★ Mysterious!Akashi x Reader pt.2

2.1K 205 24
                                    

Day 6

"UWAAA [NAME]!!! JANGAN KESANA!! BAHAYA!!" Rengek [Bf/N] sedari menggebrak meja. Perempuan ber-Pony style itu terus menahan lengan [Name] agar tidak pergi ke toko bunga milik bibi berparas bak nenek lampir.

Menurut rumor-rumor yang beredar. Nenek itu akan menyihir setiap pelangganya menjadi bunga dan menggunakannya untuk ramuan hidup abadi. Disatu sisi lain, ada yang berkata nenek itu jelmaan nenek lampir ataupun seorang pemakan daging yang haus darah. Walaupun hanya sekedar gosip tetangga, orang-orang jadi enggan untuk berlama-lama di toko bunga milik bibi itu.

Helaan kecil dikeluarkan [Name], ia akan sulit pergi jika ada yang terus menghalangi kemauanya.
"Itu cuma kabar burung, jangan mudah dibodohi"
Tetap saja [Bf/N] terus menahannya agar tidak melangkahkan kaki. Secara tiba-tiba, perempuan dihadapanya langsung melepas genggaman dari tangan [Name].

"Kalau begitu, aku ikut!!!" Teriaknya disertai nada yakin.

Dan itulah yang terjadi, kini dua sahabat sejoli tengah berjalan di tanah setapak ke arah toko bunga yang lokasinya tidak jauh dari Rakuzan. Semakin lama keramaian jalan mulai memudar, menyisakan suara hembusan angin dibawah langit kemerahan.
Setelah melewati beberapa waktu, kini terpampang sebuah toko kecil berbau bunga dihadapan mereka. Dan kembali, [Bf/N] memeras lengan [Name], memperlihatkan kalau dirinya ketakutan.

Perlahan [Name] mendorong pintu kayu tuaㅡmengakibatkan suara decit melukai telinga.
"Permisi..."
Nihil, tak ada jawaban yang ia terima kecuali kehampaan.

Ia menjelajahi tiap sudut dan sisi toko bunga bersama makhluk yang terus meremas lengannya. Sudah dipastikan, tidak ada tanda-tanda bibi itu disini.

"Sudah [Name]! Ayo kita pulangg" Gerutu sahabatnya.
Sang gadis mengangguk dan berbalik ke arah pintu.

"Apa yang kalian cari?"
Sesosok nenek tua berdiri menghalangi pintu masukㅡbahkan tidak ada yang tau kapan ia disana. Mungkin ia adalah sejenis Tetsuya(?).

Kedua tersangka bergidik ngeri dan berpelukan satu sama lain. Dugaan mereka terlampau rendahㅡtokoh yang mereka cari lebih menyeramkan dari ekspetasi.
"A..anoㅡkami hanya ingin mengambil sebuah titipan" Ucap [Name] dengan suara bergetar.

Bibi toko bunga terdiam, dari wajah menyeramkanya menunjukan ekspresi sedikit bingung.

"Aㅡapa bibi mendapat titipan surat dari seseorang? Lanjutnya.

Seketika wajah nenek lampir berubah menjadi hangat.
"Surat?? Hoho~ waktu itu ada yang menitipkanku surat" Ulasnya tersenyum ramah.

"Benarkaahh??" [Name] berbinar terang.

Bibi merogoh surat didalam mantel hijau, dan mendekati [Name].
"Dia anak yang baik, sering membantuku mengurus tanamanㅡ"
"ㅡtapi kemarin sedikit berbeda, dia datang tergesa-gesa hanya untuk menitipkan surat dan kotak. Katanya ini hadiah untuk kekasihnya, hoho~ cinta masa muda." Jelasnya sembari menyerahkan sebuah kotak kayu kecil dan surat berbalut cover merah kepada [Name].

[Name] membungkuk dan mendorong kepala [Bf/N] untuk ikut membungkuk hormat kepada sang bibi.
"Terima kasih banyak...
ㅡmaaf sebelumnya, saya dan teman saya berfikir yang aneh-aneh kepada bibi"

"Tidak apa-apa, orang asing juga akan melakukan hal itu. Walaupun tidak untuk anak itu, pertama kalinya kami bertemu; ia malah tersenyum" Bibi tertawa kecil, sungguh tak disangka ia adalah orang yang ramah.

Sedikit perbincangan berlangsung diantara mereka, hingga akhirnya [Name] dan [Bf/N] berpamitan pulang tanpa luka ditubuh seperti yang mereka pikirkan. Mungkin istilah jangan menilai sesuatu dari sampulnya memang harus mereka pahami kembali.

Fall in Love with You [Akashi x Reader] OneShot!जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें