After 3 Years

894 96 1
                                    


3 tahun kemudian....

02 Oktober..

“oppa, kita duduk di sana saja” sosok perempuan berdress biru navy itu menujuk tempat duduk yang berada disudut cafe yang didatanginya.
“kajja Yoorin-ah.” Mereka duduk saling memandang satu sama lain dan memamerkan senyum sumringahnya.
Yoorin dan Jimin sedang menikmati suasana sore kota Seoul ditemani secangkir kopi yang telah mereka pesan. Setelah penamatan, Jimin benar-benar mendaftarkan diri untuk wajib militer. Dia harus menunggu pria itu selesai wamil kurang lebih 2 tahun lamanya. Januari kemarin dia baru saja pulang wamil, sibuk bekerja di kantor appanya dan kemarin baru saja kembali dari China setelah 2 minggu lamanya.
Hubungan mereka sudah cukup lama tapi jangan pikir jika mereka banyak menghabiskan waktu bersama, Jimin dan Yoorin lebih sering berkomunikasi lewat telpon genggam daripada bertemu karena kesibukan Jimin di kantor dan persoalan saudara-saudara Yoorin yang coba mereka hindari.
Setelah kuliah Yoorin juga memutuskan untuk membuka butik pakaian perempuan dan anak-anak. Jurusan saat kuliah sepertinya tak dipedulikannya dan lebih memilik untuk melakukan apa yang disenanginya.

“sepertinya model rambutmu sudah kembali terlihat bagus lagi oppa.” Ia mengelus pelan puncuk kepala pemilik rambut itu.
“tapi aku selalu tampan bukan? Kau beruntung memiliku kan?” godanya.
“isshhh.. beruntunglah oppa karena aku selalu sabar menunggumu.”
“ne.. aku sangat beruntung memiliki pacar sepertimu Yoorin-ah.” Ujarnya sedikit mengelus pipi pacarnya.
“aku janji tidak akan sesibuk kemarin-kemarin lagi. Kemarin itu aku baru saja masuk kantor jadi harus mengerjakan banyak hal dulu.”
“ne, aku mengerti oppa.” Katanya lalu menyeruput kopinya yang masih hangat.
“lalu apa rencanamu selanjutnya?” tanyanya sedikit membuat Jimin berpikir.
“emm,, aku ingin menemui eommamu, saudara-saudaramu untuk meminta restu mereka. Aku ingin menikahimu, memiliki banyak anak dan hidup bahagia.” Jawab Jimin dengan semangat.
“ayo kita menikah Kim Yoorin.” Ucapnya mantap.

Max Resto.
13.24 KTS.

Seokjin dan beberapa temannya sedang memasuki sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Thailand untuk makan siang. Wajahnya tampak senang sampai akhirnya menjadi wajah yang penuh amarah saat melihat seorang pria yang tak asing baginya sedang bercengkrama dengan seorang perempuan yang menurutnya terlihat mesra.

“sudah kuduga jika kau pasti akan mengkhianati adikku suatu saat nanti. Dan kau sudah membuktikannya Park Jimin sialan.” Marahnya. Jimin dan perempuan itu sontak bangun dari duduk mereka.
“aniya hyung.”
“kenalkan aku---” perempuan cantik itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan seokjin tapi malah mendapat tangkisan dari seok jin.
“tidak perlu.” Ujarnya.
“jangan kasar seperti itu padanya hyung.”
“cihhh...” tanpa mengucapkan sepatah katapun seokjin bergegas meninggalkan restoran itu.

Seok Jin POV

Ingin sekali rasanya aku memberitahu Yoorin soal Jimin yang sedang bermesraan dengan perempuan lain tapi aku takut itu akan membuatnya cemas dan tidak fokus dengan fashion shownya minggu depan. Jadi kuputuskan untuk merahasiakan hal ini dari Yoorin sampai acaranya selesai. Dia harus tahu bagaimana sifat laki-laki yang disukainya itu.

Pesan dari Park Jimin.

Hyung, aku ingin menjelaskan kesalah pahaman tempo hari padamu. Kumohon temui aku siang ini di cafe dekat kantormu. Akan kujelaskan semanya, jika aku berbohong kau bisa membunuhku.

“nuguya hyung” tanya Taehyung yang melihat ekspresi wajahku yang marah.
“Jimin. Dia ingin bertemu hyung untuk menjelaskan kejadian 2 hari yang lalu.” Jawabnya.
“sebenarnya aku cukup penasaran dengan perempuan itu, karena beberapa tahun ini aku tak pernah mendengar kabar keterlibatan Jimin dengan perempuan selain noona.” Jelas Taehyung.
“hyung, ayo kita ke sana. Aku penasaran hyung.”
“ayolah..” rengeknya.
“baiklah. Sebentar saja. Awas saja jika dia berbohong akan kubunuh dia.”
“woahhh aigoo.. hyungku menakutkan sekali.”

Guardian ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant