chapter 9

133 58 41
                                    

Yang di mulmet itu Kevin

Untuk sekarang biarkanlah kita seperti ini, dan pasti ada saatnya di mana semuanya berjalan seperti seharusnya.

Fatur.

Selamat membaca
____________________

Seperti hari kemarin Fatur menunggu di depan rumah Raywel untuk pergi bareng ke sekolah.

Napa gue harus nunggu dia sih. Kan dia bisa pergi sendiri ke sekolah,, aduuh hati napa sih? lo selalu berbeda dengan pikiran gue. Lo harus gue antar ke rumah sakit biar sehat lagi.
Batin Fatur.

Setelah Fatur berkutak dengan batin nya dia pun berhenti karena dia mendengar suara teriakan cewek yang udah gak familiar lagi baginya.

"Ray pergi ya Maaa." Gue pun langsung berteriak dari luar rumah.

Disaat gue ingin melangkah mendekati pagar, gue melihat seseorang yang sudah sangat gue kenali, tanpa memperlambat jalan lagi gue buru-buru buat nyamperin dia.

"Selamat pagi sayang." Gue pun langsung menyapa Fatur seperti pasangan yang lain.

Fatur begitu kaget pas gue panggil dia sayang.

"Pagi," Fatur hanya mengucapkan itu saja.

Gue sebenarnya berharap dia membalas ucapan gue dengan kata kata sayang juga tapi,,, yah sudah lah itu gak penting, sekarang gue udah bahagia kok dia mau jemput gue.

Gue naik ke motornya dan kami langsung pergi ke sekolah tanpa menunggu lama lagi.

***

Pov Fatur on

Hati gue kalau di samping dia napa kok bisa tiba-tiba luluh yah? Apa jangan,,,jangan gue suka sama dia? Tapi gak mungkin, gue gak boleh suka apalagi sampek sayang sama dia. Cewek yang gue sayang itu cuman CUT RITA AMALIA gak ada yang lain (batin fatur).

"Woi coi napa lo ada disini? tumben- tumbenan?" Kevin dan Ragi menghampirin gue yang lagi sendirian di kantin belakang.

"Dasar cowok miper kagetin gue aja." Gue jadi kesal akibat Kevin yang ngagetin.

"Enak aja lo bilang gue cowok miper, gue nih kembaran boyband korea yah." Dengan percaya dirinya kevin mengaku kalau dia kembaran para oppa-oppa ganteng.

"Apa gue gak salah dengerkan? Yang ada lo tuh boyband korengan," Gue menjawab dengan sangat cuek dan dingin.

"Pala lo botak, enak aja gue korengan. Lagian lo napa sih jutek amat tuh wajah lo."

"Gak ada." Menjawab dengan sangat datar.

"Mulai deh dingin nya keluar. Lo tuh gak pande buat boong sama gue Tur, kita tuh udah sahabatan dari zaman siti dermin." Kelvin.

"Mbak teh ijo," Kelvin.

"Lo mau apa Gi?" Kelvin.

"Samain aja Vin." Ragi menjawab pertanyaan Kevin sambil memainkan ponselnya.

"Mbak teh ijo berarti dua gelas." Memesan minuman sambil berteriak agar di dengar oleh mbak pemilik kantin ini.

Aku Di Antara Kamu Dan Dia (Complite)Where stories live. Discover now