Chapter 4

3.2K 229 23
                                    

Chapter 4 : Last Chanche
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"Tadaima".

"Okae- ri?" semua orang di ruangan itu terdiam ketika melihat Sasuke datang bersama seseorang, tuan Fugaku bahkan sudah meremas koran yang sejak tadi dibacanya.

"Sasuke. Apa-apaan ini".

"Maaf to-san tapi... aku sudah memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua untuk Karin" tangan pemuda itu menggenggam erat tangan Karin. Sakura yang melihatnya jelas saja merasakan sakit. Yah, Karin berhasil merebut Sasuke lagi darinya, tapi ini belum sepenuhnya. Dia harus tetap bisa mempertahankan Sasuke.

"Sasuke, kau ini bagaimana? Aku benar-benar tidak habis pikir" rancau tuan Fugaku yang kini sudah berdiri dari duduknya.

"Daijobu yo oto-san" semua orang menoleh ke sumber suara itu, Sakura berucap dengan senyum getir di wajahnya. "Aku yang mengizinkan Sasuke-kun untuk memberikan kesempatan kedua untuk Karin".

"Sakura kau sungguh-".

"Aku... baik-baik saja Itachi-nii" Itachi menatap nanar gadis hebat yang sudah dia anggap adiknya sendiri itu. Yah, dia tau seberapa besar perjuangan Sakura untuk menyelamatkan Sasuke dari kegelapan dan apa hasilnya? Jika ingin sebenarnya Itachi ingin sekali membongkar semua kedok Karin di depan Sasuke tapi... yah tau sendirilah Sakura sudah jelas akan marah jika dia melakukan itu.

"Huff. Baiklah, aku lupa memberitaumu. Semalam Sasori menelponku" Sakura kini menatap Itachi serius, pemuda itu terkekeh melihat tingkah Sakura yang sangat antusias ketika mendengar nama dari orang yang baru saja ia disebut.

"Ada apa dengannya?".

"Katanya dia terus menelponmu tapi kau tidak mengangkatnya" Sakura nampak berpikir, sepertinya dia tidak mendapatkan telepon dari siapapun akhir-akhir ini, ya jelas dia mematikan ponselnya dan serius dengan berkas-berkasnya.

"Aku sibuk".

"Hihi, Sakura-chan balas dendam pada Sasori-kun yah? Ne, katanya mereka akan datang di pesta pernikahan kami nanti. Apa kau senang?" raut wajah Sakura seketika berubah menjadi cerah, akhirnya ada kesempatan untuknya bertemu dengan kakaknya sebelum dia menyusul kakaknya ke Inggris. "Dan satu lagi. Ren sudah mengirimkan hasil keputusan Universitas kedokteran di sana dan ku rasa sudah ada pada Kakashi ji-san" Sakura lagi-lagi membelalak, dia terlalu takut untuk melihat hasilnya nanti.

"Tenang saja. To-san yakin kau berhasil" ujar tuan Fugaku yang tanggap dengan reaksi Sakura. Gadis itu tersenyum, syukur adalah kata yang tepat untuknya. Gadis itu bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik yang menerima dirinya apa adanya.

"Arigatou. Ne, aku harus segera ke rumah sakit sekarang" pamit Sakura dan berjalan menuju pintu utama. Saat berada di sebelah Karin gadis itu berbisik pelan dan jelas hanya di dengar oleh Karin. "Its the last chance for you". Dan tanggapan Karin hanya seringai menyebalkannya.

"Ne Ita-kun, aku ingin ke toko bunga Ino. Kau mau menemaniku?" Itachi mengangguk kemudian pergi meninggalkan mansion mewah itu bersama tunangannya. Nona Mikoto dan tuan Fugaku juga kini sudah beranjak dari tempat mereka dan menyisakan Sasuke, Karin dan Sheena yang sejak tadi hanya menyimak.

"Sebaiknya kita kerjakan tugas kita sekarang" usul Karin dan dijawab anggukan oleh Sasuke dan Sheena.

::

::

Keesokan harinya, di kelas XII-A.

Pukul 08.00 am.

Di sudut kelas nampak dua orang gadis yang tengah serius menatap selembar.

"Hmm" gadis blonde twintail itu berguman. "Mereka lolos penyisihan yah?".

For My Bad Boy 2Where stories live. Discover now