Chapter 5

2.9K 196 11
                                    

Chapter 5 : Believe

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

"Hosh... hosh... hosh... hosh...".

---

"Ne, Forehead, lain kali kita masak di rumahmu yah?" Sakura mendengus menatap sahabatnya itu.

"Yah dan membuat maid ku kerepotan karena kalian tidak membersihkan dapur. Aku tidak enak dengan mereka tau".

"Aku jadi heran. Siapa yang majikan di mansion Haruno sebenarnya?".

"Diam-".

'Brak'.

"Lah?" lanjut Sakura setelah ucapannya terpotong oleh gebrakan pintu yang membuatnya juga keempat sahabatnya terkejut. Mereka memandang heran gadis blonde yang tengah mengatur nafasnya itu.

"Naruko-chan ada apa?".

"S-Syukurlah kalian di sini. Ne, H-Hanabi" kelima gadis itu was-was mulai mendengarkan ucapan Naruko.

"Ada apa dengan Hanabi?".

"Karin-senpai dan teman-temannya menyeret Hanabi-chan ke toilet" kelima gadis itu menghentikan kegiatannya dan menatap horor Naruko.

"APAA?" seru kelimanya.

"Kita harus segera pergi menolongnya" ujar Sakura sembari beranjak dan meninggalkan bentonya, begitu pula Hinata yang kini rautnya sudah tidak menentu.

"Ah sial. Kenapa di saat seperti ini. Padahal aku belum meminum minumanku" dengus gadis bercepol itu dan langsung bangkit menyusul sahabat-sahabatnya.

Kelima gadis itu berlari menyusuri koridor mengikuti arah Naruko membawa mereka dan jelas mereka menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi sekarang.

::

::

Sementara itu, di salah satu bilik toilet putri.

'Plak'.

Satu tamparan keras melayang ke wajah ayu gadis bersurai coklat dengan manik lavender itu, terbukti dari raut gadis itu yang kini tengah meringis merasakan panas di pipinya.

"Sebenarnya apa mau kalian? Apa salahku pada kalian?" keenam perempuan itu menyeringai.

"Hmm... mudah saja hanya dua kata" Hanabi mengernyitkan dahinya. "Kau menyebalkan".

"Yah, karena itu kami melakukan ini padamu".

"Siala-".

'Plak'.

Satu tamparan lagi melayang dan berhasil memotong umpatan Hanabi.

"Kau tenang saja. Permainannya tidak akan lama ko, paling hanya sampai membuat badanmu lebam-lebam" gadis pirang itu, Shion menyeringai menatap remeh Hanabi tapi...

'Buk... buk...'.

"Hey bedebah. Cepat buka pintunya atau kudobrak".

"Tch" wanita bersurai merah terang itu mendecih ketika mendengar suara seseorang yang tengah meneriaki mereka sekarang. "Dia selalu saja mengganggu".

For My Bad Boy 2Where stories live. Discover now