tentu saja aku menilainya tampan, dengan kumis tipis yang membuatnya terlihat dewasa.

"Calon istri, lahh..," ujar Maya kesal. Bang Dhani terkekeh, "Belom," katanya santai.

"Nah, pas banget. Mending Abang sama Key aja ta'arufan."

"Ehhh?..." kataku kaget. Kenapa ujung-ujugnya aku?

Maya hanya mengedipkan sebelahh matanya. Aku melihat ekspresi Bang Dhani dari kaca yang ada diatas, dia nampak tersenyum.

"Keyra itu cantik Bang, masalah Agama? Disbanding sama Maya mah dia jagonya, pinter, baik pula," kata Maya seolah dia sedang mempromosikan aku.

Aku meringis. "Emang Keyra-nya mau sama Abang, May?" tanya Bang Dhani seolah aku tidak ada disini.

Maya menengok kebelakang, menatapku sambil tersenyum jahil, "Tuh, Key. Mau nggak?"

Aku diam saja, menatapnya datar sambil tanganku terlipat didada. Maya tertawa, "Becanda, Key," ucapnya dengan gerakan jarinya yang membentuk V.

Aku memainkan ponselku, sedangkan Kakak beradik itu tidak henti-hentinya mengobrol dalam perjalanan, sesekali aku menimpali. Aku membuka sosmed Instagram, postingan pertama paling atas adalah Alfi. Aku menahan nafasku, apa kabar kamu, Al?

Satu pesan masuk diinstagram, aku melebarkan mataku. "Allahu Akbar!" Aku berteriak tanpa sadar

"Ada apa, Key?" tanya Maya dengan melihatku panik.

"Ehh.., nggak papa," kataku sambil mencoba tersenyum, aku melirik Bang Dhani dari spion, tatapan kami bertemu, aku langsung mengalihkan pandangan kearah ponsel.

M_alfi04 Assalamulaikum.. Apa kabar, Aisy?

                        ***

Waiting For YouWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu