You Don't Understand My Heart

零 ( 0 )

WARNING !!

- Typo!
- KookV / VKook ( Vottom ) Slight KookMin
DLDR!

Disclaimer  : Hanya sebuah cerita fiktif yang murni hasil karangan penulis a.k.a 💊paracetamol ( Idk why I love that nickname  lol sjsjsjsjs )

- Jeon Jungkook = Silla
- Kim Taehyung = Baekje
- Park Jimin = Goguryeo

====================================

零

.

.

.

.

.

"Pendaran purnama menerpa kamar 
Terbayang dinginnya halaman luar
Menerawang terpana terang rembulan
Menunduk terindu kampung halaman."

.

Lembut mengalun suaranya melantunkan syair jaman dahulu dengan penuh penghayatan. Membuahkan senyum seseorang  yang mendengarkannya dengan kidmat.

Wajah teduhnya berpadu apik bersama pantulan sinar rembulan yang menerpa wajah rupawan itu.

Menambah nilai keindahan bagi sosok berparas menawan bersuara dalam nan lembut itu.

"Tidak ada yang bisa menandingi keindahan cara anda melantunkan sajak Li Bai, Pangeran."

Celetuk seseorang membuatnya tersenyum manis.

"Ada banyak manusia yang mampu melakukannya seperti diriku atau bahkan melebihiku, aku hanya satu diantara ribuan yang bisa melakukannya. Kau pun bisa melakukannya jika kau belajar, Putra Mahkota."

Sosok berwajah tampan itu tersenyum membalas senyum manis sosok di depannya.

"Sayang sekali aku harus lebih mempelajari ilmu politik dan perang dibandingkan harus mempelajari sajak-sajak indah seperti yang kau lakukan."

"Putra Mahkota, sesekali menelisiki dunia sastra tidaklah buruk. Suatu saat nanti kau akan menikah, dan tentunya sastra dan sajak cukup membantu melatih kemampuan memanjakan Pasanganmu kelak. " Sosok menawan itu tertawa pelan menyadari raut jengkel dari sang Putra Mahkota.

"Jangan membahas pernikahanku. Aku belum siap," ucapnya.

"Tuntutan kerajaan mengharuskanmu segera menikah, Putra Mahkota Namjoon."

Sang Putra Mahkota mendengus mendengar penuturan sang adik.

"Tapi sebelumnya kau lah yang dipinang seorang Kaisar dari Kerajaan seberang, Pangeran Taehyung"

Perlahan semburat merah mewarnai pipi mulus sosok menawan Pangeran Taehyung kala pikirannya berlabuh pada sosok tampan penuh aura mendominasi serta tegas yang sudah dipastikan akan menjadi pasangannya kelak.

"Iya, dan tidak lama lagi kita berpisah, kau tidak akan mendapati kejahilan adikmu ini. Kau senang bukan?"

Tak