chapter 8

139 56 39
                                    

Yang di mulmet Melody.

Semoga yang saat ini bersama gue dialah yang terbaik untuk gue.

Raywel.

Happy reading
_______________

Autor Pov.

Lima hari kemudian.

Di depan rumah Ray. Keluarganya sedang berkumpul, seperti ingin melepaskan seseorang untuk pulang ke alamnya, eh salah maksudnya pulang ke rumahnya heheh:v.

"Kamu yakin mau pulang?" Di kalimat yang Ray keluarkan itu mengartikan kaliamat 'kamu jangan pulang aku gak mau jauh dari kamu'.

"Iya nak Fatur, kamu disini aja lebih lama lagi. Tante senang kok ada kamu." Mama pun tak mengizinkan Fatur buat pulang ke rumahnya.

"Bro kapan-kapan aja lo pulangnya, kalau lo pulang sekarang, gak ada lagi yang mau kawanin gue buat nonton bola." Kak Adlan pun menyakinin Fatur supaya dia gak pulang dan lebih lama buat tinggal di rumahnya.

Dengan senyuman yang manis dan sopan santun Fatur pun menolaknya.

"Terima kasih atas perhatian kalian semua, bukannya saya mau nolak, tapi mama angkat saya kasian di rumah sendirian, gak ada yang temanin." Fatur menolak dengan cara yang sangat halus.

"Tapi--". Raywel belum sempat melanjutkan ucapan nya karena di potong oleh papanya.

Deg

Perasaan gue kenapa kok gak tega liat Dia sedih, gak mungkin lo suka sama dia gara-gara lo tinggal di rumahnya gak, gak mungkin. Batin Fatur

"Udah lah sayang, biarkan lah Fatur pulang, kasian juga mamanya sendirian di rumah sedangkan kita disini ramai." Papa gue mencoba untuk menyakinin gue buat tidak menahan Fatur tinggal lebih lama di rumah ini.

"Aku nantik bakalan sering ke sini kok, boleh kan om tante?" Fatur mencoba untuk tidak membuat Ray sedih dengan kaliamat tadi.

"Ya boleh dong." Mama.

"Makasih tante," senyum.

"Janji ya," Ray pun mencoba memegang janji Fatur.

"Iya," Fatur tersenyum.

"Ya udah om, tante, kak Adlan aku balik yah," Berpamitan.

"Iya hati-hati," Mama.

Fatur tersenyum kepada semuanya sebelum dia pergi dari rumah Ray.

tapi sebelum dia pergi, dia di hentikan oleh suara perempuan, perempuan yang membuat dia tidak mengerti dengan hatinya sendiri.

"Kamu gak boleh kencang-kencang bawa motor. Kalau ada lampu merah harus berhenti, HARUS!" Raywel menekan kata-kata harus, karena Ray sangat khawatir sama Fatur dia tidak ingin pangerannya kenapa-napa.

Deg

Kenapa mendadak hati gue senang, gak mungkin Fatur lo harus sadar, gak mungkin lo jatuh cinta sama makhluk kayak gini gak mungkin. Batin Fatur

Aku Di Antara Kamu Dan Dia (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang