Day 7, Comeback Home

759 95 5
                                    

DAY 7..


Jarung jam sudah menunjukkan pukul 13.16 siang. Setelah makan siang tadi, keluarga Kim dan juga Jimin berkumpul dengan meja yang sama. Jimin duduk berhadapan dengan Kim haraboji, di bagian kakan haraboji ada Yoorin, Namjoon dan Taehyung sementara di kiri ada Joon Myun, Seokjin dan Myung Soo. Mereka akan memberitahukan hasil dari ujian Park Jimin untuk mendapat restu kekuarga itu.

"ini adalah hari terakhir Jimin di sini untuk ujiannya. Banyak hal yang terjadi saat dia berada di sini. Aku sudah punya keputusanku sendiri apakah akan memberi restuku atau tidak. Jika ayah Yoorin masih ada maka dialah yang akan melakukan semua ini untuk putrinya tapi sebagai kakeknya kuharap aku memberi keputusan terbaik untuk cucu perempuanku satu-satunya, sama seperti saat aku melakukan ujian untuk memilihkan pendamping untuk Yoorin eomma. Kuharap kau bisa menerima dengan lapang dada apapun yang sudah kuputuskan." Kim haraboji membuka forum itu. Jari-jari Jimin sedari tadi sudah berkeringat menunggu pria tua itu berbicara. Di sangat cemas dengan hasilnya.
"ne haraboji. Aku akan menerimanya." Jimin mengangguk pelan. Sesekali ia mendapat tatapan dari Kim bersaudara juga sepupu-sepupu mereka.
"Joon Myun-ah, kau adalah sepupu tertua di keluarga kita. Berikan pendapatmu mengenai Jimin." Kim haraboji menunjuk Joon Myun untuk berbicara terlebih dahulu.
"em ne haraboji." Joon Myun membenarkan duduknya dulu.

"Park Jimin, aku tidak terlalu mengenalmu karena kita baru berapa hari bersama. Tapi yang kutahu kau adalah pria yang kuat dan baik hati. Seorang mantan komandan Pleton dan tim pasukan khusus yang sudah memberikan pertolongan pertama pada kakiku dengan sangat baik. Kau juga mengerahkan semua tenagamu untuk menggendongku dari hutan. Aku sangat berterima kasih untuk itu."
"aku sangat menyayangi Yoorin seperti adik kandungku sendiri. Kuharap aku tidak salah memilihmu untuk menjaga adikku." Jimin yang tadinya tertunduk kini menatap Joon Myun dengan senyum yang mengembang.
"aku merestuimu untuk bersama dengan Yoorin." Joon Myun tersenyum diikuti dengan Myung Soo, kedua saudara itu sepakat untuk memberikan restunya pada Jimin.

"baiklah, sekarang giliranmu Seokjin-ah." kemudian Kim haraboji menunjuk Seokjin sebagai kakak tertua Yoorin.
"anni.. Aku, Namjoon dan Taehyung akan menngikuti keputusan haraboji. Kami juga sudah menyepakati itu dengan Jimin sebelum ke sini." terang Seokjin.

"baiklah. Yoorin-ah?"
"ne haraboji."
"kau mencintai pria itu?"
"ne haraboji. Jeongmal."
"waeyo?"
Suasana hening untuk beberapa saat. Gadis itu tampak berpikir.
"entahlah. Semuanya terasa berjalan begitu saja. Kami bertemu saat hari pertamaku di kampus, saat itu dia sudah menyatakan cintanya walau baru melihatku. Dia juga sudah meminta izin pada eomma saat itu juga. Aku pikir dia adalah pria aneh, gila yang dijuluki 'playboy cap serangga' di kampus. Aku menghindarinya karena aku tahu imagenya yang buruk itu, tapi dia terus datang membuatku tersenyum juga melindungiku. Sampai akhirnya aku merasa jika hatiku juga memilihnya." Yoorin seperti menceritakan kenangannya bersama Jimin hingga mereka memutuskan untuk saling jujur dengan perasaannya.
"apa kau siap untuk berumah tangga dengannya? Kau yakin dengan pria itu?"

Sejenak Yoorin kembali menatap Jimin dalam-dalam.
"NE! aku sangat yakin haraboji." dan jawab itu membuat tersenyum haru.
"chaa,, sekarang giliranku untuk memutuskan." suasana di ruangan itu kian memanas. Hasilnya akan segera diumumkan. Ini lebih menegangkan dari menunggu hasil ujian nasional.

"Park Jimin, aku..." Kim haraboji memenggal perkataannya.
Keringat tampak mengucur dari pelipis Jimin. Dadanya bergemuruh menunggu lanjutan dari kata-kata Kim haraboji.
"aku tidak punya alasan untuk..." Kim haraboji kembali memenggal perkataannya. Seperti mengaktifkan bom di dada Jimin yang akan meledak jika Kim haraboji menekan tombolnya.
"untuk tidak merestuimu bersama cucuku Yoorin."

YEEAAAHHHH....

"AKU LULUS." Dia tak mampu mengontrol kebahagiaannya saat ini. Jimin meloncat menaikkan kedua tangannya ke udara.
"aku luluss.." dia juga memeluk Taehyung dan Myung Soo yang ada di dekatnya beegantian.
"Yoorin-ah, aku lulus. Kita akan menikah..!" dia kembali bersorak.
"yakk Park Jimin, duduklah dulu." perintah Kim haraboji. Benar saja, bom kebahagiaannya kini telah meledak tak terbendung.
"ahh ne haraboji. Mianhae.." Yoorin hanya terkekeh melihat tingkah Jimin. Ingin rasanya ia berlari memeluknya tapi ini bukan waktu yang baik untuk itu.
"yahh, kami pun mengikuti keputusan haraboji untuk merestuimu. Aku harap kau bisa menjaga adikku dengan baik." ujar Seokjin.
"bahagiakanlah adik kecilku ini." sambung Namjoon sambil mengelus rambut Yoorin.
"aku akan menghajarmu jika kau berani menyakiti noonaku." ancam Taehyung.
"Ne, aku sendiri yang akan menyerahkan diri jika itu terjadi. Dan itu tak akan pernah kulakukan. Aku janji."



Guardian ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang