Part 1 {Jodoh Yang Terbalik?}

91.7K 3.2K 124
                                    

Kedua wanita itu berlomba untuk segera sampai dirumahnya sebelum jam makan malam tiba.

Seva mempercepat langkahnya ketika melihat saudara kembarnya, Seza  memasuki halaman rumah dengan sepeda motor, kemudian dengan gesit memarkirkan benda itu tepat bersebelahan dengan mobil miliknya.

Secepat mungkin Seva berjalan memasuki rumahnya sebelum Seza mendahuluinya. Namun sepertinya kesialan sedang berpihak pada Seva, karena tiba-tiba saja dia jatuh terkilir dengan posisi  tersungkur akibat heels setinggi 17 cm yang dia gunakan patah.

"Awww!" Pekiknya keras, menahan rasa sakit ditumitnya.

Seza yang melihat itu nampak cuek  hendak memasuki rumah tanpa berinisiatif membantu saudaranya.

"Eh tunggu!!!" Teriak Seva, menghentikan langkah Seza. 

"Bantu dong! Kaki gue sakit nih!" titah Seva, ngotot. Tumitnya masih terasa sakit sehingga dia harus pelan-pelan mengatur posisinya.

Seza tak menjawab. Hanya datang  membantu dan memapah Seva masuk rumah.

"Pelan-pelan dong Za! Sakit nih!" omel Seva berupaya menyeimbangkan tubuhnya.

Seza menghela napas panjang kemudian secara perlahan membantu Seva berjalan tanpa banyak bicara.

***

"PAPA...MAMA...KAMI...PULANGGG!!!" Teriakkan Seva membuat Seza refleks menutup telinganya. Hingga tanpa sadar membuat Seva terjatuh  dari papahannya.

"Awww!!!" Teriak Seva memegangi tumitnya yang terasa akan lepas.

"Ih jahat banget sih Za! Sakit nih kaki gue!" Seva melotot tajam pada saudaranya.

Seza memutar bola matanya jengah kemudian beranjak menuju ruang makan.

"Za! Tungguin dong! Bantuin!"

Seza terus berjalan, hingga dia tiba  diruang makan. Namun seketika Seza membeku menyadari apa yang sedang terjadi.

"Eh Seza...sudah pulang, nak?" tegur Mamanya. Seza masih diam.

"Za. Sevanya mana? Kok nggak bareng pulangnya?" Papa ikut mengajukan pertanyaan sembari menyuruh Seza duduk.

"Ehm dia...-"

"PAPA! SEVA DISINI...." Tiba-tiba Seva berteriak lantang dari arah belakang, wanita itu berjalan tertatih sambil menenteng heelsnya yang patah.

"Kamu kenapa nak?" tanya Mama khawatir.

"Itu...-"

"Tadi dia nyungsep Ma," sambung Seza tak memperdulikan tatapan kesal Seva.

"Benar begitu?"

Seva mengangguk.

"Cuma terkilir dikit kok. Paling sebentar sembuh," sahut Seva menenangkan.

"Ya sudah duduk dulu. Biar acara kita bisa dimulai," ujar Mama menepuk bangku disampingnya. Seva mengangguk lalu ikut duduk.

"Kalau boleh tau ada acara apa? Kenapa Seza nggak dikasih tau? Terus mereka siapa?" Tanya Seza berbisik ditelinga Papanya.

Entah mengapa Seza merasa ada yang aneh dengan acara makan malam kali ini. Papa dan Mamanya sama sekali tidak memberi tahu jika ada acara. Seza pikir hanya makan malam seperti biasanya. Namun kali ini ada beberapa orang asing yang ternyata ikutan. Terdiri dari sepasang suami istri dan dua orang laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya. Keduanya terlihat berbeda, yang satu terlihat tenang dan menampilkan wajah datar tanpa ekspresi. Sedangkan yang satunya lagi terlihat sumringah dan seperti menahan tawanya.

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now