七 ( 7 )

1.3K 165 34
                                    

Setelah Jeon Jungkook mengucapkan rasa terimakasih secara pribadinya pada Wang Yibo serta memberikan salinan catatan medis yang sedang Yibo cari sebagai imbalan atas kemauan Yibo membantu Silla. Sudah saatnya bagi Yibo dan Ka-Yee meninggalkan Silla karena rakyat mereka telah menanti.

" Yakin tidak ingin menemui pujaan hatimu dulu sebelum pergi ? " celetuk Ka-Yee yang tak dihiraukan Yibo.
" Bukankah sangat lucu ? kau datang ke Sia bukannya di sambut cintamu malah pedang yang menyambut ckckck. Tidak ku sangka "

" Diam! " desis Yibo yang sudah risih mendengar celetukan sang Sepupu. Dengan cepat ia mengayunkan kakinya meninggalkan sang Sepupu di belakangnya.

Yibo refleks menghentikan kakinya kita dilihatnya Jeon Taehyung berjalan kearahnya dari arah yang berlawanan.

Taehyung membungkuk hormat padanya secara ada Tiongkok, dan Yibo pun membalasnya dengan cara yang sama.

" Saya mendengar kabar bahwa anda akan meninggalkan Silla setelah ini. Bukankah sebaiknya anda bermalam di sini saja mengingat cuaca di luar sedang mendung, sepertinya akan turun hujan malam ini, Putra Mahkota Wang Yibo "

" Saya hargai niatan baik anda, Pangeran. Tetapi rakyat saya sudah menunggu di sana. Saya tidak bisa tidur nyenyak jika rakyat saya sendiri masih di landa masalah " kata Yibo.

Taehyung menyunggingkan senyum yang menawan, sifat Yibo yang mementingkan kepentingan rakyatnya diatas kepentingannya sendiri membuatnya kagum.

" Baiklah kalau begitu. Tetap sebelum itu terimalah hadiah dari saya Silla sebagai rasa terima kasih karena anda telah membantu kami " Taehyung melangkah mendekat , dibelakangnya ada seorng pelayan yang membawa baki berisi dia buah mantel hujan yang kedap air serta terlihat hangat.

Wang Yibo dan Wang Ka-Yee menerima pemberian itu.

" Dan satu lagi dari saya pribadi, sebagai bentuk permintaan maaf saya yang sempat menuduh anda yang bukan-bukan. Saya harap anda tidak keberatan menerimanya " kata Taehyung sambil memberinya sebuah ikat kepala yang memiliki simbol Naga Air  di tengah-tengah.
"

Ini adalah ikat kepala buatan saya sendiri, Naga Air adalah simbol kecerdasan, tidak gegabah dan selalu berpikir dengan tenang " terang Taehyung.

" Selama ini anda selalu memakai simbol Naga Logam di kening anda, tetapi Naga Air sepertinya akan jauh lebih mencerminkan diri anda yang sebenarnya " sambung Taehyung.

Bukannya segera mengambil alih ikat kepala itu, Yibo malah melepas ikat kepala miliknya sendiri yang sudah bertahun-tahun menjadi identitasnya sebagai Wang Yibo sang Putra Mahkota dari Tiongkok.

" Yang Mulia ? " Taehyung yang melihat semua itu merasa heran. Di Tiongkok, seorang Pria tidak boleh sembarangan melepas ikat kepalanya di hadapan orang lain kecuali pada orang yang memiliki hubungan darah atau orang yang ia hormati.

" Jika anda berkenan, bersediakah anda mengikatkan itu di kening saya, Pangeran Taehyung ? " tanya Yibo yang semakin membuat Taehyung heran bahkan Ka-Yee yang mendengarnya juga cukup terkejut. Ia teringat pada ucapan sang Bunda beberapa tahun lalu saat sang Bunda mengikatkan ikatan kepala di keningnya.

" Ka-Yee karena kamu masih kecil, maka Bunda yang mengikatkannya. Kalau sudah besar kelak kamu harus pasang sendiri. Dan kalau kelak kamu sudah menikah, maka yang memasangkan ikatan kepala ini adalah pasanganmu "

You Don't Understand My Heart Where stories live. Discover now