♡ Letter-Akashi x Reader

2.5K 222 18
                                    

' Dingin '

Bibirku membeku, seharusnya kini aku sedang menghisap aroma kopi dan duduk manis di sofa empuk. Tapi bukan waktu yang tepat untuk melakukanya.

Pandanganku memudar, seakan mengisyaratkan diriku untuk istirahat. Hal terakhir yang ku ingat adalah milkshake manis buatan laki-laki bermanik biru.

Letter - Akashi x Reader
Wait For Me
.
.
.
.
521 word

Sudah berapa langkah aku berjalan? Empat..?Lima...? Sepertinya berkali lipat dari itu. Kini hanya ada aku dan secarik kertas merah.

Aku berhenti, mendongakan kepala untuk menerima salju menghantam wajah. Sampai akhirnya, pandanganku tertuju pada surat yang sejak tadi ku genggam. Rasa penasaran bergejolak, memberi efek pedih pada diriku.

" Saat kau membaca surat ini, ketahuilah bahwa aku terus merindukanmu, permaisuriku.

Aku terus membayangkan dirimu, berada disampingku bahkan saat aku tidur. Keabsolutanku bahkan tak cukup kuat untuk membuat kau terasa nyata disini.

Satu tahun terasa sangat lama tanpa dirimu, tanggung jawab perusahaan tak mengijinkanku untuk datang dan kembali memeluk mu."

Aku tak sanggup lagi. Air mata yang kutahan tak bisa bertahan untuk terus pada tempatnya.

' [Name] aku tak pernah menyangka kau akan meramal diriku. Kau benar tentang aku yang tidak akan pernah bisa melupakanmu.

Aneh, aku merasa sendiri ditengah kota ramai, bahkan pemandian air panas tak cukup hangat untuk memberikanku kenyamanan.

Aku sungguh merindukan senyuman manis dirimu, permaisuriku. Berkali-kali ku buka foto dirimu yang tertawa karena tingkah ryouta.

Aku bersyukur kau terus menungguku, bahkan menerima konsekuensi menjadi kekasih diriku dengan berbagai kesibukanku.

Kau tahu, [Name]? Setelah urusanku selesai, mimpi buruk ini akan segera menghilang. Aku akan kembali untukmu, bersama seseorang yang aku cintai.

Dan menjadikanmu milikku seutuhnya, permaisuriku. Aku terus menanti hari ketika kau menangis dengan cincin pernikahan di jari manis mu.

Tertanda kekasihmu.

Akashi Seijuro"

"Aku selalu tau kau mencintaiku dan aku juga sangat mencintaimu, Sei"
Kupaksa bibir beku ini untuk bergerak, mengalirkan darah kecil yang tidak terasa lagi.
.
.
.
.
.
.

Hancur

Satu kata memaknai tubuh lunglai ini, tidak tahu arah jalan atau apapun. Aku tidak peduli.

Netra ku menangkap tempat yang ku ingin datangi. Sekilas ingatan lama muncul kembali.

'Sei, untuk apa kita kesini?'

'Lihat saja gedung megah diujung sana dan kau akan mengerti, [Name]'

'Bakasei, apa maksudmu?"

'Aku hanya menyiapkan tempat indah untuk kita menikah nanti'

Aku terkekeh kecil mengingkat kata manis pemilik surai merah itu dan menambah kesan pedih. Ya, diatas jembatan ini kau mengatakan hal itu.

Kepalaku menduduk, memandang air yang diselimuti es-es kecil. Memperhatikan siluet tubuhku yang terhantam sinar bulan.

Kini saatnya..

Menaiki pembatas jembatan ini terasa sulit, aku lupa kapan terakhir kali aku melatih tubuh.

"Ah sungguh dingin"
Mataku menutup perlahan, melemaskan tubuh dan membiarkan semuanya terjadi. Moment-moment menghantam ingatanku, hanya kau yang ku ingat, hanya akashi yang terlintas.

'[Name], kau miliku'

'Ryouta! akan kubunuh kau jika mendekati [Name] sekali lagi'

'Aku berjanji, kau akan memiliki nama belakangku'

'Berjanjilah kau akan terus disisiku'

Semuanya terulang begitu saja. Bakasei, sampai saat ini hanya kau yang ku ingat. Hanya tinggal menghitung jari, saat air menabrak tubuhku.

"Kita akan segera bertemu lagi, Sei"
Aku mencintaimu...

.
.
.
.
.
.
.
~Seminggu yang lalu~

"Pesawat bernomor 345 jatuh ke tengah laut, menewaskan seorang petinggi perusahaan akashi corp."

.
.
.
"Seandainya, aku dan kau terpisah. Aku lebih memilih mengusulmu atau aku akan hancur tanpa dirimu"

[A/N] = Kalau reader mau req cerita juga boleh \(-♡-)/. Tinggal Comment aja ya!~ nanti bakal aku pilih.

Fall in Love with You [Akashi x Reader] OneShot!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora