"Emangnya lu udah putus sama Suran?"
"Belum."
"Terus? kok lu gampang banget nerima tawaran Papa? Bukannya kemarin Papa bilang kalo lu sempet gak mau ya?" Tanya sang kakak pada adiknya itu.
"Yailah Bang, terima dulu aja kali, lagian percuma nolak juga Papa tetep maksa." Ujarnya.
"Nggak, bukannya lu itu gak gampang ya demen sama orang?" tanya Yoonjae sambil terus mencuci tangannya dan menatap kaca wastefel, "Seriusan nih?"
"Sok tau lu Bang!" Yoongi menyipratkan air keran pada kakaknya itu.
"Woy!" Teriak Yoonjae langsung mengelap kasar wajahnya, "Lu liat kagak ekspresi anaknya Pak Kim? Asli sih kaget banget kayaknya dia."
"Hahaha lu kira gua juga gak kaget pas tau? Apa bedanya sama gua, kita sama-sama kaget."
"Lah terus kenapa lu terima?"
"Tenang Bang, cinta mah bakal tumbuh seiring berjalannya waktu." Ucap Yoongi santai langsung meninggalkan sang kakak yang masih berkutik dengan keran air ditoilet restoran mewah itu.
Yoongi kembali mendudukkan dirinya dikursi.
"Nak, nanti kamu pulang ke apartemen bareng sama Dahyun aja, kalian kan searah." Saran ibu Yoongi pada anaknya sambil meminum segelas anggur merah.
Yoongi langsung menatap ibunya tajam, baru bertatap muka sekitar satu jam dengan gadis itu tapi sudah harus menjadi babunya, seolah-olah seperti ini yang ada dipikirannya saat itu.
Dahyun juga terkejut sebenarnya, bahkan dia melirik raut wajah Yoongi yang berubah menjadi tak menyenangkan, "Gak, Tante! saya bisa pulang naik ojol, kebetulan saya udah pesen." Sahut Dahyun walaupun dia terdengar gugup.
Ibu Dahyun yang melihat itu langsung menghela napasnya kesal, dia langsung memainkan ponselnya diam-diam dibawah meja makan, dan mengirimi pesan singkat pada anaknya.
Dahyun tersenyum kikuk pada keluarga Yoongi saat ponselnya terdengar bergetar dalam genggamannya.
Jangan bilang kamu mau ketemu sama Taehyung!
Itulah isi pesan singkat yang dikirimkan sang ibu padanya.
"Dahyun udah gede kok Ma, dia bisa pulang sendiri, iya kan Dahyun?" Tanya Yoongi santai sambil menuangkan seperempat anggur merah ke gelasnya.
Ibu Yoongi justru langsung menyenggol kaki putranya, hingga Yoongi hampir tersedak minumannya karena ulah sang ibu.
Astaga! Sungguh terasa secanggung ini makan malam mereka.
"Walaupun udah gede, perempuan gak boleh keluar malem-malem sendirian 'kan?" Tanya ibu Yoongi lagi.
"Iya betul itu," Setuju sang suami pada istrinya, "Anak-anak, kalian bisa pulang duluan, Papa sama Mama masih ada urusan sama Keluarga Pak Kim."
"Ah kebetulan, ojol saya udah sampe Om, Tante." Dahyun memamerkan ponselnya dan mulai berdiri dari duduknya.
"Kamu pulang sama Yoongi, Sayang." Ujar ibu lelaki itu padanya.
"Nggak Tan, ini juga masih ada urusan soalnya." Tolaknya.
"Om, Tante, Kak Yoonjae, Kak Yoongi saya pamit pulang duluan ya." Pamit Dahyun pada keluarga lelaki itu.
"Yah, Ma, aku pulang duluan ya." Ucap gadis itu mencium kedua pipi orang tuanya.
"Hati-hati kamu!" Ujar sang ayah.
"Iya, Yah." Dahyun langsung berlari kecil keluar dari restoran itu.
Yoongi langsung meneguk segelas anggurnya dengan cepat, "Ma, Yoongi juga langsung pulang ya, ada tugas kuliah belum selesai, besok harus dikumpulin! Om, Tante, Yoongi pamit ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Market ✔
Fanfiction"Lu itu kayak eskrim, kalo gak dingin ya bikin nagih" "Kamu itu kayak gula pasir, kalo gak manis ya ngeres" Dia tidak pernah menyangka bahwa hidupnya harus jadi serumit ini pasca bertemu dengan lelaki aneh yang selalu berbelanja di mini marketnya ...
