chapter 15

80 13 13
                                    

Yang di mulmet Rita yah

Dulu kita selalu bercerita.
Namun sekarang kita hanya sebuah cerita.

Raywel.

Selamat membaca
________________

Pov Fatur on

Setelah gue menggantar Raywel pulang gue pun langsung pergi ke halte tempat Rita menunggu seperti biasa.

Gue meliat Rita yang tengah memainkan handphone dengan berpakaian sekolah lengkap sama seperti gue.

Gue pun memberhentikan mobil tepat di depan Rita, Rita pun yang tadinya menunduk memainkan handphonenya menjadi mendongak ke arah mobil gue.

Gue pun langsung turun menghampirin Rita buat jalan soalnya gue kemaren udah janji ke dia hari ini kami jalan.

Maafkan aku Tur yang mulai cuek sama kamu tapi ini demi kamu juga agar kamu mau melepaskan aku dan berbahagia dengan Raywel (batin Rita)

"Rita udah lama kamu nungu," Gue bertanya kepada Rita sebagai kata basa-basi doang.

"Gak kok, enggak berapa lama." Rita menatap gue.

"Yah udah yuk kita jalannya." Gue mengulurkan tangan gue buat membantu Rita bediri.

Gue membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Rita masuk.

Setelah Rita masuk gue pun segera masuk juga ke dalam mobil.

Menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan standra meninggalkan area halte tersebut.

Di dalam mobil gue dan Rita hanya menjawab pertanyaan dari lawan bicara kami.

"Kamu tumben bawa mobil ke sekolah," Rita bertanya sambil meliat ke arah depan jalan.

"Kemaren pas aku jalan sama dia, tiba-tiba aja dia terpeleset aku kira kakinya belum sempuh makanya aku bawa mobil supaya kakinya gak tambah parah." Menjelaskan apa yang terjadi kemaren kepada Rita.

"Aku liat tadi kamu sama Ray udah makin dekat aja." Rita tersenyum ke arah gue.

Gue bisa artikan senyum itu. Senyum yang tercetak dari bibir Rita adalah senyum yang sudah lega atas bebannya.

"Yah seperti itu, aku gak bisa bilang hubungan aku sama dia makin dekat, karena juga dekat sama kamu." Gue mencoba untuk bercanda agar suasa mencair.

"Alhamdulillah kalau gitu," Itulah kalimat terakhir yang Rita keluarkan dan Rita kembali diam tanpa ada pertanyaan lagi.

Di dalam mobil gue mencoba untuk bercanda sama Rita seperti gue bercanda sama Raywel tapi sama sekali gak di gubris Rita.

Sampai akhirnya gue nyerah buat bercanda sama Rita.

Rita dan Raywel berbeda, Rita yah Rita gue kenal dulu, Raywel yah Raywel yang bisa mencairkan suasana.

Gue membawa Rita ke Taman karena gue gak mungkin bawa dia ke mall bukan gak mungkin tapi gue gak mau Rita kecapean berjalan.

Aku Di Antara Kamu Dan Dia (Complite)Where stories live. Discover now