★Hunter!Akashi x Human!Reader

1.5K 154 19
                                    

Ia kembali terkepung oleh puluhan makhluk menjijikan "Bergabunglah! Kau tidak perlu mengumpulkan blood stone lagi, dengan syarat; pinjamkan kekuatanmu" ucap seorang dari mereka berbangga diri.

"Perhatikan dengan siapa kau berbicara"

Sepersekian detik kemudian mereka semua terkalahkan.

Blood?
Hunter!Akashi x Human!Reader
.
.
.
.
998 Word

Tahun 30xx
Sisa umat manusia berjuang dan bertahan hidup. Memburu bahkan membunuh para monster pemakan manusia. Mereka membentuk suatu clan yang disebut sebagai Hunter. Mereka meniadakan populasi monster pendatang bumi. Makhluk tersebut datang dengan berbagai jenis dan jumlah, melakukan invasi besar-besaran. Jiwa manusia yang dimangsa akan terkurung dalam raga para iblis.

Para Hunter memiliki keistimewaan masing-masing. Kemampuan yang tak dimiliki manusia murni, merekalah manusia titisan iblisㅡyang kini menjadi pemburu iblis.

Seekor Carberus dengan mudah dijatuhkan oleh satu tebasan pedang seorang titisan sempurna. Tak ada manusia campuran iblis yang menandinginya. Ialah manusia yang berada dalam rantai teratas.
Dari dalam genangan darah, seorang wanita bersurai sakura menampakkan diri didepan sang titisan sempurna "Apa kaulah manusia sempurna itu? Kau lebih kuat dari dugaanku" ucapnya bernada angkuh.

Ah Akashi tak bergeming, ia sibuk mengumpulkan bongkahan batu darah. Sebuah kristal darah tajam melesat kearahnya, disanalah ia mendapati wajah Momoi yang penuh amarah. Dan saat itulah, kepala wanita tersebut tertebasㅡterjatuh dari tempatnya "Seharusnya kau lihat siapa dirimu, makhluk menjijikan" tegasnya.

Kekuatan sang titisan sempurna tak terelakan. Ratusan Typhon telah dibinasakan, ia sendiri tak seperti yang lain. Karena Akashi terlampau kuat. Hunter seperti dirinya hidup dengan memakan kristal darah dari ceceran tubuh para iblis. Meski mereka manusia, darah iblis dalam raganya mengharuskan mereka mengonsumsi darah manusia. Dengan bergitu mereka dapat hidup

Ia menerawang sekitar, semua merah berlumuran darah.
Kini bumi benar-benar berbeda Batinnya.

Bongkahan kristal es menghalangi jalan dan memicu kuasa Akashi aktif. Tiba-tiba saja bongkahan besar tersebut telah hancur oleh spectrum dari iris sang emperor.
Pemandangan berbeda didapatinya, Seketika maniknya melebar "Apa-apaan ini" tegasnya.
Sesosok makhluk muncul diantara butiran esㅡseorang manusia murni, satu-satunya yang hidup dari masa genosida kaumnya.

"Bagaimana bisa?" Akashi terbelalak.

Gadis tersebut tersungkur "Kau siapa? Katanya "Kau bukan manusia".

"Setengahnya" Jawab Akashi "Aku tetap manusia meski hanya sebagian" dirinya memperjelas. Sangat mustahil menemukan spesies punah dalam dunia yang telah hancur berantakan. Segalanya telah hancur, begitu juga bangunan. Teknologi-teknologi canggih telah koyak dan usang.

"Namaku [Name]" katanya tiba-tiba "Keberatan jika aku tanya namamu?"

"Tidak" Akashi menoleh seakan tak peduli "Akashi Seijuro, sekian".

Seluruh umat manusia telah tiada sejak 5 tahun lalu. Ratusan Typhon menyerang berbagai belahan dunia, kekuatan militer tak berguna lagi dan terlalu lemah untuk mencapai kemenangan. Semua mesin angkatan laut hancur oleh serangan Scylla, para tentara angkatan darat berubah menjadi batu akibat medusa. Tak ada lagi alasan manusia murni untuk hidup.

Akashi menghela nafas "Sia-sia jika kau hidup saat ini, kau akan cepat mati" lontarnya sembari mengintenskan pandangan. "Lebih baik kau bunuh diri atau jiwamu akan ditelan oleh iblis".

"Tidak" Bantah [Name] "Jika kau melindungiku, hal itu takkan terjadi" ia memperjelas.

"Darimana ucapan itu berasal" protesnya.

"Tidak tau" Gadis itupun tertawa "Aku hanya percaya jika bersamamu, semua akan baik-baik saja".

Awal perkenalan yang bodoh menurut Akashi.
Sudah 2 minggu sejak [Name] berjumpa dengannya, percayalah sudah banyak yang berubah diantara mereka. Gadis itu mulai terbiasa dengan benda-benda aneh dipenjuru tempat. Perjalanan mereka tentu saja tidak mulus, selalu saja terhalang oleh kumpulan monster tetapi faktanya Akashi selalu menang.

Akashi termasuk penghemat energi, satu blood stone kecil cukup untuk dirinya selama seminggu. Sedangkan [Name] makan dari tanaman dan buah liar yang tidak beracun.

"Hei Akashi, apa kau bisa hidup tanpa batu ruby itu?".

Akashi menoleh ke arah sumber suara "Ya, tetapi kekuatan yang dihasilkan tidaklah sama. Energi dalam batu ini dapat meningkatkan kekuatan sehingga damage akan lebih tinggi".

"Meski begitu, bukankah sama dengan meminum darah?"

Akashi terdiam.

"Hei, lihat siapa disini" Dari jauh Daiki bertepuk tangan "Ternyata sang raja telah menemukan ratunya".

Daiki mendekat ke arah [Name] dan Akashi. Tiba-tiba saja ia melesat secepat kilat, Akashi mendorong [Name] hingga tersungkur. Disana Akashi dan Daiki mengadu pedang, hunter biru itu geramㅡbenar-benar dalam kondisi terbakar.
Keduanya terpental ke arah yang berlawanan, Akashi menubruk batu besar hingga hancur sedangkan Daiki terlempar menabrak pohon.

Tak berhenti, Daiki kembali melesat kencang "Bedebah sialan! Beraninya membunuh Momoi" teriakanya menggelegar berlapis amarah, wanita yang ia cintai telah dipenggal oleh seorang Algojo bernama Akashi "Kau harus merasakannya Akashi! Akan kupenggal hidup-hidup ratu rendahanmu!" Daiki mengubah serangan dan menargetkan [Name].

Tentu saja [Name] sadar, dia berlari mati-matian dari terjangan Daiki. Sayang Daiki terlalu cepat.

Saat itulah Akashi mengambil kesempatan, dari belakang Akashi menajamkan mata pedangnya dan menusuk jantung Daiki dan membiarkan laki-laki biru itu sekarat dalam keadaan kesakitan.

Akashi menatap Daiki yang tersungkur ditanahㅡmengintimidasi untuk terakhir kali. Daiki tersenyum "Ketahuilah kekuatan dari darah manusia murni, Akashi. Kekuatanㅡyang lebihㅡbesar dariㅡblood stoneㅡ" napasnya berhenti sebelum ia selesai dengan kata-katanya.

Potongan ingatan terlewat dalam benak Akashi. Ada sesuatu yang lebih kuat dari blood stone, sebuah pemberi kekuatan tinggi. Seorang manusia campuran iblis pernah mencoba menggunakan kekuatan dari benda ituㅡsebuah energi tinggi mengalahkan energi alam semesta namun 24 jam kemudian ia binasa oleh kekuatanya.
Tak Akashi duga kalau itu adalah darah manusia murni.

[Name] berjalan mundur "Akashi, kau tidak akanㅡ".

Akashi menggeram. "[Name]ㅡkemarilah" ucapnya "Percayalah padaku".

Dahulu ayah pernah berkata untuk tidak mendekat pada orang asing yang berbahaya. Sekarang bagaimana jika bahaya itu datang dari seseorang yang selalu melindungimu. Sungguh [Name] tak dapat lagi berfikir, ia beranikan diri mendekati Akashi yang membatu.
"Akashㅡ" Akashi memeluk dirinya. Ia bergetar hebat karena cengkraman amat erat dari sang emperor.
"Maaf.. tolong tahan rasa sakitnya" bisik Akashi.
Saat itulah taring Akashi menancap hingga menciptakan rasa sakit hebat.

"Selesai" Akashi mendongak.

"Apa yang kau lakukan!"

"Selama ini kau sudah kulindungi, cukup imbang jika aku meminta bayaran, bukan?".

"Kau gila?! Aku akan terbunuh" Nada bicara [Name] kacau.

Akashi tertawa "Apa maksudmu?" ia kembali mendekap [Name] "Kau tidak akan terbunuh, dasar bodoh"

"Dengan darahmu, aku akan bertambah kuat. Tapi sebagai gantinya kau membuat kontrak hidup denganku. Selamanya kau harus bersamaku, karena kini jiwa dan ragamu adalah milikkuㅡdan kini aku bergantung padamu".

.
.
.
.
.
"Too many quotes sometimes don't give you any motivation"

Fall in Love with You [Akashi x Reader] OneShot!Where stories live. Discover now