★ Senior!Akashi x Reader

2.3K 226 9
                                    

"Mana yang paling kau sukai di tim basket Rakuzan?" Ucap gadis bersurai jingga yang kini diluputi rasa penasaran.

Bukan suatu yang aneh jika [Name] sering mendapat pertanyaan semacam itu. Apalagi yang kini dirinya menduduki jabatan sebagai manager tim basket Rakuzan yang amat populer dikalangan para remaja. Mulai dari para pria yang menyukai pertandingan basket hingga barisan wanita yang sekedar menikmati cuci mata dari wajah tampan para pemain.

Kedatangan [Name] di Rakuzan masih terlampau baru, tetapi telah berhasil memasuki jabatan istimewa di Rakuzan. Entah bagaimana bisa ia dipilih oleh sang emperor untuk berada di kedudukan tersebut.

Not your Senpai!
Senior!Akashi x Reader
.
.
.
.
1158 word

Dan untuk kesekian kalinya, pertanyaan tak berguna itu tak mendapat respon. Memang benar adanya, [Name] tidak memiliki ketertarikan pada satupun makhluk di timnya tersebut.

[BF/N] menggerutu dan mulai menggaruk-garuk kepalanya.
"Setidaknya jangan abaikan aku!" Teriaknya kesal.

"Tidak perlu bertanya juga kau sudah tau jawabanya kan?"

"Ta-tapi tetap saja! Kau itu punya kesempatan yang paling diinginkan para perempuan Rakuzan, [Name]!. Setiap hari kau dapat bertemu Akashi-sama, mengobrol dengan kotaro-senpai! Ah, aku iri padamuu hueee~" Tutur si surai jingga ditambah ekspresi berpura-pura nangisnya yang menambah kesan lucu dan lebay.

Bukanya kesal atau apa, [Name] justru tertawa karena ekspresi teman bodohnya satu ini. Hingga dirinya tak menyadari jika handphonenya telah berdering cukup lama, dan parahnya sudah tercantum pemberitahuan "missed call 7x". Bulu kuduknya mulai berdiri saat ia tau bahwa yang meneleponya kini dan tadi ialah sang kapten basket.

Sesegera mungkin ia menerima panggilan yang pasti membawanya pada kematian bacotan Akashi.
"Go-gomen, Akashi-senpai! Aku tidak sempat mengecek handphoneku"

"Lihat jam, kau sudah terlambat 10 menit. Kuberi waktu 5 menit atau kau harus menerima hukuman"

"Ta-tapi Senpㅡ"

Tuut.. tut.. tut.. (suara panggilan putus)

Mampus deh..

Bodoh!Bodoh!Bodoh. Pasti Akashi-senpai akan memarahi [Name] dengan tatapan mengintimidasi yang amat ia takuti. Dengan tergesa-gesa, ia segera mengemas barang-barangnya dan berlari secepat mungkin.
"Anoo, lain kali saja kita lanjutkan ya!" Teriak [Name] kepada [Bf/N] sebelum akhirnya ia menghilang dari penglihatan temannya.
Kalau saja Akashi-senpai itu seperti Kotaro-senpai yang baik hati, pasti [Name] tidak akan diselimuti rasa panik dan ketakutan.

Tidak terhitung berapa menit berlalu, gadis itu sampai ke gym tim basket. Nafasnya terengah-engah, dan tampaknya masih berusaha menenangkan jantung yang rasanya ingin copot. Ia melihat ke sekeliling penjuru gym, disana sudah terisi oleh member tim basket rakuzan. Tidak terkecuali sang emperor tak terkalahkan.

"Terlambat 1 menit, kau harus dihukum" Akashi dengan entengnya membuat [Name] berkesal ria.
Akashi memang dikaruniai wajah tampan dan martabat tinggi, tapi untuk mendekatinya saja butuh adrenalin tinggi. Itu alasan yang cukup untuk [Name] agar tidak berharap dekat dengan Akashi maupun memiliki masalah denganya.

Tubuh gadis itu terduduk lesu, ia masih kesulitan bernafas dan malah diberi hukuman. Sungguh kejam, batin gadis bersurai [H/C] itu.

Kotaro tersenyum sejenak seraya menepuk pundak Akashi.
"Sudahlah, maafkan saja dia." Sebuah ucapan singkat yang membuat [Name] berharap kecil atas dirinya.

"Tidak, dia harus mengikuti peraturan dan mendisiplinkan diri" Jawab sang kapten.

Wajah [Name] sudah dirundung kekesalan mendalam pada senpai tampanya itu. Andai Akashi memiliki sedikit keramahan Kotaro pasti ia akan terlihat lebih baik. Sayangnya, Akashi akan selalu menjadi Akashiㅡdianggap kejam bagi [Name].

Fall in Love with You [Akashi x Reader] OneShot!Where stories live. Discover now