★ Killer!Akashi x Reader

4.5K 426 18
                                    

~Normal PoV~

Kebanyakan pasangan akan menghabiskan waktu bersama nya di tempat romantis. Membuang uang demi tiket bioskop atau sekedar makan malam dengan lilin beraroma.

Tapi, tidak dengan kau. Akashi dan kau jarang melakukan hal-hal seperti itu. Ditambah Akashi yang sering kali menghilang tanpa jejak.

Kau tidak khawatir, karena kau tahu dimana ia berada dan bahkan apa yang ia lakukan. Saat ini terjadi, kau hanya perlu memasuki gang-gang gelap, sempit, berlumpur.

Dan disanalah ia, selalu bersama orang lain yang telah kehilangan nyawanya.

Are you afraid?
Killer! Akashi x Reader
.
.
.
.
525 word

~Reader PoV~

"Kali ini siapa mangsamu, Sei?"
Disanalah dia, pemilik surai crimson yang kini terlumuri cairan serupa rambutnya.

"Hanya kawan lama" Jawabnya singkat.

Memiliki jabatan tinggi, terkenal baik dikalangan masyarakat. Siapa sangka Akashi merupakan sosok yang haus darah? Ia tak pandang gender mangsanyaㅡjika ia tertarik, mangsanya akan hilang dan lenyap tanpa tercium para reporter.

Bulu kuduk-ku sedikit berdiri, bagaimana bisa Akashi menghancurkan tubuh mangsanya tanpa rasa geli sama sekali?

"Ah, akhirnya selesai" Ucapnya.
Akashi mencabut gunting dari leher lelaki bersurai merah gelap itu. Tentu saja aku mengenalnya.

'Maaf taiga-kun aku tak bisa berbuat apa-apa'

Organ tubuh berceceran menjadi pemandangan biasa. Dengan berat hati membiasakan diriku untuk hal-hal seperti ini.

"[Name] mari kita pulang" Dengan sapu tangan yang masih membersihkan noda darah di tangan-nya dan baju bersih di tubuhnya; bahkan, aku tak melihatnya mengganti baju itu.

"Bagaimana dengan taig- mangsamu, Sei?"

"Kau tidak perlu khawatir, dia akan hilang sama seperti orang-orang sebelumnya"

Kata-katanya memang benar. Kalian pasti bertanya kenapa aku bisa menjadi kekasih-nya bukan? Baginya aku menarikㅡtidak! Aku tidak merasa dipuji. Hal itu yang hingga kini membuatnya menakutkan. Kuharap kalian mengerti...

"[Name]? Ada apa denganmu, permaisuriku?"

"Tidak ada, Seiㅡaku hanya melamun"

Langkah kami terhenti, aku bisa merasakan kecurigaan di manik sang emperor.
"Tetapi wajahmu tidak menunjukan kebenaran, ada apa denganmu?" Jawab Akashi. Sukses membuat ku terpaku, menghindari tatapan mata nya.

Melangkah maju perlahan, disusul respon mundur olehku. Sadar bahwa aku terpojok. Akashi mendekat; dan kedua tanganya ia letakkan disamping kepalaku.

"Apa kau takut padaku?"

"Ti-tidak"
(Bohong)

"Aku tau kau ketakutan, kau terlihat manis dengan wajah seperti itu, permaisuriku" Suara bariton tegasnya terdengar nyaman dan mengerikan dalam waktu yang bersamaan.

Sebuah benda tajam menggores pipiku. Disambut seringai akashiㅡwajahnya mendekat, menjilat darah yang keluar dari sayatan yang ia buat. Aku mencoba tidak berpapasan dengan manik hetero miliknya.

"Dibandingkan semua mangsaku, kau paling menarik [Name], itulah alasan aku mencintaimu"

"A-aku juga mencintaimu, Sei" Suaraku mulai rancu, Akashi menjadi sosok yang berharga bagi ku. Namun, dapat menjadi sangat berbahaya jika aku tidak melakukan keinginanya.

Akashi selalu mendapatkan yang ia mau. Kekuasaan, talenta, mangsanya dan diriku. Dia tidak akan melepaskanku walau aku meronta untuk pergi.

Ia menyunggingkan senyum hangat dengan bibir tersisa noda darah.
"Berjanjilah, kau tidak boleh takut padaku. Akan kupastikan kau akan selalu berada di sisiku, permaisuriku"

"Ya, aku berjanji, Sei"
Lihat?

Akashi memperluas jarak; lalu mendekapku dalam pelukanya. Bau darah terhisap indera. Aku harus menahanya, selama Akashi senang dan ia mendapatkan apa yang dia inginkan. Maka,

Semua akan baik-baik saja.

.
.
.
.
.
"Kau tak perlu takut kehilangan diriku, cukup cemaskan dirimu yang bisa membuatku hilang dari pelukanmu"

Fall in Love with You [Akashi x Reader] OneShot!Where stories live. Discover now