3

5K 691 95
                                    

Pulang sekolah...

Sebelum semua penghuni XI-4 keluar, Jinyoung akhirnya berdiri di depan dan ngucapin sesuatu.

"Kalian Semua jangan ada yang pulang dulu, ke aula dulu baru pulang." Pengumuman Jinyoung akhirnya cuman di angguki sama yang lain soalnya gak bisa ngelak sama ketua kelas mereka,apalagi tadi juga mereka semua udah dapat surat.

Setelah Jinyoung ngomong gitu semuanya langsung menuju ke aula yg dipimpin Jinyoung tentunya.

-Game's-

Aula Sekolah...


Saat mereka sampai diaula, mereka hanya berdiri gak tau mau ngapain. Sampai akhirnya ada yang bicara lewat speaker.

"Ekhem.. Cek cek. Oke. Udah lengkap belum nih?"

"Siapa lo? Gk jelas amat." Jawab Hyunjin dengan nada menantang.

"Woooww.. Santai Jin. Gue disini cuman mau bilang, kalau kalian bakal memulai permainan di aula ini."

"Hah? Permainan? lu siapa sih? Kalau gak penting gue mending pulang deh." sahut Lua yg udah merasa jengkel sama semua ini dan mau berjalan keluar.

"Tapi sorry nih yah Lu, gak ada yang bisa keluar dari aula ini sebelum permainan selesai."

"Wahh.. Gila lu yah. Gue masih banyak urusan, Gak ada waktu buat ngurusin permainan ini. Buang-buang waktu." Kali ini Jaemin yang kesel.

"Yahh.. Pilih aja, yang mau keluar silahkan tapi dengan syarat kalian bayar dengan nyawa. Yang gak mau ikut silahkan keluar."

Saat speaker ngomong gitu mereka gak ada yang berani keluar dan yahh.. Berarti mereka semua bakal ikut game ini.

"Berarti sudah diputuskan, semua ikut dalam game. Gue bakal jelasin Game apa yg bakal kalian lakukan. Game ini bernama Game Mafia. Gue denger tadi pas di kantin Camp squad mau main Mafia Game kan pas pulang sekolah? Nah.. Gue udah ngabulin permintaan kalian. Peraturannya gampang kok. Tapi sebelum gue sebut peraturannya, gue mau kalian masuk satu-persatu ke ruangan disudut kanan dan ambil satu kartu tersebut kemudian bawa kemana saja, sampai Game selesai, dan yang pasti jangan perlihatkan kartu itu pada siapa pun."

"Jadi kalau Game ini gak selesai sampai besok, gimana?" Tanya Haechan.

"Kalian bisa nyelesaiin ini sampai hari minggu. Waktu kalian 3 hari melaksanakan Game ini."

"Gila lo yah? Jadi maksud lu kita disekolah selama 3 hari gitu? Wahgelazeh." emosi Eric.

"Siapapun lo. Kalau gue dapetin lo! Bakal habis lo di tangan gue." hardik Sunwoo yang udah kelewat emosi.

"Hahaha.. Kalau mau cepat selesai. Tinggal nyerahin diri ke mMafia. Gampang kan?
Oh yah? Hhahahah... Sunwoo Sunwoo Sebelum lo dapetin gue, lo yang bakal mati duluan."

Semua yang ada di aula kaget dengar omongan orang di speaker dan ada yang takut sampai mereka keringat dingin. 

Atmosfer dalam ruangan kian berubah soalnya udah jam setengah enam dan juga karena tekanan dari ucapan si orang di speaker.

"Gak lucu anjing. Emang lo bisa bunuh kita hah?" Teriak Felix. Yang emang udah dari tadi nahan emosinya yang sekarang udah meledak.

"Hahaha.. Bisa lah. Dengan ngandelin Mafia diantara kalian dan juga voting. Itu akan sangat mudah membunuh kalian."

"Bangsat lo!! Lo mau ngerusak solidaritas kelas kita hah!" itu ketua kelas Jinyoung yang ngomong dan baru kali ini dia ngeluarin kata-kata mutiaranya.

"Gue gak bakal biarin lo ngerusak itu Bangsat. Keluar lo sekarang bajingan." kalau ini Jeno yang udah kesulut emosi. Udah gak tahan banget pengen ngebacok orang.

"Gue udah gak tahan anjing. Siapapun lo tunggu saatnya aja." Timpal Eric. Sambil nunjuk cctv yang memantau mereka.

"Hahaha.. Good luck yah. eh? Sampai lupa. Lo semua langsung masuk ke ruangan yang gue bilang tadi, antri yah. Kalau udah, langsung kembali ke aula. Awas yah kalau ada yang kabur, lo bakal mati!"


Akhirnya, dengan ogah-ogahan mereka semua mengambil kartu masing-masing, dan saat ini mereka sudah saling mencurigai satu sama lain, sedangkan para Mafia udah keringat dingin dan gak tenang, tapi gak ada yang nyadar akan hal itu.

"Udah kan? Ok. Tugas kalian semua adalah memencar sejauh mungkin. Jangan sampai kalian ketahuan sama Mafia begitupun sebaliknya. Kalau kalian di tangkap? Sudah pasti dibunuh sama Mafia yang dimana teman kalian sendiri. Kalian boleh saja percaya satu sama lain, tapi kalian gak bakal tau, jika teman yang kalian percayai itu Mafia atau warga biasa. Yahh.. Intinya, itu Dari diri kalian masing-masing. Apa benar kalian bisa percaya dengan teman kalian ini?"

"Bisa Gila gue mikirin ini Game. Mana bisa gw ngecurigain kalian. Aishh.." Sahut Nancy yg udah frustasi sambil ngacak rambut hijaunya.

"Gue juga. Aaa.. Gue harus percaya sama siapa?" timpal Siyeon membenarkan omongan Nancy.

"Hufftt.. Tenang yah. Kita bisa kok." Ucap Seungmin dengan tenang namun dalam hatinya dia sangat ketakutan.

"Sudah ambil kartu kalian masing-masing kan? Ok dalam hitungan ke-3, kalian langsung berpencar. Yang mau bersama silahkan. Tergantung dari kalian percaya dia atau enggak. Intinya yang kalian percayai. Ok. Gw hitung-

1



2



3





BERPENCAR!!"



TBC

Haechan, Jaemin - Gue pengen Boker njir.

Sunwoo, Eric - Kita musti bersama.

Jinyoung, Renjun - kita musti cari monitornya.

Seungmin, Hwall - Kita harus tetap sama-sama.

Siyeon, Nancy, Lua - Semoga Bukan diantara kalian.

--- - Sorry. Gue harus ngebunuh kalian, jika tidak nyawa gw yg bakal hilang. Sorry banget.

Jeno - Gue harus jagain sahabat dan pacar gue. Apapun yang terjadi.

Sanha, Eunbin - Aku dimana? Berpencar? Itu siapa?.

Hyunjin, Han, Felix - Gue musti Percaya siapa?

Chani - Kok jadi gini?

Bomin - Bodo amat!!

Game's - 00L ✔️Where stories live. Discover now